Kenapa orang yang dulu pernah datang ke kehidupanku dan jihoon kembali lagi? Apa dia ingin menghancurkan kehidupanku dengan jihoon lagi?
"Ngapain lo tiba2 ke sini?" tanya jihoon ketus.
"Hushh gabole gitu, ngomong baik2 dong" bisikku.
"Maaf kalo aku tiba2 dateng ke sini, sebenarnya gw ke sini mau bilang sesuatu ke (y/n),"
"Lo mau ngomong apa lagi sihh! Udah udah sana lo keluar!" bentak jihoon.
"Hunnn!" seketika gua bentak jihoon, tapi seketika itu juga gw merasa bersalah sama jihoon.
Bughh
Jihoon mukul meja tamu dengan wajah yang penuh kemarahan dan langsung pergi ke kamar.
"Maaf ya lin,"
"Iya gpp. Kenapa jihoon jadi posesif gitu?"
"Gatau ya?" /mungkin hormon hamil, eh yang hamil kan gua :v
.
.
.Aku membuka pintu kamar, dan melihat seluruh isi kamar berantakan!
Aku melihat jihoon duduk di pinggir ranjang berkasur empuk itu."Hun" panggilku lirih.
"Apa!" jawab jihoon bentak.
"Hun, maaf tadi aku bentak kamu. Aku gak berniat bentak kamu, tapi tadi aku langsung respon aja. Mian.." mataku mulai berkaca-kaca.
Jihoon gak bales perkataanku, dia malah pergi ke luar kamar.
Maaf hun, sikapku tadi buat kamu sedih dan kecewa, tapi aku juga sedih karena mamaku harus masuk rumah sakit - batinku.
.
.
Guanlin Pov"Sebenarnya kedatanganku ke sini untuk memberitahukan kalau, tante Luna masuk rumah sakit."
Deg
"Ma..mama?"
Aku nggangguk.
"Rumah sakit mana? Dimana? Aku mau ketemu mama,"
"Aku nanti akan sherlock lokasinya ke whatsapp kamu, besok pagi aku jemput kamu di sini."
"I..iya iya, aku mau ketemu mama. Ta..tapi jangan ke sini, aku tunggu kamu di taman komplek aja."
Aku nggangguk.
.
"Ck, hun kamu dimana sih, angkat dong telfonku"
Aku bingung sekaligus gelisah karena jihoon belum pulang, padahal ini udah jam 10 malem.
Krek
Pintu kamar terbuka, dan aku lihat jihoon jalan sempoyongan alias mabuk.
"Astaga hun, ngapain kamu pake mabuk-mabukan segala sih." aku megang kedua bahu jihoon dan menuntunnya ke kasur.
"Aku ambilin minum dulu bentar," belum sempat aku pergi, jihoon udah narik tanganku dan menciumku.
Cup~~
Aku melepas bibirku dari bibir jihoon dan segera mengambil minum di dapur. Aku gamau ngelakuin kegiatan aneh2 itu, apalagi aku lagi hamil yang bisa dibilang rawan keguguran.
Pas aku balik ke kamar, eh ternyata si jihoon udah tidur pulas.
Seneng deh liat kamu tidur gitu, keliatan lucu. - batinku.
.
.Aku pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk jihoon.
"Hun, aku mau pergi keluar ya," kataku sambil meletakkan piring berisi nasi goreng di meja makan.
"Kemana?"
"Ehm, a..aku pergi ke taman komplek sama -- "
"Yauda sana!" jawabnya ketus.
Bisa gk sih jawabnya b aja gak usah kek gitu, kesannya tuh kek ngusir - batinku.
"Iya gk sekarang juga hun, ntar agak siangan."
Selesai makan, jihoon siap2 pergi ke agensinya.
"Kamu hati2 di rumah ya (y/n) jaga baby jihoon juga." katanya sambil ngecup keningku.
Aku hanya nggangguk dan tersenyum.
Selesai mengecup keningku, dia berangkat ke agensinya. Di saat itu juga, aku siap2 pergi ke taman komplek.
.
."Lama ya nunggunya?" tanyaku ke guanlin yang udah nungguin aku di bawah pohon.
"Nggak, cuma nunggu 15 menit kok." jawabnya senyum.
"Ya..yaudah ayo berangkat ke rumah sakit sekarang!"
"Iya iya sabar"
Kami berdua tertawa saat masuk ke dalam mobil. Dan tidak disangka, seseorang melihat kedekatanku dengan guanlin dari dalam mobil, ya siapa lagi kalau bukan Jihoon.
Jihoon Pov
"Na..na....na..na..hm..hmm" aku bersenandung di dalam mobil.
Di pertigaan komplek, aku lihat ada mobil guanlin.
"Ngapain guanlin di situ? Apa mau pergi sama (y/n)?"
Seketika aku ingat, "bukankah tadi (y/n) bilang mau pergi keluar, jangan jangan.."
Aku mengambil ponsel dan menelfon manajerku.
"Hyung, aku ada urusan mendadak. Jadi aku akan telat ke kantor."
"Jangan telat lebih dari 1 jam!" jawab manajerku.
Aku segera menutup telfon dan menepi mencari tempat agar guanlin tidak curiga.
Dan gak salah lagi, (y/n) datang ke taman menemui guanlin dan mereka tertawa bersama.
Awas kau (y/n), aku tidak akan memaafkanmu - batinku.
Aku mengikuti mobil guanlin untuk mengetahui kemana tujuan mereka.
Beberapa saat kemudian, mobil guanlin berhenti di depan toko bunga, guanlin turun dari mobil dan membeli 1 buket bunga.
"Ngapain dia beli buket bunga? Apa jangan jangan dia mau memberikannya ke (y/n)? Dasar cowok brengs*k!"
Aku tidak melanjutkan perjalanan ini dan memilih pergi ke agensi.
.
.Aku turun dari mobil dengan membawa buket bunga yang guanlin berikan tadi.
"Berikan buket bunga itu pada tante Luna, pasti tante Luna akan senang." kata guanlin.
"Baiklah" jawabku.
Aku dan guanlin berjalan menyusuri koridor rumah sakit dan tiba di ruangan dimana mama dirawat.
Kamar teratai - 02
Halooo halloooo 😍
Gimana? Kangen cerita ini? Atau kangen authornya? Apasih grMakasihh buat kalian yang udah stay ama cerita ini, oh iya jangan lupa juga, story ini bakal update tiap hari Sabtu
KAMU SEDANG MEMBACA
"Wanna One" >>Guanlin and Jihoon × You<< [END]
Fanfic>Kalo disuruh milih antara JIHOON ama GUANLIN yg sama2 sayang sama kamu, emang kamu bisa? >Pake sistem (Y/N) alias (yourname)