part4 (Sinta's Diary)

24 8 1
                                    

***note**
buat para pembaca jangal lupa vote ya....
*****

“I like to writer a diary. All previous experiences can be an inspiration.”
>>>Sinta<<<

    Shelly dan Gerry berlari secepat yang mereka bisa untuk menjauhi terjangan dari si gundul, gema memekakan telinga seiring dengan langkah mereka. Meskipun Si Gundul tertinggal cukup jauh tapi setidaknya dia bisa mendeteksi posisi mereka dengan suara gema tersebut. Hal ini telah disadari oleh Shelly.

“Gerry kita naik tangga itu, tidak ada gunanya terus berlari. Lebih baik kita sembunyi,” usul Shelly dengan nafas tersengal.

Setelah melihat keadaan Shelly akhrinya Gerry menuruti usulnya untuk mencari tempat sembunyi, mereka menaiki tangga  hingga sampai di koridor cukup panjang, mereka mencoba berlari sambil mengecek pintu di sana yang kebanyakan terkunci, mereka tidak bisa terus menerus berlari sepert itu mengingat bahwa Shelly sepertinya sudah sampai batas, Ia sudah terlalu kelelahan dan nafasnya semakin kacau.

    Akhirnya dengan terpaksa Gerry mendobrak salah satu pintu yang beruntungnya pintu itu terbuka. Setelah terbuka mereka  begegas memasuki ruangan itu, mereka kembali menutup dan menghalangi pintu masuknya dengan lemari.

“Shelly kamu baik?” tanya Gerry.
“Aku baik, hanya sedikit pengap dan ngomong-ngomong di sini kok bau bangkai?" Shelly mencoba mencari sumber bau dengan penerangan smartphonenya hingga Ia secara refleks menutup hidungnya, Ia merasa ingin muntah ketika melihat mayat terkapar di atas ranjang.

    Mayat itu sepertinya sudah lama, itu bisa di ketahui dari ratusan belatung dan lalat yang menggerogoti tubuhnya. Namun ada hal yang membuat Shelly penasaran yaitu sebuah buku dengan nama yang tercantum ‘Sinta’ karena penasaran mengalahkan perasaan takut dan jijiknya akhirnya Shelly mengambil buku itu meskipun harus menahan bau yang menusuk hidung.

    Shelly melihat sesaat buku yang digenggamnya, sebuah buku berwana pink dengan sampul bergambar bunga mawar merah dan sebuah judul yang tercantum di covernya yaitu “My diary” saat Shelly akan membuka buku itu sesuatu yang sebelumnya terjadi terulang lagi, sebuah penglihatan yang membuat Shelly bisa melihat ke masa lalu.

    Dalam gambaran itu terlihat seorang gadis yang diyakini sebagai Sinta sedang keluar dari sebuah ruangan bernomor 40 sambil memeluk sebuah buku yang dipastikan adalah buku yang ditemukan Shelly. Sinta berjalan cepat memasuki sebuah kamar yang di pintu tertera nomor 55 setelah di dalam Sinta duduk di ranjangnya lalu mulai menggoreskan pulpennya di buku itu dengan senyum lebar di wajahnya. Namun beberapa saat kemudian angin menerpanya hingga membuka lembaran-lembaran kertas di buku itu, perasaan senang seketika berubah  menjadi aneh ketika melihat Sinta memegang belakang lehernya.

“Bulu romaku kok tiba-tiba berdiri ya?” gumam Sinta sesat sebelum suara tawa terdengar sampai ke kamar Sinta, awalnya Sinta menghiraukannya namun beberapa saat kemudian tawa itu berubah menjadi teriakan histeris.
Merasa terganggu, akhirnya Sinta keluar dari kamarnya dan mengetuk pintu kamar di sebelahnya, tempat di mana asal dari teriakan tersebut.
“Hello permisi!” seru Sinta sambil mengetuk pintu.
“Hallo ada orang di dalam?” Sinta kembali mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Karena kesal dengan lancang Sinta memasuki kamar itu. Namun yang dia lihat hanyalah sebuah kamar dengan selimut robek di atas ranjang, di beberapa bagian ding-ding terdapat bekas sepeti cakar hewan buas,  lebih jelasnya seluruh ruangan nampak seperti sudah dilanda angin topan.

“What the hell? Apa baru saja ada hewan buas di sini?” gumam Sinta.

    Melihat apa yang terjadi Sinta memutuskan untuk memberitahukan hal ini kepada staff hotel karena takutnya memang ada hewan buas di sini. Ia berjalan cepat lalu menaiki Elevator untuk menuju ke lantai 1
Pintu elevatorpun terbuka dan nampaklah sebuah pemandangan yang membuat Sinta tercengang. Puluhan mayat terkapar dengan luka tebasan dari setiap inci tubuh mereka, yang tidak kalah mengejutkan dari pemandagan itu adalah ketiga mahluk aneh yang berdiri di antara puluhan mayat.

Horro Escape (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang