Sudah berapa Minggu jisoo tidak mendapat tawaran dari sutradara lain..
rose yang kini masih frustasi dengan wawancara penerimaan pekerjaan yang selalu gagal ia lakukan tidak memiliki niat untuk mengulangnya dan hanya bisa mendoakan jisoodan ya Lisa sekarang masih sama saja tidak ada perubahan..
yang ia lakukan hanyalah tidur..makan..(pemimpin macam apa itu!) Dan bukannya berusaha menepati tantangannya malah bersantai santai seolah olah tidak ada masalah di hidupnya"Pagi rose" sapa Lisa ke arah meja makan terdapat rose yang sedang sarapan dengan raut wajah bangun tidur
Rose menolehkan wajahnya melihat Lisa berjalan ke arah meja makan dengan baju tidur yang berantakan dan rambut acak acakan tak tentu arah"Kau sudah bangun? Apa semalam tidurmu nyenyak?" Tanya rose sambil menawarkan roti
Lisa pun menerimanya lalu duduk bersama rose"Sangat sangat nyenyak sehingga rasanya ingin ku sudahi hidup ini" jawab Lisa tersenyum kecut yang tengah penuh dengan pemikiran tagihan
Rose pun mengerti apa yang dimaksud Lisa dan melanjutkan makannya
"Wah wah..sepertinya terlihat sangat enak" ucap jisoo yang baru saja pulang dari maraton paginya
Jisoo meraih roti yang dimakan rose namun rose menepis cepat tangan jisoo"Aishh dasar pelit!" Grutu jisoo
Jisoo pun melihat ke arah roti Lisa"Apa?kau mau ini huh?" Ucap Lisa dengan pandangan tajam nya
"Ihh kalian ini sama saja!" ucap jisoo memanyunkan bibirnya
jisoo pun berniat memasak ramen untuknya
"Yak yak...kenapa kompornya tidak bisa menyala" jisoo terus menghidup matikan kompornya berkali kali namun tak kunjung hidup
Bukannya menolong, Rose dan Lisa hanya mengabaikan jisoo"Yhaa apa kalian tidak bisa meluangkan waktu hanya sebentar saja untuk kompor yang malang ini?" Jisoo meletakkan kedua tangannya di pinggang menatap kedua insan tersebut lalu kembali dengan kompornya
Lisa tak ambil pusing ia pun segera menyudahi makannya lalu pergi meninggalkan jisoo dan rose dengan langkah malasnya..
Begitu juga dengan rose, ia perlahan melangkahkan kaki nya saat jisoo tengah sibuk dengan kompornya"Apa kalian memiliki masalah dengan pendengaran?" Tanya jisoo yang kini ternyata sudah tidak ada siapa siapa lagi di meja makan
Jisoo pun membalikkan tubuhnya..
yang terlihat hanya meja dan kursi yang sudah tidak ada penghuninya"Aishh dasar tidak berguna!" Ketus jisoo
Setelah sarapan selesai, rose menonton film drama seperti setiap harinya
Dan karena memiliki hati yang lembut setiap saat ia menonton selalu saja ada air mata yang menetes dan hal itu terjadi lagi pagi ini seperti sekarang"Huaaa kenapa itu terjadi pada kalian???" Ucap rose dengan tangisannya yang terlarut dengan drama
"Cupcupcup..jangan nangis,aku bersedia menjadi pendamping baru mu kok"
"Aku turut prihatin" rose menghapus air matanya dengan tisu yang kini sudah habis dibuatnya
"Aaaaa tisunya habis" rengek rose
"Lisaa dimana stock tisu kita?"
Lisa pun turun dari kamarnya dengan pakaian yang rapi(menurutnya) dan melihat kegiatan rutin rose
"Kau ini cengeng sekali..hanya melihat hal seperti itu saja kau sudah nangis" ucap Lisa menghampiri rose yang sedang terlarut"Sudah habis,hampir satu gudang kau gunakan tisu untuk sebulan tauk"
Rose mengabaikan perkataan Lisa"Kau mau kemana rapi rapi begitu? Ya terlihat sedikit tapi sih" Tanya rose
KAMU SEDANG MEMBACA
~Love In Homestay~ [JENLISA] END
Romance🌚🌚🌚! Keadaan kritis membuat semua impian tiga insan tersingkir dan mengubah semuanya.. Tak ingin menyerah,mereka pun memutuskan untuk membuka homestay.. Dan siapa sangka,jodoh telah terselip diantara salah satu turis yang menginap di homestay ter...