5

892 32 0
                                    

Sisil jatuh pingsan membuat semua teman temanya kaget.

Saat artha mendekati sisi, langkahnya terhenti saat melihat seorang cowo menghampiri sisil terlebih dahulu. Cowo itu sangat khawatir kemudian menggendong sisil dan pergi membawanya ke UKS.

Artha hanya terdiam.

"Yah... keduluan..." ujar sandi yg tiba tiba ada di sebelahnya entah dari mana tu orang datang. Artha tersontak kaget.

"Anjerr... lu ngagetin gue mulu. Kaya jelangkung tiba tiba dateng." Menjitak kepala sandi.

"Sakit bego.. lah lu ngapain ngelamun disini? Bukanya nyamperin ke Uks malah disini" usulnya.

Artha hanya terdiam. Ia memilih untuk pergi ke kelasnya saja.

¤¤¤¤¤

Disisi lain sisil yang di bawa ke UKS di tidurkan di ranjang. Acha mengambil minyak angin dan di oleskan ke hidung sisil.
Beberapa menit kemudia. Sisil terbangun.
Pandangannya belum terlalu jelas.
Ia menatap acha yang sedari tadi khawatir.

"Sil lo udah bangun?." Tanya acha.

"Mm gue dimana cha..?" Tanya sisil yg masih setengah sadar.

"Kamu di UKS tadi pingsan di lapangan." Jawab seorang cowo yang berada di samping kirinya.

Sisil bingung siapa cowo ini. Setelah ia mengingat ingat dia adalah Reyhan kakak kelasnya. Yaitu 12 ipa 3.

Reyhan adalah anak futsal di sekolahnya. Dia sekaligus kapten tim futsal di sekolah.

"Lo ngapain disini?" Tanya sisil datar.

"Ih sil lo gk berterima kasih banget sama kak reyhan. Dia yg tadi bawa lo ke UKS dan bopong lo kesini." Dengan suara berbisik di telinga sisil.

Mata sisil membulat kaget mendengar jawaban temannya.

"Lo seriusan cha..? " tanya nya dengan nada lebih bisik.

"Serius lah.. masa gue yg gotong lo.. ogah gue mah. Lo tu berat sil" dengan nada tidak mengejek.

"Oh ya kah reyhan makasih ya udah nolongin sisil." Ucap acha dengan sopan.

"Iya sama sama kebetulan lewat aja terus liat sisil pingsan gue langsung tolongin." Jelasnya.

"Oh iya gue balik ke kelas dulu ya , sil kalo ada perlu apa apa bilang aja sama gue. Cepat sembuh" satu cubitan mendarat di pipi sisil. Sontak  membuat sisil kaget.

Acha yang melihat ingin sekali berteriak. Ingin sekalin ia di perlakukan begitu.

Reyhan pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sil sumpah gue tadi gk salah liat kan. Ka reyhan nyubit pipi lo." Sambul menepuk pipinya berkali kali.

"Udah deh gk usah histeris gitu. Gue aja biasa aja." Jawabbya santai.

"Sil apa kata lo biasa biasa aja. Lu ga normal ya. Kalo gue jadi lo mungkin gue udah pingsan lagi." Ucapnya.

"Ihh lebay lu mah. Udah ahh gue mau ke kelas aja." Lalu turun dari ranjang dan pergi meninggalkan acha.

My Ice Grils Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang