"Nona, apakah anda yakin ingin pergi ke Hutan Ming?"
Pagi-pagi benar, Hong li membangunkan Wei yao dan Sue yue untuk menemaninya pergi ke hutan Ming. Dia ingin sekali pergi untuk sekedar melihat-lihat hutan yang Yang ceritakan merupakan hutan yang menjadi saksi atas awal dari kehidupannya bersama Tabib itu.
"Yosha!"
Teriak Hong li sambil berjalan dengan cepat, sesekali kakinya yang tersanding dengan sepatu putih polos itu melompat-lompat kegirangan.Wei yao dan Sue yue telah pasrah, mereka berusaha menyamakan langkah mereka dengan Hong li. Hanya saja itu terlihat sangat sulit karena mereka berdua menggunakan hanfu terusan, mereka harus sedikit mengangkat rok mereka agar lebih mudah untuk berlari.
Untuk melakukan perjalanan menuju Hutan Ming dari ibu kota Ming Estate perlu melewati pasar. Karena kondisi pasar yang sangat ramai, Wei yao terpaksa harus menggendong gadis kecil Hong li.
"Kau terlalu ringan nona."
Mereka berjalan menyusuri keramaian, sedangkan Hong li asik menyaksikan barang-barang yang di jual oleh para pedagang di pinggir jalan.
"Saat kau masih bayi, padahal berat badan mu adalah ukuran yang sangat berat untuk seorang bayi," tambah Sue yue.
Hong li tertawa mendengarkan kedua dayangnya. "itu terjadi supaya pipi ku menjadi besar. Sehingga siapapun yang melihat ku tidak akan bisa menolak untuk mengatakan jika aku ini imut!"
Sue yue dan Wei yao ikut tertawa, ternyata Hong li kecil mereka memiliki kemampuan dalam komedi.
Di tengah jalan Hong li melihat sebuah jepit rambut kupu-kupu berwarna emas, dijual oleh seorang kakek tua. Kakek itu hanya menjual beberapa saja, terlihat seperti benda tersebut adalah benda yang sangat terbatas. Tidak semua orang dapat menemukan model yang sama di tempat lain. Hatinya merasa sangat menginginkan jepit rambut itu, dia sangat ingin mengenakannya sekarang juga.
"Wei yao turunkan aku!" Perintah Hong li mendadak membuat Sue yue dan Wei yao ikut berhenti, menuruti perintah gadis itu.
"Ada apa nona?" Tanya Wei yao.
Hong li meloncat dari punggung Wei yao. "Aku ingin pergi ke sana." Wei yao menunjuk sebuah toko kecil di pinggir jalan.
Kini mereka sudah berada di depan toko itu. Hong li tidak dapat menahan senyumnya yang terus mengembang ketika seorang kakek pemilik toko tersebut datang ke arahnya.
"Apa anda ingin membeli sesuatu nona?"
Hong li mengangguk, lalu memperhatikan kotak kaca yang didalamnya terlihat berbagai jenis jepit rambut. Tetapi dia merasa kecewa ketika jepit rambut yang dia inginkan sudah tidak berada di posisinya.
"Kakek, aku sedang berjalan ditengah keramaian dan melihat jepit rambut kupu-kupu emas berada tepat disini," jelasnya sembari menunjuk-nunjuk ke arah suatu tempat yang kosong.
"Tetapi sekarang jepit itu sudah tidak ada."
Kakek penjual itu mengelus-elus janggut putihnya sambil berdehem. "Apa yang kau maksud adalah jepit rambut itu?" Dia menunjuk ke arah seorang pria yang juga sedang berdiri di depan tokonya. Pria itu menggunakan topeng kelinci perak dan membawa seekor kuda hitam bersamanya. Mata Hong li kembali berseri ketika di lihatnya pria itu memegang jepit rambut yang sangat diinginkannya.
"Kupu-kupu ku!" Teriak Hong li ke arah pria itu.
Pria itu langsung menoleh ke arah Hong li, dia terlihat kebingungan dengan maksud gadis kecil di depannya. "Kupu-kupu?"
Hong li mengangguk. Dia berlari ke arah pria itu lalu berusaha mengambil jepit rambut kupu-kupu emas tersebut dari pria itu. Tetapi pria itu segera menaikan tangannya sehingga Hong li tak mampu meraihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Goddess's Xiao Wolf
Werewolf[Bukan Novel Terjemahan] HONG LI (Batu Karang) Seperti namanya, ia adalah gadis kecil yang keras kepala, seperti batu karang. Meskipun terlihat nakal dan tidak tertarik dengan hal feminim, Hong li telah jatuh cinta kepada seorang pangeran dari Kekai...