Nada sedang berjalan di koridor, dia sedang menuju UKS karena teman sebangkunya yaitu Bulan sedang sakit perut. Nada berjalan sendirian, ia terkadang bersenandung pelan dalam setiap langkahnya karena letak UKS yang cukup jauh dari kelasnya.
Setelah sampai di depan sebuah pintu kayu yang cukup besar, ia pun menurunkan kenop pintu tersebut dan mendorongnya kedalam. Terlihat ruangan yang cukup luas dengan nuansa cat putih dan ada 3 kasur disebelah kanan dan 4 kasur disebelah kiri lengkap dengan tirai setiap kasurnya. Semua tirai terbuka, sepertinya memang tidak ada yang sakit siang ini, meja guru penjaga UKS pun terlihat kosong.
Nada mulai berjalan lebih dalam menuju lemari obat yang berada di ujung ruangan, saat ia melangkahkan kakinya, ternyata ada 1 tirai yang tertutup di paling ujung sebelah kiri, itu adalah kasur urutan ke 4.
"Ada yang sakit ya?" bisik Nada pada dirinya sendiri.
Nada tidak menghiraukan nya, ia segera menuju lemari obat dan mencari obat Maag untuk teman nya itu.
Saat Nada sedang mencari obat untuk teman nya itu, tiba tiba kenop pintu terbuka cukup keras dan disana terdapat Rizal dengan nafasnya yang memburu, ia membawa sebungkus roti di tangan sebelah kanan nya.
"Eh hahh hahh Na hahh da, kok hahh lo di si-ni?" ucap Rizal terbata bata karena ia masih menstabilkan nafasnya.
"Eh Rizal, iya ini gue lagi nyari obat, lo sendiri ngapain?" setelah menemukan obat yang Nada inginkan, ia menutup pintu lemari obat tersebut dan menghampiri Rizal yang masih berada di ambang pintu.
"Itu si Febian sakit, ini makanya gue beliin roti di kantin, nah pas gue lagi beli, tiba tiba Bu Aini lagi ngider terus dikiranya gue cabut ke kantin yaudah deh gue lari aja sampe kesini" kini Rizal sudah dapat mengatur nafasnya.
"Hah? Febian sakit? sakit apa dia?" kini Nada terlihat khawatir.
"Gaenak badan gitu, yaudah ni lo aja yang kasih dia makan, gue mau balik ke kelas ya" Rizal langsung menyodorkan roti tersebut pada Nada.
"Ah ta-tapi ini obat buat temen kelas gue gimana?" Nada menunjukan obat Maag yang tadi dia ambil kepada Rizal.
"Yaudah gue aja yang kasih, ni rotinya"
Nada segera mengambil sebungkus roti coklat yang disodorkan oleh Rizal, secara bergantian Nada memberikan obat Maag untuk Bulan kepada Rizal.
Rizal mengambil roti tersebut dan langsung berlari keluar UKS.
"Buat yang namanya Bulan ya Zal!" Nada meneriaki Rizal dari ambang pintu, dilihatnya Rizal mengangkat jempol tangan kanan nya sambil berlari.
Nada segera membalikkan tubuhnya dan segera menatap lekat lekat kasur yang ada di paling ujung. Nada berjalan masuk dengan pelan hingga dia sampai di depan tempat Febian tertidur, Nada menyibak tirai tersebut dan terpampang Febian sedang tertidur disana, tubuh jangkung nya yang diselimuti kain berwarna hijau hingga pinggang, rambutnya yang berantakan seperti biasanya dan hanya menggunakan kaus pendek berwarna putih, dilihatnya seragam Febian yang ia jadikan lapisan untuk bantal.
Nada mendekatkan dirinya hingga ia tepat berada disamping Febian, dapat Nada lihat muka Febian yang begitu tenang saat tertidur. Tiba tiba saja Febian membuka matanya dan langsung menatap kedua mata Nada, ia terlihat cukup kaget saat melihat Nada berdiri disampingnya.
"Febianku sakit?" ucap Nada dengan muka di sedih sedihkan dan mulut yang manyun, Nada menarik kursi yang berada di dekat situ dan mendaratkan tubuhnya.
"Apaansih" Febian membuang pandangan nya dari Nada dan menatap ke langit langit UKS.
"Ini anak ganteng makan roti dulu ya hehehe~" Nada segera membuka bungkusan roti itu dan mengambil nya sedikit untuk siap disuapkan pada Febian.
Febian sempat terdiam menatap roti yang akan disuapkan oleh Nada.
"Gue bisa makan sendiri" Febian menegakkan posisi nya menjadi duduk.
"Ih gapapa gue suapin aja, gak ngerepotin kok kalo buat lo mah" Nada menaik turunkan kedua alisnya sambil tersenyum.
Nada melanjutkan kegiatan menyuapi Febian, ia melayangkan suapan pada Febian, tepat di depan mulut Febian, cowok tersebut hanya terdiam menatap roti yang berada di antara jari telunjuk dan jempol Nada.
Beberapa saat kemudian, Febian membuka mulutnya, Nada tersenyum lebar saat roti suapan nya sudah berada di dalam mulut Febian.
"Lo kenapa cuek banget sih? ya tapi gapapa gue tetep suka hehehe" kini Nada membuka obrolan.
Febian menatapnya dengan seksama tanpa sepatah katapun, Nada yang ditatap seperti itu hanya dapat terdiam.
"Pinjem handphone lo" Febian pun angkat bicara.
Nada mengkerutkan kedua alisnya, namun ia menuruti apa yang dikatakan Febian, ia merogoh saku rok nya dan memberikan benda tersebut pada Febian.
"Buat apa?" Tanya Nada.
Tidak ada jawaban dari Febian, ia tetap memainkan handphone milik Nada, entah untuk apa. Beberapa saat kemudian Febian mengembalikan benda putih milik Nada tersebut, saat Nada melihat isi handphone nya terpampang akun instagram milik Febian yang ternyata sudah ia follow.
"Lo follow akun lo pake akun gue?" tanya Nada seraya menunjukan layar handphone nya kepada Febian karena disitu terpampang akun dengan nama 'Febianolrnj' yang ikon follow nya sudah berubah menjadi following.
"Follback ya pokoknya!" tambah Nada.
Nada pun menyuapi Febian kembali hingga suapan terakhir, Nada membuang bungkus roti tersebut di tempat sampah kecil yang berada di bawah dekat kasur. Febian pun berbaring kembali dan memejamkan kedua matanya.
Secara tiba-tiba Nada mengangkat tangan kanan nya dan mendaratkan nya tepat di dahi Febian. Febian terlihat terkejut dan membuka kedua matanya.
"Badan lo anget, yaudah istirahat aja, gue balik ke kelas ya! dadah ganteng!" Nada menarik kembali tangan kanan nya dan melambaikan nya pada Febian.
Nada beranjak dari kursi dan menarik tirai untuk menutupi kasur yang sedang digunakan Febian, saat tirai hampir sempurna tertutup, Nada memasukan kepalanya "Kalo kangen panggil nama gue 3 kali ya!" Nada pun menutup tirai tersebut hingga terdengar suara pintu terbuka dan tertutup.
Disana, Febian memejamkan matanya sambil memegang dahinya yang tadi dipegang oleh Nada, Febian tersenyum namun senyumnya kali ini terlihat lebih lebar dan manis.
•••
"Woi Nad, dari mana aja lo anjir?!" ucap Fira ketika Nada baru saja sampai di kelas.
"Kepo lo kayak dora" Nada segera duduk di bangkunya, setelah itu ia mengingat kejadian saat menyuapi Febian di UKS tadi, Nada senyum senyum sendiri kayak orang gila.
Fira, Vani, dan Bulan hanya memperhatikan tingkah teman nya itu.
"Woi! lo lagi mikirin apaan sih? senyum senyum sendiri gitu, lo juga abis dari mana coba?" Vani menggebrak meja dan membuat Nada buyar dari lamunan nya.
"Tau nih, tadi juga gue kan minta ambilin obat, kok yang nganterin malah anak sebelah sih?" Bulan menjelaskan bahwa tadi yang memberinya obat adalah Rizal, padahal yang diminta tolong ke UKS adalah Nada.
"Ih berisik deh lo semua, tadi tuh gue...." ucap Nada terputus sambil melihat ekspresi teman teman nya yang sudah penasaran.
"Abis ngurusin nikahan sama Zayn Malik ku sayang" lanjut Nada diakhiri dengan tertawa lepas.
HAI GAIS GIMANA CERITANYA KALI INI? EHEHEHE.
KALI INI KYKNYA SPESIAL FEBIANADA DEH ❤
jangan lupa dipencet bintangnya ya! maaf kalo ceritanya masih belom bagus atau kata katanya acak acakan😭
ily!
KAMU SEDANG MEMBACA
Febianada
Romancetentang sabar nya menunggu, tentang letihnya berharap, tentang sesaknya merindu, intinya, tentang kamu.-