2. Astro Twins

343 50 0
                                    

Sorry for typo
——

Kicauan burung di pagi hari itu terdengar merdu. Sinar berwarna kuning keemasan sudah menyelimuti bumi. Haechan mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya pada jam tangan kecil berwarna hitam yang terpasang di pergelangan tangannya. Wajahnya menyiratkan kecemasan, tubuhnya ia sandarkan pada dinding halte bus yang sepi, hanya dia yang ada di sana.

"Kenapa Mark-hyung lama sekali?"

Haechan mencebikkan bibirnya kesal, ia sudah menunggu hampir sepuluh menit disini. Kemarin, Mark memintanya untuk berangkat sekolah bersama, menggunakan bus. Sekarang, Haechan menghentakkan kedua kakinya kesal. Ia bukan tipe orang penyabar yang rela menunggu orang sampai berpuluh-puluh menit. Karena menurut Haechan, waktu adalah uang. Setiap detiknya sangat berharga.

Dengan perasaan dongkol, ia mengalihkan pandangannya pada tanaman hias yang terletak di sebelah halte. Terdapat setitik embun yang masih tersisa pada salah satu daun tanaman itu.

"Donghyuck!"

Mata Haechan kini melotot garang kepada Mark yang baru saja datang sambil berlari seperti anak kecil dan meneriakkan namanya.

"Kau lama sekali! Kita tertinggal satu bus!"

Mark tersenyum, memperlihatkan gigi-gigi kecilnya yang rapi. "Astaga, maaf! Aku kesiangan tadi."

Kini tangannya menggenggam tangan Haechan, menariknya pelan. "Ayo, kau tidak mau terlambat kan?"

Haechan mengerjap pelan ketika tangan sewarna susu milik Mark menyentuh permukaan kulitnya. Ia terdiam sebentar, lalu dengan segera ia mengikuti langkah Mark masuk ke dalam bus setelah pemuda itu kembali meneriakkan namanya.

"Pagi-pagi sudah bergandengan tangan saja."

Kedua pemuda Lee yang baru saja masuk bus itu kini menatap heran pemuda dengan rambut coklatnya yang sedang tersenyum.

"Jaemin! Kau sudah sembuh?!" Haechan berujar dengan riang ketika melihat teman dekatnya yang belakangan ini tidak masuk karena sakit kini ada di depannya dengan senyum lebar.

"Kau lihat aku disini kan? Berarti aku sudah sembuh."

Haechan memutar mata bulatnya malas, "padahal aku sudah khawatir padamu loh!"

Jaemin terkekeh kecil, "iya iya, maaf."

Kini tatapan Jaemin menuju pada tangan Haechan yang masih digenggam erat oleh Mark. Mark balik menatap Haechan dan Jaemin bingung.

"Sst, dia siapa?" tanya Jaemin.

Haechan tersentak, ia lupa ada Mark di sebelahnya. "Ah, ini Mark-hyung! Hyung baru ku."

Pemuda di depan Haechan membulatkan mulutnya, "oh, aku kira di kekasihmu."

Setelah mengatakan itu, tubuh Jaemin dipukul oleh Haechan yang kini sedang membulatkan matanya, dengan senyum tipis di bibirnya. Sedangkan Mark hanya tertawa melihat Haechan yang terlihat malu-malu.

Tak lama kemudian, bus berhenti di halte depan sekolah. Dengan segera, beberapa orang yang berpakaian seragam turun dari bus, termasuk mereka bertiga tadi.

"RENJUN!" Jaemin berteriak ketika melihat Renjun dengan sketchbook di tangannya sedang berjalan menuju gerbang.

"Sudah beberapa hari aku tidak mendengar teriakan mu," pemuda Huang ini berjalan santai menuju mereka bertiga.

"Kau pasti rindu pada ku!"

"Tidak."

Mengabaikan Jaemin yang kini protes padanya, mata Renjun malah menyipit, menatap Mark dan Haechan yang diam sambil berdiri berjejer.

"Aku lihat, setiap ada Haechan pasti ada Mark-hyung." Ucapan Renjun ini membuat Mark meringis pelan.

"Sejak kapan dia bersama dengan Haechan?"

Renjun mengetukkan jari telunjuknya pada dagu miliknya, "sejak kau tidak berangkat sekolah. Mereka selalu bersama."

"Haha, bagaikan kembaran yang sudah lama tidak berjumpa," Jaemin terkekeh ringan. Mereka berdua mengabaikan bahwa orang yang mereka bicarakan sedang berada di depan mereka.

"Seperti si kembar astro?" Renjun menimpali.

"Tidak! Tidak! Kami adalah si kembar Lee!" ujar Haechan sambil merangkul pundak Mark.

Mark menjentikkan jarinya, "ya, Lee twins!"

"Iya iya, terserah kalian."

Mata lucu milik Haechan kini menatap Mark dengan antusias, "berarti aku adalah kau, dan kau adalah aku!"



••

"Setelah hari itu, kita selalu bersama.
Selalu bersama – sama kemanapun pergi seperti sikembar astro.
Kau adalah aku dan aku adalah kamu."

••

Goodbye Summer | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang