III. Dia gadis yang lembut

14 2 0
                                    

"Tabib Yang telah tiba!"

Yang dan Shing zu melangkah masuk kedalam ruangan kaisar.

Ketika mata mereka menangkap sosok kaisar yang sedang duduk di kursi kenamaannya, Yang dan Shing zu memberikan salam.

"Salam yang mulia Kaisar Jun zao. Panjang umur selamanya!"

Jun zao memberikan aba-aba kepada Yang dan Shing zu agar mereka segera duduk.

"Apa maksud kedatangan mu Tabib Yang?" Tanya kaisar.

Yang menunduk, tak berani menatap kaisar. "Mohon ampun yang mulia Kaisar Zao, persediaan tanaman obat di Hutan Ming kian menipis. Awalnya mereka sangat banyak, aku masih ingat saat terakhir kali aku pergi ke sana. Tetapi tiba-tiba mereka mengering, bahkan beberapa pohon besar di hutan Ming juga mendadak kering."

Kaisar menutup kelopak matanya, akhir-akhir ini memang Hutan Ming menjadi lebih gersang, dia yakin ini bukan karena musim kemarau, karena Hutan Ming terkenal dengan kehebatannya dalam bertahan di berbagai jenis musim.

"Aku mengerti Tabib Yang, aku juga melihat hal yang sama di Hutan Ming." Jun zao menoleh ke arah penasihat Duo le. "Penasihat Le, berikan aku pendapat mu mengenai hal ini."

Duo le mengangguk. "Mohon ampun yang mulia, hamba ini memiliki seorang kenalan yang merupakan seorang petapa, banyak orang berkata jika dia dapat menyampaikan pesan dari Wild Goddess."

Jun zao menatap langit-langit ruangan, kali ini mengapa ia harus berurusan lagi dengan dewa itu.

"Kalau begitu minta dia datang untuk menghadap ku."

Duo Le mengangguk dan membisikan sesuatu kepada kepala prajurit yang ada di sampingnya.

"Tabib Yang, kau boleh kembali. Aku akan menyuruh kasim ku untuk memanggil mu jika petapa itu sudah ditemukan," tegas Zao.

Yang menolehkan kepalanya kepada Shing zu, memberikan aba-aba untuk keluar dari ruangan. "Baiklah yang mulia, pria tua ini akan kembali."

***
Rahang Hong li hampir saja terjatuh. Ini adalah pertama kalinya dia sedekat ini dengan Jun wei, selama ini dia hanya dapat melihat dari jauh. Ternyata dari dekat, keindahan Jun wei terlihat seribu kali lebih baik.

"Pa-pa-pangeran Jun wei. Panjang umur selamanya!" Wei yao dan Sue yue memberi hormat dengan gugup.
Sementara itu Li masih terdiam di tempat.

Sue yue sedikit menepuk bahu Li sehingga dia tersentak. "Ah! Salam Pangeran Jun wei. Panjang umur selamanya!" Kagetnya.

Jun wei tersenyum tipis. "Apakah kamu anak dari Tabib Yang?"
Ketika dia menanyakan itu, Mei lan dan Yi lin yang sebelumnya menyusul, telah tiba dibelakangnya.

"Benar Pangran Wei, aku memang anak dari Tabib Yang," jawab Hong li.

"Kau bohong, kau bukan anaknya, tetapi anak ammmkt!" Tukas Jun wushang. Tetapi Jun wushing seketika membungkam mulut saudaranya itu sehingga Jun wei tidak mendengar kata terakhir yang Wushang ucapkan.

Jun wei sebenarnya tahu apa yang Wushang ingin katakan, pada dasarnya seorang Tabib tidak diperbolehkan untuk menikah. Bagaimana bisa Yang mendapatkan anak tanpa sebuah pernikahan?

Tentu saja dengan mengangkat seorang anak.

Yi lin sedari tadi hanya diam menonton percakapan antara tunangannya dengan Hong li, lalu dia melirik Hong li dengan jijik.

"Kau ini perempuan?" Tanyanya, seketika membuat kepala Hong li terangkat ke arah suara.

Hong li menatap pakaiannya dengan menyisir, sekarang ini dia sedang mengenakan hanfu biru bordir peony pendek, dengan celana panjang biru yang serasi dengan atasannya. Memang dia jarang memakai hanfu terusan, dia lebih menyukai hanfu dengan celana, karena tidak akan menyulitkannya ketika memanjat pohon.

Wild Goddess's Xiao WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang