When Music Called Love #1

When Music Called Love #3

"lo?"

"hai"

"lo ngapain disini"

"nak Rizky?" sapa Mama Foni.

"Mama?"

"tante? tante kok disini? tante Mamanya Foni?"

"nak Rizky temennya Foni?"

"iya tante"

"ya sudah . masuk dulu yuk!!!"

"Mama apaan sih!"

Rizky menjulurkan lidah mengejek Foni. Foni semakin kesal karena seakan keadaan terus menerus mempertemukan dia dengan Rizky. Tuhan... aku salah apa

"nak Rizky mau minum apa?"

"air putih aja tante"

"tunggu bentar ya"

"Mama apaan sih!" kata Foni setelah Mamanya di dapur berniat mengambilkan minum untuk Rizky.

"apaan gimana?"

"Mama kenal cowok itu dari mana?"

"siapa? Rizky?"

"iya siapa lagi"

"tadi itu nak Rizky nolongin Mama di pasar. Kamu harus berteman sama dia. Dia itu baik"

"Mama dia freak! kok malah dibilang baik sih!"

Mama Foni beranjak keluar menemui Rizky. Foni membuntuti dan terus menjelaskan tentang Rizky.

"Foni gak mau kan bikin Mama sedih?" bisik Mama Foni.

"ya gak mau lah"

"Mama mau Foni sama Rizky!"

"enggak!"

"makasih tante" kata Rizky setelah Mama Foni menyuguhkan minum untuknya.

"nak Rizky mau makan?"

"oh gak usah tante. Tadi sudah makan sebelum kesini"

"oh iya Nak Rizky ada tujuan apa kesini?"

"Rizky cuma mau ketemu sama Foni tante"

"oh begitu. kalo gitu tante tinggal dulu ya"

"iya tante"

Mama Foni berlalu. Foni menyubit perut Rizky.

"aw!!! kok nyubit sih!"

"heh! gue tau ini semua udah lo rencanain kan? iya kan?"

"iya"

"lo itu maunya apa sih dari gue?"

"gue mau bertemen sama lo"

"ya gak gini caranya. Lo bisa bertemen sama gue dengan baik baik"

"kayak gini kurang baik?"

"ini itu namanya MAKSA!"

"gue cuma bertemen sama lo. itu aja. Salah?" tanya Rizky yang tetiba memasang muka sedih. Ternyata Rizky tau kalau Foni paling tidak bisa melihat seseorang sedih apalagi karena dia.

"stop stop!!! okey! one day!"

"emang ada ya temenan kontrak begitu!"

"bukan kontrak tapi training! kalo selama training lo lulus. Lo boleh jadi temen gue!"