^2

26 5 2
                                    

Pagi itu adalah hari pertama devira bekerja di Dhabit Corp ,, setelah berpamitan pada ibunya dia berangkat ke kantornya dengan menggunakan ojek karena dia terlambat setelah membantu ibunya membereskan rumah bahkan devira tidak sempat sarapan tadi.. devira tidak tega jika harus meninggalkan rumah dengan kondisi yang belum di bersihkan,, karena tentu saja itu akan menjadi beban ibunya sendiri.. sedangkan devira tahu ibunya terkadang tidak tidur semalam suntuk untuk menyelesaikan pesanan orang lain,, jadi setelah bangun dia menyempatkan membersihkan rumah walau sudah di larang ibunya..

Turun dari motor devira setengah berlari menuju pintu lobi perusahaan besar yang dia tuju,, banyak orang yang baru saja berdatangan.. ada perasaan tegang dan sekaligus senang di dada devira,, jantungnya semakin berdebar dengan kencang pada setiap gerak langkahnya mendekati pintu masuk perusahaan itu.. Begitu lama yang devira rasakan hingga akhirnya sampai di resepsionis perusahaan untuk meminta kartu identitas pekerja miliknya,, dengan senyum di wajahnya salah satu resepsionis itu memberikan kartu miliknya yang digunakan untuk mengabsen dan lainnya..

Dengan senyum lebar devira menggenggam erat kartu itu di tangannya,, dengan tidak percaya dia membulak-balikan kartu yang kini ada digenggamnya lalu menciumnya sesekali.. devira tahu yang dilakukannya saat ini adalah hal yang bodoh tapi kebahagiaannya yang memuncak mengambil alih pikiran jernihnya,, tanpa di sadari devira ada mata yang sedari tadi melihatnya sejak masuk dari pintu.. melihat semua yang dilakukannya tapi tidak ada ekspresi apapun di wajahnya,, dia hanya berdiri di pinggir dan membiarkan devira lewat lebih dulu walau di belakangnya banyak orang-orang yang menunggu dirinya..

* Kau bisa tersenyum sekarang tapi kita lihat apa kau masih bisa tersenyum nanti.. * gumam andra dalam hati

Ya benar,, pria yang dari tadi memperhatikan gadis itu adalah andra.. dialah yang meminta HRD untuk menerima wanita itu bekerja di sini walaupun pendidikan nya tidak memenuhi persyaratan,, tapi dia memegang kendali penuh atas itu semua.. jangankan memasukkan seseorang bekerja,, memutar balikkan negara X hanya butuh kata-kata darinya saja.. maka semua akan menjadi apa yang dia inginkan,, begitulah kekuasaan yang dia miliki..

Devira masih dalam keadaan senang saat dia memasuki lift perusahaan tersebut dan menuju lantai tempatnya bekerja seperti yang sudah di beritahukan oleh resepsionis tadi,, tapi saat pintu akan menutup tiba-tiba andra muncul dihadapan nya dan tanpa aba-aba semua orang berhamburan keluar lift kecuali devira yang tidak tahu apa-apa..
Karena tidak mengenal andra awalnya devira ragu mengambil keputusan untuk tetap di dalam atau keluar lift itu,, tapi melihat begitu banyak orang yang menunduk dan mengekor di belakangnya devira mulai berfikir

* Oh,, apakah orang ini salah satu petinggi di perusahaan ini ?? *
Begitulah yang dia pikirkan,, akhirnya devira melangkahkan kakinya keluar dari lift..

Tapi dia sempat terkejut ketika laki-laki itu dengan tiba-tiba menarik tangannya untuk masuk kembali ke dalam lift,, devira sempat terkejut dan sedikit memekik..

" Akh...!! Apa yang kau lakukan ?! " Kata devira yang kesal mendapat perlakuan seperti itu

" Diam dan ikuti saja aku.. !! " Andra menjawab dengan tak kalah dingin

Andra melihat semua orang di luar dan memberikan kode kepada mereka agar tak ikut ke dalam lift,, hal itu membuat devira semakin bingung dan menjadikan dirinya gugup serta ketakutan.. pandangannya menatap sendu pada orang di luar lift seakan meminta tolong agar menghentikan pria gila yang membawanya ini,, tapi itu sepertinya tidak mungkin sebab selain devira melihat kekagetan di wajah mereka dia juga melihat ketakutan yang sama dari wajah orang-orang itu..

* Oh tuhan,, seberapa berpengaruhnya lelaki ini di kantor.. hingga mereka bahkan lebih ketakutan daripada diriku.. * gumam devira seraya memperhatikan wajah lelaki yang tanpa dia sadari akan menjadi bagian penting di kehidupannya

Merasakan tatapan dari devira ,, andra langsung meliriknya dengan pandangan yang membekukan siapa saja yang melihatnya..

" Apa kau belum puas melihat ku dari tadi ?? " Kata andra dingin dan tanpa ekspresi

" K-kau si-sia-siapa sebenarnya ?? " Tanya devira tergagap karena menahan rasa takut dan pandangan mata lelaki yang sangat dingin hingga menusuk hatinya

" Kau akan tahu sebentar lagi.. " kata andra sambil memalingkan muka ke pintu lift tanpa melepaskan tangan devira

Belum sempat devira membuka mulutnya kembali tiba-tiba pintu lift terbuka dan tanpa aba-aba andra menariknya keluar dari lift dan memasuki sebuah ruangan,, saat didalam ruangan itulah akhirnya devira mengetahui identitas lelaki yang sedari tadi bersikap semena-mena terhadap dirinya ..

* Masih belom ada yang liat.. biarin lah yang penting semangat.. hahaha

Together too HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang