Ceklek
.
.
Pintu kamar terbuka. Itachi dengan balutan jas rapih nya telah siap untuk berangkat ke kantor. Ia harus mengurus beberapa kerjasama dengan investor asing hari ini. Mungkin akan menjadi hari yang melelahkan. Pikirnya.Ceklek
.
Itachi menoleh, itu Sasuke rupanya adiknya juga telah siap untuk berangkat ke Sekolah. "Ohayou, Ototou!" Sapa Itachi, entah kenapa kini suasana diantara mereka mendadak terasa canggung."Hn, ohayou" jawab Sasuke singkat.
Mereka pun berjalan beriringan menuruni tangga ke lantai dasar menuju meja makan tanpa sepatah kata apapun.Dimeja makan telah duduk manis sang kepala keluarga Uchiha beserta istrinya. "Ohayou, Sasuke Itachi duduklah" ujar Mikoto lembut yang kemudian duduk disamping Fugaku. Mereka pun mulai sarapan dengan tenang.
.
Kini Itachi dan Sasuke berada dalam satu mobil, dengan Itachi yang mengemudi. Hari ini lagi-lagi Fugaku melarang Sasuke membawa motornya, membuat Sasuke jengkel setengah mati. Ia pun akhirnya hanya bisa pasrah dan berakhir dalam satu mobil bersama kakaknya.
Bukannya tidak senang berada dalam satu mobil bersama Itachi. Namun mau ditaruh dimana mukanya jika seorang Uchiha sepertinya masih diantarkan ke sekolah. Bahkan oleh kakaknya sendiri. Ingatlah gengsi mereka itu sangat tinggi.
"Sas? Pulang sekolah kau ada acara tidak" tanya Itachi tiba-tiba. Sasuke berfikir sejenak. "Memangnya kenapa?"
"Tidak, jika kau tidak sibuk Aniki ingin mengajakmu ke salah satu pembukaan taman bermain ditengah kota" ajak Itachi sudah lama ia tak pergi berdua bersama Ototou nya. Tidak ada salahnya jika kini ia mengajak Sasuke bermain itung-itung refresing.
"Aku tidak suka acara formal" jawab Sasuke acuh.
"Tentu saja tidak. Aku kesana bukan untuk pekerjaan" jelas Itachi ia memang hanya berniat untung pergi bermain berdua dengan Sasuke tanpa sangkut paut pekerjaan.
"Lalu?"
"Ayo kita bermain" satu kalimat yang terucap ringan dari mulut kakaknya itu terdengar ber definisi berbeda di telinga Sasuke. Wajahnya kini menampilkan sedikit semburat merah tak kentara.
"Bagaimana?" Tanya Itachi sekali lagi. Sasuke dia sejenak.
"Tentu" putus Sasuke pada akhirnya.
.
"Hati-hati ne. Aku akan menjemputmu pukul tiga nanti. Belajar yang baik Sasuke" seru Itachi yang menurut Sasuke begitu kekanakan. Ia bukan lagi anak tk.
"Ck, jangan mempermalukan ku Aniki" setelah berucap seperti itu Sasuke pun pergi masuk kedalam sekolah disambut dengan beberapa teman seangkatannya.
"Khekhekhe.. adik ku ternyata sudah besar" kekeh Itachi kemudian membelokkan setirnya menuju kantor.
.
"Yo, sas! Tadi itu Kakakmu ya?" Sapa seorang pemuda berambut jabrik berwarna orange, sembari merangkul pundak Sasuke.
"Hn"
"Dia tampan, boleh untukku?" Tanya Naruto teman satu kelas Sasuke. "Hn, dia bukan gay, Naruto" tegas Sasuke, rahangnya kini sedikit mengeras mendengar perkataan sahabatnya itu. Ia cemburu. Hatinya juga berdenyut sakit menerima kenyataan jika cintanya yang sudah pasti bertepuk sebelah tangan pada kakaknya.
"Oh, ayolah itu soal gampang khekhekhe.." goda Naruto ia tahu kini tampang Sasuke semakin geram dan ia sengaja ingin menggoda sahabatnya itu.
"Lalu ingin kau kemanakan si mata panda mu itu" Sasuke memasuki kelas dan duduk dibangkunya. Naruto mengekori dan ikut duduk didepan Sasuke.
"Gaara-kun tidak mungkin tahu. Asal kau ti-.." ucapan Naruto terpotong saat nada suara berat dan hembusan Nafas hangat menyapa lehernya. "Tidak tahu tentang apa Naru-chan?" Suara rendah itu sontak membuat Naruto merinding, ia menoleh.
Itu Gaara dengan tampang seram bak shukaku. Ia menopang kedua lengannya pada meja dan mendekatkan kepalanya pada Naruto. "Ingin bermain lagi dibelakangku Naruto-chan? Tidak cukupkah hukumanmu satu minggu yang lalu akibat kau telah kedapatan menggoda Juugo ditaman belakang"
"A-ah aku ti-dak.. kau ini bicara apasih Gaara? Tentu saja aku tidak mungkin bermain dibelakangmu" kilah Naruto. Cukup sulit bagi Gaara memiliki kekasih rubah gatal macam Naruto. Ia berkali-kali menghukum pria mungil ini dengan berbagai cara.
Mulai dari me nyetubuhi nya habis-habisan, bermain dengan sex toys, bdsm dll. Tapi sepertinya kekasih binalnya ini tak memiliki rasa kapok.
"Kalau begitu ikut aku" Gaara mulai menarik tangan Naruto. Pemuda ini harus diberi sedikit pelajaran. Mungkin ia perlu membuat surat ijin tidak masuk kelas hari ini.
Sasuke yang memperhatikan kedua pasangan itupun menghela napas. Sudah biasa dimatanya melihat pemandangan seperti ini. Ia bersekolah disekolah khusus siswa. Melihat pasangan sesama jenis yang bermesraan disudut sekolah sudah seperti hal lumrah.
Terkadang pula ada saja beberapa siswa yang menyatakan perasaannya pada Sasuke, namun tentu saja ditolaknya mentah-mentah dengan berbagai alasan yang bisa dibilang sadis.
Ia hanya menyuk- ah ralat mencintai Kakaknya.. Anikinya. Walaupun sampai saat ini ia tak tahu apa kakaknya memiliki perasaan yang sama untuknya. Ah, rasanya ia tak ingin terlalu banyak berharap.
Ngomong-ngomong soal Itachi ia jadi memikirkan soal ajakan 'bermain' ke taman bermain nanti sore. Apa itu akan menjadi seperti kencan? Pikirnya melantur.
Aaahh!!! Membayangkan saja sudah membuat jantung nya berdegup kencang tidak sabar.
Satu hal yang perlu kalian tahu tidak ada seorang pun yang tahu jika seorang Uchiha Sasuke merupakan seorang bottom. Sejauh ini tidak ada yang tahu.
.
.KRIIINGGG!!!!
Bel pulang berbunyi seluruh siswa pun mulai merapihkan perlengkapan tulis mereka untuk bergegas pulang kerumah masing-masing. Begitu pun Sasuke. Namun kali ini berbeda mood nya seperti sedang berbunga-bunga menantikan acara 'bermain' bersama kakaknya."Sas, aku duluan. Ayo sayang" ujar Gaara sambil menarik Naruto yang tampak kesulitan berjalan. Hmm.. kalian pasti tahu ada apa dengan pemuda rubah itu.
"Hn" jawab Sasuke singkat.
Ia mulai menyusuri koridor menuju gerbang. Tampak dari kejauhan seorang pria tegap tengan menyederkan bokongnya pada mobil porsche mewah mengkilat berwarna hitam. Tidak salah lagi itu Itachi.
"Hai, Ototou. Silahkan masuk" ujar Itachi membukakan pintu untuk Sasuke. "Aku bukan wanita Aniki" gerutu Sasuke yang terlihat dengan jelas jika ia sedang berlagak gentlemen.
"Ahahahah.. tentu aku tak pernah bilang kau seorang wanita" Itachi masuk kedalam mobil, ia mulai menyalakan mesin. "Baiklah kita berangkat" mobil mereka pun melaju.
Aaahhh.. masing-masing dari mereka menganggap ini 'kencan' walau tak seorang pun yang berani mengucapkannya. Itachi yang terlalu pengecut dan Sasuke yang terlalu penakut. Uchiha ternyata tak sehebat kedengarannya. Yang bisa kita lakukan adalah berdoa untuk kebahagiaan keduanya...
TBC
HAIIII!!!!
riyuu balik nih hehe.. lama yak? Gomenasai.. riyuu sempet kehabisan ide buat lanjutin cerita ini dan akhirnya riyuu pun mencari beberapa pencerahan demi minna yang telah menunggu cerita riyuu. Jadi semoga minna suka dan jangan lupa vote dan komen riyuu akan sangat senang dan tambah semangat melanjutkan ceritanya.
Arogatou gozaimasu!!!!
See you next chap!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY Ototou! [ ITACHI × SASUKE - YAOI ]
Fiksi Penggemar"nghhhhh ahhhh Saske" "Anikiii..!! Hah hah hah" Diam-diam ternyata selama ini Itachi menahan hasrat terhadap adik kecilnya. Bagaimana jadinya jika ternyata adik yang selalu ia anggap polos adalah seorang lelaki binal yang haus akan belaian. Slow upd...