"Waah! lihat itu Ototou begitu banyak permainan ditempat ini," ujar Itachi antusias. Sasuke hanya mendengus kasar melihat kelakuan Aniki nya yang sangat tidak Uchiha.
"Kau mau mulai dari mana?" Tanya Itachi. "Yang mana saja," jawab Sasuke singkat. Sepertinya Itachi salah telah menanyakan hal itu pada adiknya yang kelewat stoic.
Lain dimulut lain juga dihati, kenyataan dibalik sikap datar Sasuke adalah untuk menyembunyikan perasaannya yang begitu berbunga-bunga. Jujur saja ia gugup ketika Kakaknya itu mulai menarik tangannya dan menyeret dirinya kesana kemari untuk menaiki satu persatu wahana yang ada.
Tak terasa hari mulai menjelang malam hampir semua wahana telah dinaiki Itachi dan Sasuke. Kini mereka sedang berada di puncak wahana bianglala sambil menikmati keindahan matahari yang mulai tergelincir di ufuk barat.
Suasana tenang dan nyaman tergambar diantara keduanya. Sasuke sedikit melirik kearah Itachi. Pancaran sinar matahari sore membuat wajah Itachi terlihat bersinar dimata Sasuke. Merasa di pandang membuat Itachi menoleh ke arah Sasuke, itachi sedikit terkejut melihat wajah Ototou nya merona.
Menggemaskan.
Suasana sunset yang mendukung dan pergerakan bianglala yang lambat membuat tanpa sadar Itachi mendekatkan wajahnya kearah Sasuke. Wajah mereka kian berdekatan hingga tak ada jarak diantara keduanya.
Hidung mereka saling menempel, Sasuke memejamkan matanya bersiap akan ciuman yang akan dilakukan oleh Itachi.
Pintu bianglala otomatis tiba-tiba saja terbuka, membuat keduanya menjauhkan wajah mereka. Dengan cepat Itachi keluar mendahului Sasuke. Ia mengusak wajahnya, merutuki kebodohannya. Hell, dia baru saja berniat untuk mencium adik semata wayangnya.
Pintu sialan! Rutuk Sasuke.
Mereka berjalan menuju parkiran dalam keadaan saling diam. Keduanya masuk dengan Itachi dibagian kemudi. Sasuke sedikit mendengus mood nya seketika hancur karena insiden gagal ciuman itu. Bahkan kini Itachi tidak membukakan pintu mobil untuk dirinya seperti sebelum-sebelumnya.
Sepanjang perjalanan Itachi hanya fokus pada jalan. Keadaan didalam mobil begitu tidak nyaman membuat Itachi beberapa kali membenarkan posisi duduk nya. Sedangkan Sasuke hanya memandang keluar dari samping kaca mobil dalam diam.
Hal tersebut membuat Itachi mengira adiknya kesal terhadap dirinya. Tak dapat dipungkiri bahwa Sasuke memang sedang kesal terhadap Itachi tapi dalam konteks yang berbeda.
Keheningan masih menyapa keduanya tak ada satupun dari mereka yang angkat bicara.
Kruyuuuk..
Ingin sekali Sasuke memaki pada perut sialannya.
"Kita mampir ke restaurant depan untuk makan malam," putus Itachi tanpa meminta persetujuan adiknya. Sasuke mendengus kemudian hanya mengiyakan.
Mobil mereka kemudian berbelok pada restaurant seafood. Itachi memarkirkan mobilnya kemudian turun disusul dengan Sasuke yang mengekori dirinya.
Setelah mendapat tempat duduk dan memesan beberapa macam menu keadaan kembali canggung membuat Sasuke tak nyaman. Ia merilik kearah Itachi yang sibuk dengan ponselnya.
Makanan datang. Namun pandangan Itachi tetap setia pada layar ponselnya membuat Sasuke geram.
Sasuke pun mengambil ponsel itu dari tangan anikinya.
"Hei!" Itachi mendongak. "Tidak bisakah kita makan dengan tenang?" Ujar Sasuke.
"Ha'i ha'i maafkan aku Ototou, bisakah kau kembalikan ponselku?" Jawab Itachi santai. Sasuke kemudian memberikan ponsel tersebut pada Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY Ototou! [ ITACHI × SASUKE - YAOI ]
Fanfiction"nghhhhh ahhhh Saske" "Anikiii..!! Hah hah hah" Diam-diam ternyata selama ini Itachi menahan hasrat terhadap adik kecilnya. Bagaimana jadinya jika ternyata adik yang selalu ia anggap polos adalah seorang lelaki binal yang haus akan belaian. Slow upd...