My Arrogant Boyfriend II Part 4

1.5K 95 24
                                    

Aku mulai merasakan tenggorokanku kering dan lenganku pegal namun semua itu tak menghentikanku untuk mengangkat pom pom merahku tinggi-tinggi dan meneriaki nama Justin sekeras mungkin walaupun suaraku tenggelam di antara riuhnya sorak sorai di dalam gedung olahraga kota yang luar biasa ramai sore ini

"Justin Justin!!!"

aku melirik kesal saat anak-anak freshman year yang baru saja bergabung dengan tim cheers tanpa malu meneriaki Justinku, ya ku ulang sekali lagi, Justinku

'Kau tahu tim basket bukan Cuma Justin dan Justin juga sudah punyai cheerleadersnya sendiri jadi bisakah kalian menyingkir sepuluh kilometer dariku sebelum aku mencabut rambut kalian satu persatu?'

Kata-kata itu sudah menari di ujung lidahku minta diteriakan kepada junior-junior tercintaku kalau saja teriakan heboh supporter tidak mengalihkan perhatianku, Dan di tengah lapangan Justin dengan lihainya dengan jersey putih Abraham dan tetesan keringat yang mengalir dengan sexy di dahinya menggiring bola basket hingga mencetak three point, menyumbang tiga angka pertama untuk Abraham membuat seisi sekolah berteriak girang

Pertandingan kali ini memang berbeda, ini adalah pertandingan terakhir senior sebelum kami harus meninggalkan segala kegiatan diluar akademis untuk lebih focus pada rencana lanjut kami, dan memikirkan tentang rencana lanjut membuat perutku bergejolak seketika.

Selanjutnya pertandingan berjalan mudah, terlalu mudah untuk seorang Justin Bieber yang kini berbalut keringat sekujur tubuh atletisnya membuatku dan separuh populasi perempuan di gedung nyaris pingsan. Peluit panjang berbunyi menandakan pertandingan berakhir dan kami menang telak

"Dan pemenang High School basketball competition of the year is... Abraham Lincoln High School"

"Yeeeee!!!!!!"

para supporter yang dengan kompak mengenakan t-shirt putih dan pita merah bersorak ria membuat gerakan bergelombang menampakkan euphoria kemenangan kami, sebaliknya sekolah lawan nampak menekuk muka menelan pil pahit kekalahannya, hah... eat it loser.

"Justin Justin kyaaaa!"

"Kau bisa meneriaki Justin nanti, sekarang jalankan dulu tugas kita."

Bella menyeretku ke tengah lapangan dan mulai mengintruksikan kami membawakan yel-yel kemenagan kami, here we go... Step aside, ready! (clap) We're turning up the heat! (pause) We're on our way to victory, we won't take defeat! Yell, GO FIGHT WIN! Yell it, GO FIGHT WIN! Abraham All the Way!


***

"Aku tidak percaya kita menang, maksudku pertandingan ini sangat penting dan kita sukses menang telak"

Ujar Bella a.k.a kapten tim basket dan sahabatku di tiga tahun High School ini

"Ya ini memang pertandingan besar tapi kita memang pantas menang kan? Justin hebat sekali tadi."

Aku melepas kaos cheersku dan mengantinya dengan kaos pinkku

"Ya tentu saja Justin hebat, yang paling hebat, mana ada pria lain dimatamu."

Goda Bella yang aku balas dengan sikutan di perut

"Tentu saja hanya Justin, aku bukan kau yang berganti pria tiap minggu."

"Hey aku tidak begitu!"

Aku baru saja akan membalas Bella saat suara cekikian mengalihkan perhatianku, dua orang gadis baru saja masuk ke ruang ganti cheerleaders

"Ya ampun kau liat tadi kan Justin? Dia keren sekali"

Kata salah satu juniorku gadis berambut merah yang aku tidak bisa ingat namanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Arrogant Boyfriend IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang