Teeett..
Bel sekolah telah berbunyi tanda berakhirnya pelajaran. Para Murid DHS pun diperbolehkan kembali ke rumah masing masing alias pulang."Baiklah..pelajaran untuk hari ini cukup sampai disini dulu, minggu depan kita akan bertemu kembali,sekian dan terimakasih." Setelah itu Mrs.Kina pun beranjak dari tempat duduknya.
"Ra gue duluan ya?udah di tunggu soalnya." setelah berpamitan dengan Ara, Stevany segera berlari keluar kelas dengan terburu buru.
"Eeh iya Van"ucap gadis itu.
Sekarang tinggalah Arabella seorang diri di dalam kelas.
***
Sudah sekitar 10 menit Arabella menunggu angkutan umum, biasanya dia hanya berjalan kaki tapi karena jarak tempuh sekolahnya sekarang cukup jauh iapun harus menggunakan angkutan umum."Pinggir..."
Untunglah ada angkot yang lewat segera Arabella menaikinya."Mau kemana neng?" supir angkot itu menanyakan tempat yang ingin dituju Arabella.
"Ke rumah pak" katanya dengan polos.
"Aduuh si eneng, maksudnya atuh tujuannya kemana aya ya wae si eneng mah" supir itu menggeleng gelengkan kepalanya mendengar ucapan gadis itu.
"Ooh-- jln Suprapto pak"
Tanpa disadari Arabella sedang diperhatikan oleh seseorang yang duduk di sebelahnya.
"Sekolah di mana?" tanya seorang cowok yang sedari tadi memperhatikannya, yang dengan sengaja mencium rambut panjang miliknya yang terikat.
Arabella merasa risih dengan tingkah cowok itu, dengan cepat ia menarik rambutnya yang di pegang cowok tersebut.
"Rambut lo harum juga" ucapnya dengan seringainya.
"Maaf ya mas, apa yang kamu lakukan tadi nggak sopan"
"Ooh gak sopan ya?bagaimana kalo ini?" cowok itu dengan kurang ajarnya mencium telapak tangan Arabella.
Ya saat itu kesabarannya sudah habis rasanya ia ingin sekali menampar cowok tersebut tapi ia tak memiliki keberanian sehingga segera keluar dari angkutan umum tersebut.
"Pak minggir"katanya dengan cepat.
" bang pinggir disini" cowok tersebut berniat mengikuti Arabella.
Arabella bukan tidak mengetahui kalau cowok tersebut mengikutinya jadi dengan cepat dia berlari sekencang mungkin tapi apalah daya ia, cowok tersebut berhasil memegang tangannya dengan erat.
"Eh jangan lari dong, gue cuma mau wa lo doang"
"Maaf aku nggak punya WA, jadi tolong lepasin tangan ku!!" katanya dengan penuh penekanan.
"iih lo kalo galak galak nambah cantik deh" ia malah mempererat pegangannya.
"Lepasin atau aku teriak?"
"Teriak aja, nggak bakal ada yang nolongin lo" ucap cowok itu dengan santainya.
Arabella menggigit tangan cowok tersebut dengan sangat kencang pastinya.
"Sialan" reflect cowok itu melepas genggamannya, Arabella pun segera berlari.
"Tolongg!!" dia sudah tidak kuat berlari karena sedari tadi cowok tersebut mengejarnya.
Cowok itu pun berhasil memegang pinggang Arabella, tak ingin jika gadis itu berlari lagi.
"Pliss, jangan apa apain aku! Tolonggg! tolongin aku dari cowok ini"
Bughh
Seorang laki laki dengan memakai helm full face sehingga menutupi wajahnya memukul kencang cowok kampret itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Wanita Biasa
Teen FictionDia yang sedingin melebihi salju yang turun pada musimnya dia yang cuek seperti seekor cicak yang tak peduli jika putus ekornya, dinginnya, cueknya dan sisi misteriusnya yang membuatku penasaran dan terus bertanya tanya- Arabella Davira Siapa kamu y...