father

60 2 1
                                    

Alex duduk di kursi kayu yang bersandar di dinding, menundukkan kepala sambil menunggu ayahnya bersama wali kelas yang berada di ruangan di belakangnya, tidak lama kemudian tiba tiba ada suara pelan, berat, mengerikan memanggil namanya berkali kali.

"Aleeeeeex, Aleeeeeex, Aleeeeeex,"

Alex mendengarnya, mengangkat kepala, suara itu berhenti memanggil namanya, Alex melihat di depannya tidak ada siapa siapa, menoleh ke kiri serta ke kanan tapi tidak ada siapa pun, Alex merasa aneh,

"Hayalanku," pikir Alex, beberapa menit kemudian suara itu kembali memanggil namanya lagi.

"Aleeeeeex, Aleeeeeex, Aleeeeeex,"

Alex mencoba menoleh ke kiri, koridor yang tadinya biasa saja menjadi sedikit gelap mencekam, Alex menelan ludah, ngeri melihat di ujung koridor berdiri sesosok tubuh berjubah hitam yang sangat usang, wajahnya tidak terlihat hampir tertutup tudung jubah panjangnya, memegangi sabit panjang melihati Alex yang duduk ketakutan, sesosok tubuh itu perlahan lahan seperti melayang mendekati Alex berada, tiba tiba pintu di samping kiri Alex terbuka begitu saja, Alex terkejut ketakutan nafasnya tak beraturan, pak Smith ayahnya Alex, berdiri melihati anaknya dengan tidak senang.

"Berdirilah, kita pulang," kata pak Smith tegas menutup pintu, Alex mengangguk pelan segera berdiri melihat koridor sebelah kiri kembali seperti biasa tidak gelap mencekam, tidak ada sesosok yang menakutkan di ujung sana, Pak smith berjalan dengan langkah kasar dan marah ke koridor sebelah kanan menuju arah ke luar gedung sekolah, Alex berjalan mengikuti ayahnya, sesekali menoleh ke belakang tapi tidak ada apapun.

Pak Smith berhenti berjalan, berdiri di samping mobilnya, merogoh saku celana mencoba mengambil kunci mobil lalu membuka pintu pengemudi yang masih terkunci, Alex berdiri membuka pintu mobil, masuk menutup pintu, duduk di jok yang berada di belakang ayahnya.

"Kau membuang buang waktuku," kata pak Smith duduk menahan marah menutup pintu, melihat Alex hanya menundukkan kepala, dari kaca spion mobil bagian dalam, pak Smith mengendarai mobil menuju rumah yang jaraknya masih jauh.

Setelah sampai di rumah, pak Smith menghentikan mobil, membuka pintu, lalu menutupnya dengan kasar berjalan menuju pintu rumah, Alex berjalan di belakang ayahnya, tidak bicara sedikitpun. Pak smith berdiri memasukkan kunci pintu lalu membuka pintu rumah yang masih terkunci melangkah masuk ke dalam rumah.

"Cepat masuk," kata pak Smith marah, Alex menurut segera masuk ke dalam rumah, pak Smith menutup pintu menguncinya lalu melihat anaknya berjalan hendak menuju pintu kamar.

"Berhenti, aku ada urusan denganmu," kata pak Smith dingin, Alex berhenti berjalan, pak Smith berjalan mendekatinya berdiri di depan Alex yang terdiam menundukkan wajah, pak Smith melihatinya tanpa banyak bicara langsung meninju wajah anaknya sekuat tenaga hingga Alex terduduk di lantai menahan untuk tidak menangis memegangi bibirnya yang berdarah, pak Smith membuka ikat pinggang, Alex hanya diam melihatnya, pak Smith segera mencambuk Alex berkali kali.

"Saaakiiit," kata Alex tidak melawan.

"KAU BAJINGAN," kata pak Smith marah mencambuk Alex dengan kuat.

"BERANINYA KAU MEMPERMALUKANKU," kata pak Smith marah besar.

"Saaakiiit," kata Alex kesakitan menahan tangis dan rasa pedih dicambukin ayahnya.

"KAU MAU JADI JAGOAN BERKELAHI DI SEKOLAH, DASAR BINATANG," kata pak Smith kesetanan memcambuki tangan Alex di depannya yang mencoba menutupi wajah agar tidak kena cambukkan ayahnya.

"Tidak, aku hanya membela diri," kata Alex jujur.

"DASAR PEMBOHONG," kata pak Smith marah segera menendangi Alex yang meringkuk di lantai dengan membabi buta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cerita misteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang