Math

18 4 0
                                    

Kringgg...kringgg
Tepat jam 04:35 jam Alarm milik seorang gadis berbunyi siapa lagi kalau bukan Arabella, dengan cepat ia memberhentikan alarm miliknya dan beranjak dari kasurnya.

"Araa kamu udah bangun nak?" ibu mau kerja di rumah bu Ratna dulu ya? Nanti bangunin jeje. Itu sarapan udah ibu buatkan."

"Iyaa bu" Segera ia keluar dari kamarnya menuju kamar mandi satu satunya yang dimiliki. Di rumah ini hanya terdapat satu kamar mandi yang terletak di belakang rumahnya tertutupi daun kelapa yang dianyam dan ada sumur juga, jadi kalau mau menggunakan air harus menimbanya terlebih dulu.

Gadis itu dengan cepat menyelesaikan ritual mandi pagi nya lalu mengambil air wudhu untuk menjalankan ibadah wajib yaitu sholat subuh.

Sehabis sholat iapun memakai seragam SMA miliknya dengan baju putih dan almamater abu abu serta lambang bintang khas dari Dream High School di sebelah kanan Rompi nya, dan rok di bawah lutut.

Sebenarnya Rok yang diberikan oleh pihak sekolah  sangatlah singkat sehingga bisa terekspos paha miliknya. Memikirkannya saja Ara merasa geli. Iapun meminta agar ditukar dengan rok yang lebih panjang. Untungnya permintaannya dikabulkan.

"Astaga jeje kamu belum banguun??" ia melihat sang adik masih mendengkur di atas kasur.

"Jeee, yaampun anak ini" Ara menggoyang goyangkan badan sang adik, tapi bukan malah bangun jeje malah mendengkur dengan keras.

Sekali lagi Ara mencoba membangunkan jeje dengan jurus jitu.

"Jee, bangun adik kakak yang gantengg. Kamu nggak sekolah? Ini udah jam 7 lewat lohh" ucap Ara yang sedikit frustasi melihat adiknya yang tak bangun bangun.

"Jejee telat kak!!!" Gedubrakk suara yang cukup keras ternyata  suara itu berasal dari jeje yang kejedot lemari.

"Haduuhh jee pffttt" Ara menahan tawa melihat adegan tersebut.

"Ishh kakak kok malah ketawa bukannya bantuin jeje" dengan memperlihatkan raut mukanya yang kesal dengan sang kakak.

"Yaudahh sini kakak bantuin, udah itu mandi jangan lupa sholat"

"Hemm iyaa kak" jeje masih kesal dengan kakaknya yang sudah menertawakannya dan juga yang telah menipu dirinya pasalnya sekarang masih jam 5.

Setelah semuanya selesai, Ara mengantar sang adik ke sekolahnya yang cukup dekat sehingga bisa dengan berjalan kaki.

"Jeje pamit ya kak, Assalammualaikum"

"Waalaikumussalam, belajar yang rajin, jangan bandel ya je?"

"Asiyappp kak, yaudah jeje ke kelas dulu kak, kakak hati hati ya?" setelah berpamitan iapun berlari ke kelasnya.

***
Sekarang masih pukul 06:35 ia sudah berada di sekolah. Hanya dia yang baru datang, teman temannya belum kelihatan. Ia pun menyusuri sekolah dan dari kejauhan ia melihat seorang cowok yang sangat familiar sedang termenung sambil menikmati udara segar yang sejuk yang menggoyangkan helaian rambutnya.

Dia pun mendekati laki laki itu, dan menepuk pundaknya, laki laki itu sedikit terkejut akan kehadiran gadis itu. Iapun menoleh kebelakang, mendapati wajah sang gadis yang sama terkejutnya.

"Alhamdulillah gak salah orang, kamu sekolah di sini juga?" Ternyata Laki laki tersebut orang yang tak lain yang telah menolongnya tempo hari.

"Ganggu!" ucapnya singkat, dan langsung memejamkan matanya, ia merasa terganggu dengan kehadiran gadis itu, ia ingin beranjak pergi tapi ntah kenapa batinnya berucap tak ingin pergi.

"Umm..maaf kalau kamu merasa terganggu, aku hanya ingin mengetahui namamu saja jikalau boleh?" ia sedikit gugup berada di dekat lelaki itu karena ia hanya berdua dan tidak ada orang lain.

Hanya Wanita BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang