Jangan lupa vote y!
Pagi itu aku sudah memasang alarm disampingku agar tak telat lagi berangkat ke kantor. Suara ibu menyerka keheningan dirumah pagi itu. dia memang selalu begitu di pagi hari, selalu berusaha membangunkanku yang sebenarnya aku sudah deluan terbangun.
TOK..TOK..TOK..
"Pamelaaa..Pamelaa anak cantik ibuu, banguunn sayangg" Teriak ibu memanggilku lembut.
"Iya buu, aku udah bangunn" Teriakku dengan suara khas bangun tidur.
Ibupun membuka pintu kamarku dan duduk di ujung ranjangku, tidak lupa ia membuka gorden yang cukup besar dan membuat semua cahaya matahari itu masuk kedalam kamarku yang sebelumnya terasa sangat dingin disebabkan AC semalaman menyala dengan suhu 16°C.
"Heii nak," Sapa ibuku megelus lembut bahuku.
"Ehmm?"
"Tadi kang Ading kasih tahu Ibu kalau semalam kamu pulang dianter, sama siapa?" Tanya Ibu seakan dia sedang mengintrogasiku.
Mataku terbelalak mendengar pertanyaan Ibuku ini.
"E-eh itu cuman temanku bu"
"Ohh. Ya udah atuh kamu mandi sana! Udah jam berapa ini" Sela ibu yang beranjak dari kamarku.
Aku bingung mengapa ibuku harus bertanya kepadaku dengan nada yang se-serius itu
Pagi itu gak tahu kenapa Ayah tiba tiba ingin mengantarku ke kantor, padahalkan ayah harus nemenin Ibu ke Mall.
"Ayah antar kamu ke kantor ya?"
Tanya ayah yang sudah menungguku didepan pintu utama."Loh? Kan ayah harus nemenin Ibu ke Mall?"
"Kan masih lama, ayah juga ingin jalan jalan ke kantor lama ayah"
"Ya udah deh, gapapa"
Setelah didepan kantor aku gak sengaja melihat Alex yang sedang berbicara dengan seorang wanita, sepertinya aku kenal wanita itu.
"Ayah ngantar sampai sini aja yah,Okey?"
"Ayah gak jadi masuk ke dalam?"
"Gak usah deh, ayah takut ibumu marah karna lama menungguku" Ucap ayah sambil mengangkat jari jarinya membentuk kuku harimau dan tertawa.
"Ohh yaudah, makasih ayah love you"
"Love you more girl"
Setelah melihat mobil ayah melaju menghilang akupun menghampiri Alex.
"Selamat pagi pak" Sapaku ke Alex dan melihat ke wanita yang sedari tadi berbicara dengan Alex, mataku seketika membelalak saat tahu siapa yang berbicara dengan Alex sejak tadi yang ternyata adalah adik kelasku saat duduk dibangku SMA.
Dulu aku memang jarang bergaul dengan seletingku karna menurutku mereka semua palsu, berteman dengan diriku hanya karna harta yang aku miliki, namun berbeda dengan Anita adik kelasku itu, dia sangat tulus berteman denganku, bahkan saat susahpun dia rela membantuku.
"Kau?" Ucapku sambil menunjuknya
"Amel?" Tanya wanita itu.
"Kalian saling kenal?" Tanya Alex yang bingung melihat tingkahku kepada wanita itu.
"Dia kakak kelasku waktu di SMA dulu kak" Jawab Arnita antusias.
"Hah?" Gumamku kecil saat mendengar kata terakhir yang Anita ucapkan.
"Dia kakakmu?" Tanyaku sambil menunjuk Alex tidak lama dan langsung menurunkan tanganku karna menurutku itu tidak sopan.
"Iya tentu saja dia kakakku, apa kabar denganmu? Wahh, lama sekali kita gak ketemu ternyata kau bekerja diperusahaan kakakku ya?" Tanya Arnita yang langsung memelukku ramah dan kembali melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
°too difficult°
RomanceMungkin ramalan cinta itu salah bukan "Jodoh gak akan kemana" tapi jodoh mengajarkan kita akan kemana - PamelaBrbsca