1% Kearoggantnannya Berkurang

4.8K 113 0
                                    

*Debby's POV*

Sinar mentari kala itu begitu terik membakar bumi dan makhluk seisinya, rasanya dengan suhu sepanas ini bisa mencairkan beribu-ribu kubik es di kutub walau aku tak ingin itu terjadi karena bisa-bisa beruang kutub, penguin, dan makhluk lucu lainnya akan kehilangan tempat tinggal, begitulah yang kubaca di artikel

Panas kali ini benar-benar sudah di ambang batas! Sudah bisa untuk membuat kepulan asap di atas kepalaku, tapi sebenarnya kepalaku memang sudah berasap sejak tiga puluh menit yang lalu karena apa lagi kalau bukan pelajaran paling membosankan sejagad raya, Matematika!

"Jangan tertidur Debby."

aku mendongakan kepala ketika sebuah buku tulis mendarat di kepalaku, dasar Justin!

"Aku mau tidur sebentar Justin, lagipula Mr.Horald tidak memperhatikan."

Aku kembali menumpukan kepalaku yang terasa berat ini di meja, ugh......

"Debby Mr.Horald melihat ke arahmu."

ujar Justin memperingatkanku, aku kembali mendongak dan mendapati Justin menipuku tadi, faktanya Mr.Harold masih sibuk menulis rangkaian rumus di whiteboard

"Kau menyebalkan."

desisku merengut, Justin hanya menoleh sebentar dan dengan wajah datar menyebalkannya kembali focus mentap papan tulis, kenyataannya kalau kalian mau tahu, 18 bulan kebersamaan kami hanyalah mengurangi 0,1% kearroganantnya, sisa 99,9% nya dia persis seperti pertama kami bertemu, arrogant, dingin, datar, he is never change actually

Aku kembali merebahkan kepalaku di atas meja bermodalkan sebuah buku cetak matematika 345 halaman, hoah aku ngantuk sekali.

"Debby"

"Jangan menggangguku Justin.."

gumamku malas

"Debby.."

panggil Justin lagi dengan penuh penekanan, aku masih tetap di posisi awalku

"Justin aku akan marah padamu jika kau menggangguku terus."

kicauku kesal, akhirnya Justin diam juga ahhh pacar yang baik, akhirnya dia memberiku quality sleep time juga

"Debby Ryan!"

suara baritone itu menggelegar, aku langsung mengangkat kepalaku dan nyaris terjungkal dari kursi begitu Mr.Harold berdiri di depan mejaku dengan wajah merah padam khas kalau beliau sedang marah, aku menelan ludah takut dan melirik kearah Justin mencari bantuan, malangnya aku, dia malah membolak-balikan catatan matematikanya berlagak tak peduli, huwaaa Justin kau jahat!

"Nyenyak tidurnya?"

tanya ups lebih tepatnya sindir Mr.Harold sambil melotot padaku, aku mengedarkan pandangan dan menemukan seisi kelas menatap ke arahku, mommy aku maluu!

"emm i..iya sir."

jawabku gagap, seketika jawabanku tadi membuat suasana kelas riuh oleh gelak tawa penghuninya, Mr.Harold mengangkat sebelah tangannya mengintruksikan diam, ajaibnya kelas pun hening seketika, aku memasang wajah memelas berharap Mr.Harold luluh, namun tak berguna ia masih berkacak pinggang di depanku

"Berdiri di depan kelas Nona Ryan, angkat sebelah kakimu dan jewer telingamu sendiri sebelum aku yang melakukannya."

perintah Mr.Harold tak terbantah, aku rasanya ingin menangis, kulirik Justin sekali lagi dan ia malah makin menyibukan diri dengan buku catatannya, Justin Drew Bieber kau benar-benar pacar arrogant yang menyebalkan!

"Cepat nona Ryan."

"Iya sir."

mau tak mau aku melangkah ke depan kelas, mengangkat kaki kiriku dan menjewer telingaku sendiri, Justin kini melihat ke arahku dan memberikan tatapan absurdnya, menyebalkan!

My Arrogant Boyfriend IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang