-usai

41 8 3
                                    

Heejin bukan lagi milik jeno.

Heejin tidak perduli dengan itu,

entah dengan jeno,terlihat sedikit penyesalan sepertinya.

semua tahu mereka berdua telah usai.





Heejin menata alat kelengkapan tulisnya ke dalam ransel elegan berwarna merahnya.

"jin,tungguin gue"ningning-teman berbagi satu meja dengan heejin.

"cepetaan ning udah telat banget kitaa"

"ugh gila rasanya bokong gue mau lepas anjir,gue tunggu depan ya ning"akhirnya,heejin lega dapat beranjak dari kursi yang sudah ia duduki selama kurang lebih 3 jam itu.

Itulah budaya Pak Suho yang selalu memakai jam kosong guru lain dan juga memotong waktu pulang.betapa malangnya penghuni kelas 12 IPA 2.

Dan sekarang Heejin&Ningning harus segera ke ruang osis,yap jeno yang mengumpulkan mereka semua.

Sesampainya di ruang osis kedatangan heejin&ninging memotong pembicaraan yang sedang diambil alih jeno.

sisi lain,semua yang hadir menatap jeno dan heejin bergantian.

"langsung duduk"ucap jeno dengan pembawaannya yang terkesan tegas.

ugh,suasana tiba tiba menjadi awkward,sangat.

Heejin&Ningning dengan cepat mengangguk dan duduk di kursi kosong yang tersisa.

Selepas rapat osis,baru saja keluar dari pintu ruangan,Renjun sudah menanti Ningning--yang dibuntuti Jaemin yang sangat fokus bermain game di ponselnya.

"udah selesai kan?"Tanya renjun diselingi dengan senyuman manisnya.

Ningning mengangguk dan tersenyum kembali.

"langsung pulang yuk,mama kamu udah pesen kan kemarin,jangan pulang sore sore"Renjun menggengam tangan Ningning.

"Heejin,gue duluan ya?"

"iyaa gih"

"eh lo sendiri kan?balik sama jaemin aja"Rejun menyenggol sikut jaemin yang berada disampingnya.

"hah?ya ... ya.. terserah,ayo aja gua mah"

"enggak deh,naik ojol aja gue kayak biasa"

"lah biasanya kan sama kaka ketos gimana si"

"renjun gua jitak lo?!!"Heejin mengeluarkan tatapan sadis mautnya.

"wkwk ampun ampun,udah gua sama ningning duluan nih ye"

heejin mengangguk,masih dengan ekspresi yang sama.kemudian Heejin bergegas pergi menuju gerbang sekolah.

.
.

"eh?!lo ngapain ikut ikut??"sesampainya di gerbang heejin baru menyadari kalau jaemin sedang mengikutinya.

"terserah gue lah"

"sasaeng,nge fans sama gue bilang aja"

"geer amat mbanya,gua mau ngeliat cewe cewe cantik osis keluar kali"

"oh"heejin berlalu dan memilih duduk di pos satpam,begitu juga dengan jaemin.

Heejin mengambil ponsel dari tasnya.

Bodohnya heejin,sedari awal kumpul osis ia membiarkan handphone nya menyala dengan brigthness 100 dan data yang menyala pula.kini baterainya tersisa 5%.

"Ah bego banget heejin!"Heejin mengutuk dirinya sendiri atas kebodohan yang sudah ia perbuat.

"damn,please god"batin heejin.Ia terus merutuki ponselnya dan harap harap cemas semoga ponselnya tidak mati sebelum ia memesan ojek online.

"oke heejin anak baik, kan Allah sayang"ucap heejin dengan bangga dan penuh rasa syukur saat melihat layar aplikasi ojek onlinenya tinggal satu step lagi akan terpesan,yap!tinggal klik tombol pesan!

dan

dying.

kalo heejin anak sultan ia akan membanting ponselnya sekarang juga,sungguh.

"SI ANJIR KESEL,KENAPA SIH KENAPA TINGGAL KLIK DOANG PESEN,ABIS ITU TERSERAH LO MAU MATI KEK"Heejin mengeluarkan sumpah serapahnya pada benda mati miliknya itu.

and then heejin stay calm,dia baru inget dia bawa powerbank--benda wajibnya yang tidak akan pernah terlupakan!

taraaa, heejin baru ingat tadi siyeon meminjam powerbanknya.dan siyeon tetaplah siyeon yang gatau diri kalo minjem sesuatu.

sepertinya untuk hari ini ponsel, powerbank,dan suasana tidak bisa diajak kerjasama sama sekali.Kondisi sekolah sudah sangat sepi mengingat jam pulang sangat sudah terlewat,dan hanya menyisakan beberapa orang di gerbang.

huft.

pria di seberang tempat duduknya terlihat cekikikan dibalik kegiatan bermain game nya.

untungnya heejin melihat perempuan yang sepertinya ia kenal tidak jauh dari tempatnya.ia mencoba menerka siapa perempuan itu karna ia membelakangi heejin.

"lami!"yap,untung heejin benar.

"eh?"lami menoleh ke belakang.

"sini plis!"lami pun langsung menghampiri heejin.

"lo dijemput atau naik ojol?"

"dijemput,kenapa?"

"gue pinjem hp lo ya please buat pesen ojol!"

"tapi nanti gue keburu dijemput loh"

"engga!pesen kan bentaran doang,ya ya ya"Heejin menunjukkan muka melas andalannya.

"yaudah deh,nih"lami memberikan ponselnya pada heejin.

dengan jurus kaki seribu,heejin dengan lihai mengutak atik ponsel lami.

baru saja heejin membuka aplikasi gojek tiba tiba -- layar paling atas menampilkan status No Signal

Rasanya heejin ingin me smack down dirinya ke langit langit saat itu juga.

"eh gue udah dijemput abang gue,gimana bisa ga?"

lami dibuat bingung melihat wajah heejin yang tampak sangat tidak bershabat.

"engga,makasi,sana lo pulang(:"Heejin memberikan kembali ponsel lami.

"eh hehehe iya sinyalnya emang suka awut awutan,gue duluan yaa wkwk!"

ya apes banget mampus mati lo

Suara motor mendekat terdengar di telinga heejin,dan benar saja motor itu tepat berhenti dihadapannya.Pemiliknya  memakai helm lengkap dengan masker,sarung tangan,dan jaketnya.

3 detik kemudian heejin baru yakin itu adalah jaemin dengan motor beat merah kesayangannya!

"ayok kanjeng roro silahkan naik"jaemin memberikan helm nya pada heejin.

"hahh,gue naik ojol kali"

"oh yaudah gua duluan ya hati hati aj-"

Heejin langsung menerima helm dari jaemin dan segera menaiki motornya.

"cepetan jalan"

"siap kanjeng!"

siapa yang tahu kalau saat itu juga sebuah senyuman terukir dibalik masker hitam jaemin.
.
.

.
.
.

"gercep juga dia ambil bekas gue,mau juga kan,munafik anjng"


tbc

rasa dan asaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang