6

1.2K 35 5
                                    

Kringg.. kringg... kringg..

Bel pulang sekolah pun berbunyi tanda kegiatan belajar telah selesai.
Sisil tengah sibuk memasukam peralatan sekolahnya ke dalam tas lalu bergegas pulang.

Cuaca hari ini sangat mendung sepertinya akan turun hujan.
Sisil pun mempercepat langkahnya. Agar bisa cepat pulang dan tidak terjebak hujan.

"Sil mau bareng gue..?" Tawar acha.

"Gk cha.. gue jalan kaki aja" jawabnya.

"Beneran sil, ini mau hujan loh."

"Gpp cha.. rumah gue kan gk jauh jauh amat cha.."

"Ya deh... gue duluan ya. Dah sisil" acha meninggalkan sisil dan bergegas masuk ke dalam mobil.
 
Sisil melanjutkan langkahnya. Baru saja berjalan beberapa langkah, ia berhenti. Sisil ingat sesuatu , sepertinya ada yg tertinggal. Ia memeriksa tas nya dan mencari barang yg ia cari.

"Yah... hp gue ketinggalan di kelas lagi. Gue ambil dulu deh"

sisil memutar badanya dan berjalan kembali menuju kelasnya untuk mengambil hp nya yg tertinggal. Kini sisil tiba tepat di depan kelasnya. Saat ingin masuk kelasnya ia kaget dan memundurkan langkahnya.

Ada seorang laki laki di dalam kelasnya. Ia menggunakan seragam tapi sisil tak mengenali siapa laki laki itu.

"Sepertinya dia bukan bukan kelas ini deh. Mau ngapain dia disini?" Sisil bertanya tanya.

Sisil melihat sebuah paper bag kecil yg di bawanya. Laki laki itu berjalan menuju meja sisil dia meletakan paper bag tersebut di atas meja.

"Semoga ini bisa bantu lo" ucap laki laki tersebut.

Sisil semakin heran dengan kegiatan laki laki tersebut. Saat laki laki tersebut berbalik arah sisil dengan cepat jongkok dan berjalan jongkok menuju tangga untuk bersembunyi.

"Semoga aja cowo itu gk liat" ia sangat khawatir.

Tiba tiba sebuah tangan mendarat di bahu sisil dam membuat ia terkejut dan teriak kaget

"Aaaa siapa lo" teriaknya kaget.

"Lu ngapain jongkok disini. Wc ada di atas. Repot nanti gk bisa cebok" ucap cowo yg memegang bahu sisil dn yg mengagetkanya. Ternyata dia artha.

"Lu ya ngagetin gue, siapa coba yg beol disini." Jawab sisil.

"Terus ngapain jongkok-jongkok disini kalo bukan beol. Jangan jangan lo nungguin gue disini ya. Minta balik bareng kan?" Tebak artha dengan alis diangkatkan ke atas sebelah dan wajah di dekatkan ke sisil.

"Lo tu ya geer bgt jadi cowo. Tadi gue liat ada cowo masuk kelas gue."

"Udah lah sil ngaju aja susah bgt. Jangan gedein gengsi"

Satu injakan kaki mendarat di atas kaki kanan artha dan membuatnya teriak kesakita.

"Aaa... sakit sil"

"Makanya jadi cowo jangan halu terus. Kalo lo gk percaya ayo ikut gue" sisil menarik tangan artha dan berjalan menuju kelasnya dengan badan di bungkukkan ke bawah.

"Coba lu liat dari jendela pasti ada cowo di dalem"

Artha pun mengikuti perkataan sisil. Saat melihat ke dalam tidak ada siapa siapa.

"Sil mana.. kosong gitu ko."

""Masa sih... tadi ad..." kalimatnya terhenti saat melihat ke dalam ruang kelasnya ternyata cowo itu sudah tidak ada hanya ada paper bag nya saja.

"Mana sil.. tuh kan lu yg halu, tinggal bilang pengin balik sama gue aja susah"

"Tadi beneran ada. Tuh liat paper bag nya masih ada disitu."

Sisil pun berjalan masuk ke dalam dan menuju tempat duduknya.

"Nih paper bag yg cowo itu bawa." Sisil pun menyerahkan paperbag itu ke artha.

"Coba gue liat isinya. Ini ada kotak sil?"

"Coba buka tha"

"Sil ini sekolah. Masa lo minta gue buka disini" jawab polosnya.

"Astagfirulloh tha. Maksud gue buka kotaknya. Otak lu tuh ya kurang asupan gizi " cibirnya.

"Oh kotaknya... bilang dong. Ia gue buka."

Saat Artha membuka kotak itu dan melihat isinya. Tiba tiba suara gemuruh. Sepertinya hujan akan turun lebat.

"Sil lo buka sendiri aja nanti. Mau hujan nih. Balik yuk "

"Iya bener tha. Bentar gue ambil hp gue di laci."

Setelah mengambil hp nya sisil dan artha bergegas turun ke bawah.

"Lo balik sama gue ya?"

"Gk . Gue jalan aja" jawab sisil.

Sisil meninggalkan artha.
Saat tiba di depan gerbang . Ia melihat ka reyhan yg tengah duduk di atas motornya.
Sisil bingung mau ia samperin atau lewat begitu saja.
Ia memutuskan untuk lewat saja. Sisil pun berjalan melewati kak reyhan.

"Pricilla" pangil reyhan

Reyham pun turun dari motornya dan menghampiri sisil.

"Sil ko baru keluar. Kamu udah terima coklat dari aku?" Tanya reyhan.
Reyhan semakin mendekatinya. Kini jaraknya hanya begitu dekat. Sisil tidak berani menatap reyhan

"Emm tadi hp aku ketinggalan jadi aku balik lagi. Aku pulang dulu ya kak" jawab nya lalu mulai melangkahkan kakinya.
.

.
.








Annyeong reader
Pertama aku ucapin terima kasih buat yg suka sama ceritku. Terima kasih jg like nya.

Maaf ya baru up cerita.
Terus nantiin part selanjutnya ya

Sampai ketemu part selanjutnya

¤¤¤¤¤¤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ice Grils Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang