7

11.4K 467 14
                                    

•••sepertinya kamu faham bagaimana caranya untuk menghargai karya seorang penulis•••

    

     "Aku menginginkanmu Hea, aku ingin dirimu." Jungkook kembali mendekatkan wajahnya kearahmu, kau masih sama. Terpaku ke dalam manik matanya yang legam, kau masih tidak percaya orang yang selalu memukulimu dan membullymu di sekolah baru saja mengambil ciuman pertamamu.

     Iya ciuman pertama milikmu.

     Sesaat kau akan menutup matamu, merelakan bibirmu dijamahnya kau mendengar suara sesuatu yang masuk ke dalam air hingga tangkupan tangan kekarnya di pipimu terlepas dibuatnya.

     Kau membuka matamu perlahan, dengan kaki yang masih gemetaran dan tangan yang mengkerut karena terlalu lama di dalam air. Kau meneguk liurmu dengan gugup, menolehkan kepalamu ke samping mendapati Jungkook yang terseok sambil memegang keningnya.

     Kau tau, dan kau tidak bodoh karena melihat wajah Jungkook yang merah padam, garis rahang yang mengeras. Jungkook memukul air dengan keras hingga cipratan air menyebar kemana-mana.

     "BAJINGAN!!!" Teriak si muda Jeon masih dengan memegang kepalanya, ada sepatu yang mengapung di atas air hot tub yang kalian tempati sekarang. Jungkook mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan.

     'Dugh!'

     Sebuah sepatu mengenai kening Jungkook yang kau yakin adalah kedua kalinya karena sekarang ada dua sepatu putih yang mengapung di atas air hot tub kalian.

Jungkook tersenyum kesal, kembali mengusap keningnya. Bangun dari hot tub dengan perasaan kesalnya.

"KELUAR KAU BRENGSEK!" Amuknya kembali, kau hanya melihatnya terpaku, tidak tau apa yang harus kau kerjakan karena kau benar-benar mendapatkan shock attack saat ini.

"*Ssaekiya, berhentilah. Kau tau dia tidak menyukainya-" Seorang pria yang bersurai legam muncul dari belakang tiang penyanggah bangunan, melepaskan handsfree dari telinganya sambil menatap dengan dingin kearah kalian berdua.

"Kau tau dia tidak menyukainya, jangan jadi laki-laki sampah yang memaksa kehendakmu kepada orang lain." Pria itu mengacak rambutnya yang sudah berantakan, kau mengalihkan pandanganmu ke arah Jungkook yang air mukanya mulai melunak.

"Aku tidak percaya kalian baru saja membangunkanku dari tidur siangku." Ocehnya kembali.

"Oi, anak baru-" pandangannya mengarah kepadamu, ia menadahkan tangannya dari jauh.

"Lemparkan sepatuku kembali."

Tanpa pikir panjang kau langsung melemparkan kedua sepatu putihnya kepadanya, kau sedikit memicing untuk bisa membaca papan namanya.

Ah, *민 윤기.

Pria itu pergi dengan memakai sepatunya yang basah, Jungkook pun hanya diam. Tidak berkata sepatah katapun kepadamu, kemudian pergi mengikuti pemuda bersurai legam yang sedikit lebih pendek darinya.

     Kau berdiri, mungusap lenganmu yang langsung di terpa oleh udara dingin. Kakimu yang basah menapak di atas lantai kolam renang yang dingin. Kau mulai menggigil sambil berjalan ke arah ruang ganti dan mengganti seragam olahragamu menjadi seragam musim dingin tidak lupa pula dengan rambut basahmu yang kau keringkan menggunakan hair dryer milik sekolah.

Pikiran tentang Jungkook dan pria barusan berputar-putar di kepalamu, kau masih mengeringkan rambutmu yang sudah kering. Melamun hingga bel makan siang berbunyi.

Kau menguncir kuda rambutmu, membiarkan sisa-sisa helaian rambut bergelantungan di kedua sisi wajahmu. Kau masih lemas, sangat-sangat lemas! Kau tidak tau jika Jungkook tega hampir memperkosamu, tapi- kenapa kau baru sadar? Bukankah Jungkook memang brengsek dari awal?

'Plok plok plok'

"A-ah cha...giii~"

"Hahh~ Kookie yah aaaaah~"

Kakimu berhenti, kau memicing sejenak mendengarkan suara desahan-desahan yang menusuk gendang telingamu, kau menoleh mendapati pria brengsek yang baru saja melecehkanmu tengah bersetubuh dengan Kim Miyeong.

     Sudut bibirmu terangkat- sedikit, hanya sedikit. Memikirkan betapa binatang dan kurang ajarnya Jungkook kepadamu, apa yang kau pikirkan saat menerima ciumannya barusan? Kau bintang majalah dewasa yang masih punya harga diri Hea-ssi! Batinmu berteriak.

     "Iya, kau benar. Jungkook memang binatang." Pria bersurai kelam tiba-tiba muncul di hadapanmu entah dari arah mana, ia menghela nafasnya sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana miliknya.

     "Kau tidak salah, dia memang bajingan. Ah tidak- kami semua bajingan." pemuda itu tersenyum kecil yang memperlihatkan deretan gigi mungilnya yang rapi, matanya sipit dan wanginya seperti bunga chresantemum. Sangat menyegarkan.

     "Jangan menangis-" ia menyodorkan sapu tangan didepan wajahmu yang memerah karena menahan tangisanmu, kau mengambilnya.

     "Jika ada masalah dengannya, kau bisa menghubungiku, nomorku ada di sapu tangan itu. Jika kau tidak suka di perlakukannya seperti itu, lawanlah. Jangan diam dan menerima seperti orang bodoh." Lanjutnya melangkahkan kakinya pergi darimu.

















*Ssaekiya : bocah sialan

*민 윤기 : Min Yoon Gi

SMOOTH | JJK (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang