~02~

40 2 0
                                    

#Dirumah

   "Apa yang tadi itu? Sungguh aku sangat tidak fokus pada hari ini." kata rachel yang tengah tiduran selepas membersihkan diri selepas pulang dari rumah ayana.

Tiba-tiba pandangannya pun terkunci pada benda yang berkilau di atas nakasnya, dan sepertinya rachel mengenali benda apa itu.

Rachel pun bergegas bangun dari tidurnya dan segera mengambil benda tersebut. Diambilnya benda itu dan betapa terkejutnya dia saat tau yang di ambilnya sama persis seperti yang ada dirumah ayana.

'Apa mungkin aku tidak sengaja mengambilnya? Tapi aku sudah menyimpannya di atas nakas milik ayana. Mengapa undangan ini ada didalam kamarku?' ucap rachel penasaran dalam hati.

Ya! Itu adalah kertas undangan yang sama persis dengan milik ayana, hanya saja pita miliknya berwarna putih keemasan. Beda dengan milik ayana yang berwarna merah.

Dengan rasa penasaran rachel pun membuka kartu undangan itu dan sama halnya undangan itu mengeluarkan cahaya yang bersinar sangat terang beda halnya dengan milik ayana, dan terdapat tulisan didalamnya seperti ini :

"Selamat
Kepada saudari
Rachellia M. Ellianour
Anda dinyatakan LULUS dan ter PILIH untuk masuk ke Starlight Academy. "

Namun setelah membuka kartu undangan itu, rachel tak merasakan Apa-apa.

Malahan tak terjadi apa-apa seperti halnya cerita kilasan saat membuka milik ayana. Hanya saja rachel tak sadar bahwa di bawah telinga kanan nya terdapat simbol tongkat yang dililit oleh ular yang memiliki mahkota diatasnya dan dua sayap di samping kanan dan kiri tongkat tersebut yang berwarna emas.

   Setelah membuka kertas undangan itu, rachel pun merasa dirinya tertarik untuk mengetahui sekolah apa yang memiliki undangan yang bisa mengeluarkan cahaya seperti itu, rasanya mustahil meski dirinya terdapat di zaman yang modern saat ini, dengan undangan yang sangan aneh dan cukup kuno namun mewah menurutnya.

Diamatinya terus menerus, namun rachel tak menemukan sesuatu yang aneh lagi.

Hanya saja, tulisan dari kartu undangan itu, cukup membuatnya sedikit lebih menajamkan penglihatannya.

Pasalnya, tulisan yang menyertakan bahwa rachel lulus masuk ke starlight academy. Ada pola-pola garis yang cukup aneh.

Dengan pola melingkar-lingkar dan merambat layaknya akar pohon, terus mengelilingi kalimat didalamnya dan berakhir dibalik pita putih keemasan yang menyelimutinya.

Namun rachel tak ambil pusing akan hal itu, mungkin saja itu hanya hiasan sekedar mempercantik undangan tersebut, pikir rachel.

_____

  Malam tiba dan rachel masih terjaga dibalik tidurnya. Siapa sangka bahwa rachel masih memikirkan soal kilasan peristiwa yang boleh dikatakan penyiksaan keluarga oleh kelompok orang misterius.

Rachel hanya berpikir, mungkin dirinya hanya berhalusinasi akan hal itu, tapi tidak dipungkiri bahwa itu membuat rachel sangat tak nyaman dan merasa bahwa kejadian tersebut nyata baginya.

Disisi lain grandma nya yang sudah berbincang serius dengan pak rhodey dan miss erin pun, tak sengaja melihat lampu kamar rachel yang masih menyala.

Pikirnya aneh sekali, waktu sudah menunjukkan pukul 23.33 malam. Tapi rachel masih belum mematikan lampu kamarnya yang menandakan bahwa rachel sudah tertidur.

Didekatinya pintu kamar cucu kesayangannya itu, namun sayang, rasa takutnya yang telah lama tak dirasakannya mendadak muncul.

Pak rhodey dan miss erin yang sadar akan situasi nya, segera menghampiri grandma dan mengisyaratkan bahwa mereka harus merundingkan sesuatu mengingat keadaan yang dirasanya cukup berbahaya.

"Mungkinkah mereka telah mengetahui tandanya? Bagaimana bisa secepat ini? Apakah ini mungkin?" cemas grandma.

"Sepertinya dia telah mendapatkan perintah untuk kembali grandma, tidak ada cara lain selain kita membawanya kembali. karna bisa saja, jika dia berlama-lama disini malah akan membahayakan nyawanya." ucap miss erin memberi saran.

"Begitukah menurutmu erina?? Lalu kau bagaimana rudolf? Apa menurutmu aku harus membawanya kembali, dan menjelaskan padanya bahwa dirinya berbeda? Apa dia akan percaya?" lanjut grandma dengan khawatir.

"Menurut saya lebih baik begitu, dari pada terjadi hal yang diluar kendali yang menyebabkan dirinya ada dalam situasi yang berbahaya. Tapi jika dia dibawa kembali, salah satu dari kami harus ada yang memancing agar saat dibawanya kembali dia tak akan mencurigainya. Lebih baik saya saja yang akan memancingnya dan kalian bertiga bisa kembali dengan selamat." ucap pak rhodey.

"Tidak rudolf, biar aku saja. Kau jaga grandma dan dia, karna kekuatanmu bisa menutupikan jejak energi di tubuhnya." usul miss erin.

"Tidak mungkin erin, kau sendiri juga membantuku menutupi jejak itu, jika kau tidak ikut sama halnya kita membuatnya mengetahui lokasinya." cegah pak rhodey.

Ucapan penolakan yang dilakukan miss erin dan pak rhodey, membuat grandma sadar bahwa dirinya lah yang bisa memancing yang membuat mereka bertiga bisa selamat untuk kembali.

Dengan penuh tekat grandma pun sudah memutuskan bahwa dirinya yang akan tinggal dan menjadi bahan pancingan agar miss erin dan mereka selamat.

"Baiklah biar aku saja yang memancing keberadaan mereka, sementara kalian berdua. Pergi dan lindungi dia, jangan sampai kalian lengah saat menjaganya. Bila terjadi sesuatu kepadaku, cepatlah kalian pergi dan tinggalkan aku. Kalian tak perlu membantuku cukup cepet menghindar dan kembali dengan selamat. Bila sudah waktunya tiba. Jelaskan padanya apa yang sebenarnya terjadi." putus grandma mantap.

"Tapi grandma..." sahut pak rhodey dan miss erin yang akan menolak perintah grandma.

"Tak ada penolakan!! Cukup ikuti perintahku dan jaga dia baik-baik, hanya dia satu-satunya yang bisa kalian semua andalkan!" Ucap grandma tanpa terbantahkan.

Miss erin dan pak rhodey yang mendengar perintah itu hanya tertunduk dan mendengarkan perintah, meskipun dalam hati mereka tak mau melakukannya, tapi apa boleh buat?  Seperti yang diucapkan grandma, 'hanya dia harapan satu-satunya'.
______________💞💞💞__________

Bagaimana kelanjutan cerita selanjutnya??

Hai readers bagaimana? Awal yang ckup menarik bukan?? Tolong dukung terus karya aku ya.. Semoga kalian suka..  😘😘

Starlight Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang