Chapter I - Refleksi

34 2 0
                                    

Hampir tiba di penghujung tahun, lagi. Sedang kepala masih saja menjadi kantor paling sibuk di dunia. Sialnya, hanya satu pekerja yang tak kunjung menjumpai hari libur disana ; Kau Saja !

Tahun ini berat, juga melelahkan. Namun barangkali tahun depan akan jauh lebih berantakan. Maka, Kau harus persiapkan perahu kecilmu untuk menerjang gelombang samudera yang terus menderu, mengguncang setiap yang tertegun dan bimbang.

Jangan isi geladak perahumu dengan ketakutan, kekhawatiran, bahkan keterasingan. Tidak ! Jangan pula Kau jadikan akal sebagai nahkoda. Jadikan Ia sebagai alatmu, setiap Ia menepiskan harapanmu. Kelupaslah lapisan harapan yang baru. Jangan tanya jalan, berapa jauh tepian. Tak ada pelabuhan dalam kehidupan.

Lelaki tak boleh dihiraukan panjang. Besar garis hidupnya ialah perjuangan, jika perahu telah dikayuhnya, tak boleh Ia surut pulang. Tak peduli besar gelombang, biarkan kemudi patah, biar layar robek sekalipun. Itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang.


Tasikmalaya,West Java. 30 Desember 2023.
Deni Agustian

Catatan Hitam Yang Mencerahkan : Me vs ProbabilitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang