~01~

52 4 0
                                    

   "Tolong jangan sakiti mama ku!! Tolong, biarkan mereka! Pa, papa gak kenapa-kenapa kan? Jawab aku!" kedua anak kecil berusia 5tahun yang diduga adik kakak itu menangis disamping seorang pria paruh baya yang tak jauh dari lokasi sang anak kecil, seorang wanita pun tengah di angkat atau boleh di katakan dicekik oleh seorang pria yang menggunakan tudung hitam. Si tudung hitam itu tak terlihat wajahnya, hanya saja suasana di sekitarnya mendadak sangat kelam dan mengerikan.

Tak hanya si tudung hitam, banyak orang yang menggunakan tudung hitam juga, seperti nya mereka merupakan anak buah dari pria yang mencekik wanita paruh baya yakni ibu dari anak-anak kecil itu.

"Tolong lepaskan mamaku! Aku mohon!" pinta sang anak pada si tudung hitam itu.

"Dimana kau menyembunyikan benda itu?!! Sudah cukup aku mengikutimu dan saatnya kesempatanku untuk mendapatkannya!" ucap si tudung hitam.

"Takkan pernah! Lebih baik kau bunuh saja aku, tapi lepaskan anakku! Walau aku memberikan padamu, kau takan sanggup melihatnya apalagi sampai membawanya, hanya sang terpilihlah yang bisa memilikinya!" jerit sang wanita itu.

"Baiklah bila kau tak mau memberitahukannya padaku. Dengan sangat terpaksa, aku akan melenyapkanmu dan keluargamu! Bersiaplah!" ucap si tudung hitam sambil melepaskan cekikan sehingga tubuh si wanita itu jatuh sekligus.

Dan dengan tangan yang bersiap menyerang, si tudung hitam siap untuk melancarkan aksinya. Tiba-tiba..

Wwuuusshhhh...  Kedua anak kecil yang sedang menangis disamping pria yang tergeletak penuh darah pun seketika menghilang dari pandangan si tudung hitam.

"Apa?!! Kemana mereka pergi?!" jerit si tudung hitam.

Tak lama ada sinar yang sangat terang menuju kearah pasukan si tudung hitam. Seketika itu pula terdengar lah suara ledakan yang sangat besar yang dapat meratakan tanah sekitar. Dan semuanya menghilang tanpa sisa.

Di sisi lain, ada seorang bayi yang menangis tak jauh dari tempat pertarungan tadi. Dan bayi itu pun tak lama menghilang disertai cahaya yang sangat terang.

—-—-—

  Setelah membuka kertas undangan itu, rachel seperti seolah-olah mengingat potongan demi potongan kisah yang hilang. Entah itu nyata atau mimpi layaknya Dejavu.

Rachel pun berkeringat dingin mengingat kejadian selintas tadi dan tak sengaja menjatuhkan kertas undangan itu sambil berteriak.

"Ah!!" jerit rachel.

Sontak ayana yang sedang tiduran pun langsung bangun dari kasurnya dan terguling kebawah karna terkejut dengan teriakan sahabatnya itu.

"Ada apa elly? Kau kenapa?" tanya ayana dengan nada panik.

Rachel yang mendengar suara panik dari sahabatnyapun merasa tak enak karna membuat nya khawatir karna dirinya. Rachel pun langsung menetralkan rasa terkejutnya itu ke mode normal.

"Aaak..ku..  Tak apa kok. Hanya te..rkejut saja ada yang melintas dikakiku." bohong rachel pada ayana.

'Terkutuklah diriku yang membohongi dirimu ayana! Mohon maafkan aku. Sungguh aku tak bermaksud begitu, hanya saja aku tak ingin kau khawatir padaku!' jerit rachel dalam hati. Diapun merutuki dirinya karna telah berbohong pada sahabat kesayangannya itu.

Disisi lain ayana tau bahwa sahabatnya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya, karna rachel merupakan orang yang tak pandai membohongi orang yang sangat tau akan dirinya.

Tapi ayana tak menunjukkan rasa curiga pada ayana, karna baginya, rachel segalanya. Dia hanya cukup diam untuk saat ini, dan akan mencari tau apa yang membuat rachel berbohong kepadanya tanpa membuat rachel merasa tak nyaman.

Jujur saja ayana saat ini sangat khawatir pada rachel karna tak biasanya dia berteriak tiba-tiba dengan tangan yang bergetar. Walau ditutupi pun ayana tau bahwa rachel sangat terkejut akan sesuatu,tapi apa? Dan tugas ayana mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Oh syukurlah, ku kira kau kenapa, aku sungguh khawatir elly." tenang ayana.

'syukurlah dia tak curiga' ucap rachel dalam hati.

"Maaf kan aku ayana, aku tak bermaksud mengagetkanmu." kata rachel.

"Sudahlah elly tak apa, ayo kita makan siang, lepas itu aku akan mengantarmu pulang." ucap ayana sambil berjalan keluar dari kamar menuju ruang makannya di bawah.

Rachel hanya mengikuti ayana tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi.

___________💞💞💞

Starlight Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang