DIRGHA MAHATRAMA

67 12 3
                                    

Di hari libur ini sudah menjadi rutinitas Dirgha untuk berolahraga di pagi hari, sebelum melakukan kebiasaan nya bermain basket dengan sahabat-sahabatnya.

"Bang,jogging ga?" Ucap Dirgha.

"Gue mau pergi." balas Fauzhi,abangnya dirgha.

"Ck." Dirgha meninggalkan abangnya ke dapur untuk mengambil botol minum miliknya.

"Gue keluar!"teriak Dirgha dari ambang pintu rumah.

Dirgha memutuskan untuk jogging di daerah dekat perumahan nya saja karena memang di sana masih banyak pepohonan dan taman sehingga lebih nyaman jika dipakai untuk berolahraga.

30 menit sudah Dirgha berolahraga,ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon yang berada di taman komplek nya.Banyak pasang mata yang melirik cowok itu terutama kaum wanita yang menatapnya dengan tatapan kagum. Wajar saja jika Dirgha banyak di segani oleh kaum wanita karena selain wajah nya tampan, Dirgha pun mempunyai postur tubuh yang tinggi dan mempunyai six pack di perutnya.

tapi pandangan Dirgha itu fokus pada gadis dengan cowok tampan disebelahnya. Dia Aurine,yap Dirgha sudah mengetahui nama gadis itu diam-diam,tetapi ia melirik cowok disebelah Aurine,dengan tatapan bingung.

"Dia siapa?pacarnya?" Batin dirgha.

Yap sudah 3 Minggu setelah kejadian Dirgha menabrak gadis itu,Dirgha selalu memperhatikannya gadis itu di sekolah dari kejauhan,sedikit-sedikit cowok tampan itu telah mengetahui bagaimana Aurine.

FLASHBACK ON!

Di hari Minggu seperti biasa,Aurine dan abangnya hanya berdua dirumah nya,semenjak orang tua mereka cerai dan mempunyai kehidupan masing-masing,mereka memutuskan untuk tinggal berdua saja dirumah lamanya,dan orangtua nya hanya memberikan uang untuk keberlangsungan kehidupan anaknya,sesekali orangtua Aurine main kerumah,itupun bisa diitung 3 bulan sekali lah.

Aurine memang masih belum bisa sepenuhnya mengikhlaskan apa yang terjadi dengan keluarganya, tetapi ia hanya pasrah kepada jalan tuhan. Aurine sudah mencoba tegar,tetapi tetap saja rasa sesak di dada Aurine sering muncul ketika mengingat semuanya,sekuat apapun manusia pasti mempunyai titik kelemahan nya bukan?

Fardho tak tega melihat adiknya sedang melamun di tepi kolam renang sambil merendam kaki nya,seperti ada yang menyayat hatinya ketika melihat adiknya seperti itu. Sedingin apapun Fardho tetapi saja ia tak suka melihat adiknya sedih seperti itu.

Fardho berjalan mendekati Aurine dan menepuk pundak Aurine dengan halus untuk membuyarkan lamunan adiknya itu.

"Hey!" Ucap Fardho sambil tersenyum.

Aurine pun tersentak kaget dan melihat kearah suara itu dan memberi tatapan tak suka.

"Ck,ganggu aja Lo bang!" Aurine sambil mengalihkan pandangan ke depan kolam lagi

"Jalan-jalan yuk?"

Aurine kaget, abangnya ini Kesambet apa?bagaimana mungkin abangnya bertingkah manis seperti itu?

Aurine menatap manik mata abangnya itu dengan lekat sambil menyipit kan matanya.
"Lo sehat? tumben amat''

"Ganti baju sebelum gue berubah pikiran!" Ucap Fardho sambil berjalan meninggalkan adiknya yang masih tercengang.

"Gue tunggu di depan,5 menit!"

****


Motor besarnya Fardho berhenti di depan taman yang berada di daerah komplek nya, mereka berdua menuruni motor itu dan berjalan ke arah jajanan di pinggir taman itu.

DIRGHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang