untuk sang penerusku

60 1 0
                                    

Perkenalkan aku,
Aku adalah yang mereka sebut bajingan.
Hanya karna memiliki anting pada telingaku,
Merokok didepan orang tuaku,
Memukul orang yg katanya tak salah.

Aku adalah yang mereka juluki budak cinta.
Hanya karna memberi perhatian pada wanitaku,
Karna memberi waktuku dimalam minggu pada seorang wanita,
Karna menghadiakan sebuah boneka pada wanitaku.

Aku adalah yg mereka sebut pengecut,
Hanya karna kabur dari rumah,
Lari dari yang katanya tanggung jawab,
Dan tak berani mengambil resiko.

Mungkin kalian penerusku akan mendengar semua itu disaat kalian mencari tahu tentangku.

Tapi ini pembelaanku,

Aku bukanlah bajingan,
Aku hanya berbeda,
Ku kenakan anting di telingaku karna aku suka,
Ku merokok depan kakek dan nenekmu karna aku sudah diberi izin,
Mereka yg ku pukul telah menghina kakekmu,
Lalu haruskah aku membiarkannya terus menghinanya??
Maaf, tapi aku tak bisa seperti itu.

Akupun sepertinya tak pantas dianggap budak cinta.
Aku memberikan 6 hariku dalam seminggu pada temanku,
Uangku lebih banyak habis untuk ngumpul bareng mereka dari pada wanita sebelum ibumu,
Bahkan hadiahpun hanya ku beri dalam setahun.
Masih pantaskah aku di anggap budak cinta?

Aku juga bukan pengecut,
Karna aku yakin aku lebih berani dari mereka semua yg menyebutku pengecut.
Aku kabur karna dulu kakekmu adalah orang yg sangat keras, dan tak semua orang mampu menahan sakitnya serangan fisik.
Sebuah tanggung jawab yang dipaksakan padaku? Haruskah kujalani, kurasa tak penting.
Aku hanya jauh dari urusan yg kurasa tak pantas denganku. Karna aku tahu berani dan bodoh itu beda.

Buat kalian penerusku jangan takut jadi berbeda,
Karna disaat semua menjadi sama, duniamu akan membosankan. Dan aku benci bosan.

Puisi HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang