Fünf - Sial

18 5 0
                                    

"Ada siapa sih Ken, kok rame banget gini? Lo ngga lagi ngerjain gue kan?" selidik Hany yang turun dari motor Kenan, dia melihat ada dua mobil yang sangat asing. Karena sebenarnya dia tahu mobil keluarga Kenan.

"Kagalah, udah ayo masuk kita udah telat!" Ajak Kenan.

"Nah itu yang ditunggu akhirnya datang juga!" sambut Bella --ibu Kenan-- yang membuat semua orang disana mengalihkan perhatiannya ke arah pintu.

"Assalamualaikum semua!" ucap Kenan yang langsung dijawab semua orang.

"Malem om, tante," kini giliran Hany yang menyapa lalu menyalami kedua orangtua Kenan dan tamu keluarga Kenan. Jangan heran kenapa Hany bisa seakrab dengan keluarga Kenan, karena bagi Hany ini adalah tempat baginya numpang makan itukah sebutan kasarnya. Kalian paham kan?

Kenan bangsat! Kenapa dia ga bilang kalo banyak orang gini, mau taro dimana perut gue ini. Eh maksudnya muka!! -batin Hany sambil menatap tajam Kenan.

"Adi sayang dari mana aja sih, aku dari tadi nungguin kamu!" ujar perempuan tiba-tiba muncul dengan memakai dress selutut berwarna biru laut ditambah make up yang sangat natural. Cantik. Gadis itu memang cantik.

Hany mendelik kaget melihat kelakuan gadis itu yang sedang gelayutan manja di lengan Kenan. Hany yang melihat reaksi Kenan seperti orang risih menjadi ikut risih. Bukan karena Hany cemburu. Kalian salah besar jika menebak itu. Di hati Hany hanya ada nama Miskah yang katanya Hany sudah permanen tidak bisa dirubah, dan jangan lupakan dengan Hany yang sangat benci dengan Kenan. Jadi untuk apa dia cemburu?

"Kamu masih inget kan sama Marsha, temen TK-SD kamu waktu kecil?" tanya Bella saat melihat Kenan yang berusaha melepaskan Marsha dari lengannya.

Lah anjir nama mirip kaya anak kecil di film kartun Masha and the Bear, Masha Miskah. Jangan mereka jo, eh ngomong apaan si gue kampret! MISKAH PUNYA GUE. Jangan cuma namanya pas jadi jodoh, enak aja mau baku hantam sama gue! -ucap Hany ngawur dalam hati.

"Iya inget, inget banget ko. Yang dulu suka bully aku kan gara-gara culun," kata kata Kenan sukses membuat semua orang diam.

WHAT??? KENAN CULUN? BANTING GUE BIAR SADAR KALO GUE LAGI SALAH DENGER! -ucap Hany dalam hati kaget.

"Anak perlu dipasung gini masa dulunya culun, kepentok truk nih orang palanya pas SD!" gumam Hany yang masih terdengar oleh Kenan.

"Sudah lebih baik kita duduk saja dulu, biar lebih nyaman ngobrolnya. Hany juga duduk dulu saja," ucap Glen --ayah Kenan--

"Baiklah tidak usah basa basi lagi, seperti yang sudah dibicarakan kami sudah memutuskan untuk menjodohkan Kenan dan Marsha saat mereka genap tujuh belas tahun nanti!" tegas Gabriel --ayah Marsha-- yang membuat Hany terkejut.

LAH ANJIR BARU JUGA DUDUK INI UDAH DIKAGETIN LAGI AJA GUE, INI LAGI GADA ACARA UANG KAGET KAN? TERUS APALAGI INI JODOH JODOHAN KAYA JAMAN SITI MARKOYAH AJA, EH APA SIH? BENER KAN MARKOYAH? POKOKNYA ITULAH! -Hany.

"Ini apa apaan sih, Pah? Kan Adi udah bilang ngga mau dijodoh jodohin dikira jaman Siti Nurbaya apa?" tolak Kenan secara terang-terangan.

Nah iya itu maksudnya gue -Hany.

"Tapi kalian bisa pendekatan dulu Kenan, kalian masih punya waktu dua tahun!" sarkas Jasmine --ibu Marsha--

"Maaf Tante tapi Kenan udah punya pacar!"

"Siapa pacar kamu Adi?" kini akhirnya Bella bersuara.

"Hany!"

MATI LO KENAN ATAU ADI ATAU SIAPAPUN ITU! -batin Hany sambil mengepalkan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EuforiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang