9.

8 0 0
                                    

Author:

Sesampainya Alex di rumahnya, dia langsung menghampiri Vrederica----Ibunya Alex-----ke kamarnya, dia melempar jasnya ke sofa.

Saat Alex sudah berada didepan pintu kamar milik Vrederica, dia tidak sengaja mendengar perbincangan Vrederica dengan seseorang di telepon. Dia mendekatkan telinganya ke pintu itu agar dapat mendengar jelas apa yang diperbincangkan Vrederica dengan orang yang ditelepon itu.

"Hahaha, iya jeng kalau masalah Alex pasti mau, ya ga mungkin lah dia nolak Bella yang cantiknya naujubillah"

"...."

"Hahaha iyaa jeng, kapan-kapan deh, itu pasti"

"...."

"Iyaa sama-sama jeng"

Tanpa mengetuk atau semacam apalah itu Alex langsung membuka pintu itu dan mendapati Mamanya yang sedang duduk manis di sofa besarnya sambil memainkan Telepon genggamnya.

"Maksud Mama apa, nyebut-nyebut nama Alex?" Spontan Alex membentak Mamanya.

"Ahh Alex kamu udah pulang nak, sini duduk dulu ada yang ingin Mama sampein ke kamu" Ucap Vrederica sambil menepuk sofa di sampingnya.

Alex pun menuruti permintaan Mamanya itu dan duduk di sebelah Vrederica.

"Apa?" Tanya Alex dengan tatapan datarnya.

"Kok gitu sih tanyanya sama Mama, Mama itu suruh kamu duduk kesini karna Mama mau jodohin kamu dengan anaknya bu Rina, dia itu punya anak cantik namanya Bella" Jawab Vrederica sambil mengelus pundak anak sulungnya itu.

"Jodohin? Mama kira ini jaman Siti Nurbayah main jodoh-jodojin aja, Alex itu udah gede Mah, Alex tau mana yang baik buat Alex ama yang buruk. Lagi pula Alex udah punya pilihan sendiri!" Ujar Alex tanpa menyadari apa yang barusan dia sampaikan ke Vrederica

Ihh apaansih gue, kok jadi bilang punya pilihan? Batin Alex.

"Haa? Pilihan? Sejak kapan kamu udah pinter milih cewe, waktu SMA aja kamu diporotin sama cewe kamu!"

"Itukan dulu Mah, Alex juga waktu itu masih kelas 10, ya wajar-wajar aja Alex belum tau milih cewe" Ujar Alex memutar bola matanya malas.

"Gak bisa! Kamu harus Mama jodohin sama Bella, Mamanya itu sahabat Mama gak mungkin kan Mama mau ngecewain sahabat Mama dari SMA itu" Ucap Vrederica menggenggan tangan Alex.

"Tapi Alex gak mau dijodohin Mah, gak mungkin juga Alex mau menikah dengan orang yang gak Alex cintai sama sekali, biar Alex yang nentuin jalan hidup Alex sendiri Mah! Ahh udah ah capek bicara sama Mama percuma juga kalau Mamah gak pernah mau ngertiin Alex kan!" Ujar Alex panjang lebar.

Perkataan Anak sulungnya itu membuat Vrederica tersulut emosi.

"KALAU KAMU GAK MAU DENGER PERKATAAN MAMAH LEBIH BAIIK KAMU PERGI DARI RUMAH INI!" Ancam Vrederica yang tidak sadar dengan perkataannya.

"Oke kalau Mamah maunya gitu, Alex terima dengan lapang dada, tapi jangan pernah nyari Alex lagi mah!" Ucap Alex dan menutup pintu kamar Vrederica kencang membuat Vrederica yang berada di dalam kamar terlonjak kaget.

Apa yang barusan aku katakan? Batin Vrederica.

Anita yang baru saja pulang dari kampusnya melihat Alex yang turun dari tangga dan mengusap wajahnya kasar terlihat jelas kesedihan diwajahnya saat itu.

"Kakak kenapa?" Tanya Anita

"Gak tau, tanya aja sama Mamah!" Ucap Alex dan langsung melenggang pergi dari hadapan Anita dan menyambar Jas yang tadi ia lempar ke sofa.

°too difficult°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang