Chapter 6: aku menemukanmu

6 5 1
                                    

Malam semakin larut dan cahaya bulan semakin terang, Rona mata merah ruby sang Black Reaper memancarkan sinarnya di dalam kegelapan.

Hiruto berjalan menelusuri setiap koridor yang ada di bangunan itu. Tak seperti sebelumnya, kini bangunan tersebut terasa sangat sepi dan sunyi.

Suara langkah kaki Hiruto terdengar sepanjang koridor. hal itulah yang membuat dirinya semakin yakin bahwa bangunan itu sudah benar-benar kosong karena yang terdengar saat ini hanyalah langkah kakinya saja.

Langkah Hiruto akhirnya terhenti di lorong koridor terakhir bangunan itu. Cahaya bulan yang bersinar terang saat itu membuat Hiruto terdiam sejenak dan menarik nafas lega.

"huuuuuhh.... sudah cukup untuk hari ini" gumam Hiruto dengan nada malas.

"Kau pikir begitu? Hiruto"

Hiruto sontak memalingkan badannya lalu meloncat dan menjauhi sumber suara itu.

"Siapa disana!"

Seseorang dari sudut ruangan itu akhirnya menampakan dirinya. dengan separuh tubuh yang disinari cahaya bulan, pupil mata merah ruby orang itu menatap sendu Hiruto.

"Astaga.. Aku pikir kita tak akan bertemu lagi Hiruto"

"Hizama?!"

Tanpa pikir panjang akhirnya Hiruto mengeluarkan sabit hitamnya untuk berjaga-jaga.

"kebetulan sekali ya, Hiruto"

"kau mengikutiku ya, Hizama!"

"yang benar saja, mengikuti kemanapun kau pergi hanya membuang-buang waktu ku saja"

"huh?"

Secara kebetulan, Hiruto dan Hizama bertemu di sebuah tempat yang tak wajar. Kecurigaan menghampiri diri Hiruto.

"Fate Breaker. Sihir itu menyelamatkanmu lagi ya?"

"apa maksudmu?!"

"kau masih tak ingin mengakui kekuatan itu ya? ayolah, Terima saja kenyataannya! tanpa Fate breaker, kau hanyalah sampah diluar sana"

Perkataan itu menampar keras perasaan Hiruto. Dengan perasaan penuh amarah, ia menggenggam erat sabitnya dengan tangan gemetar.

"Hizama, Kuharap kau tak mengungkit masa laluku lagi. Ingatlah ini, kau tidak tau apa yang sudah kulalui untuk mencapai semua ini"

"-dan semuanya berhasil kau lewati dengan kekuatan Fate breaker kan? Aku tau bahwa kau sudah mulai menyukai kekuatan itu dari dulu, kau mengatakan bahwa kau membencinya karena telah mengetahui fakta bahwa akulah yang menciptakannya" sahut Hizama dengan sebuah senyuman kecil di wajahnya.

". . . . . . ."

"satu hal lagi Hiruto. tanpa Fate Breaker, kau hanyalah seorang anak bodoh yang tidak bisa melakukan apa-apa, Berterima kasihlah padaku"

Sindiran Hizama membuat tingkat kesabaran Hiruto pecah. tanpa pikir panjang, Hiruto menyerang Hizama dengan membabi buta.

"CUKUP SUDAH, HIZAMAA!!!"

*swiiing!

Hiruto mengibaskan sabit besarnya tepat dihadapan wajah Hizama. Akan tetapi, serangan itu sama sekali tak membuat mata Hizama berkedip, ia terlihat sangat santai menghadapi serangan dadakan Hiruto.

"Wah wah.."

Tanpa memperdulikan gertakan Hizama, kini Hiruto hanya fokus menyerang Hizama tanpa ampun. Dengkingan sabit hitam Hiruto terdengar di setiap sudut koridor yang ada, hal ini membuktikan bahwa sang black reaper sangat serius untuk membunuh Hizama

Kecepatan menyerang Hiruto sangat-sangat tidak wajar, gerakannya yang liar dan lincah benar-benar tak dapat di prediksi oleh manusia normal.

"ayolah.. Pengguna Fate breaker sebelumnya lebih baik dari ini!" ujar Hizama yang sedang memprovokasi Hiruto.

Terlihat dari raut wajah Hizama saat ini, serangan Hiruto bukanlah apa-apa baginya.

Tak ada satupun serangan Hiruto yang berhasil mengenai Hizama. Menyadari hal itu, akhirnya Hiruto mengkombinasikan sihir rantainya dengan sabit itu demi menciptakan serangan yang lebih agresif.

*swiing.. kring.. Kring.. Swing!

Hizama menghindari setiap serangan Hiruto dengan santainya. Tak ada satu seranganpun yang mampu menggores tubuhnya mengingat betapa terampilnya Hizama dalam menghindar.

"Level kita berbeda, Hiruto..."

"BERISIK!!"

"ayolah.. Sampai kapan hal membosankan ini harus berlangsung. sudah kuduga, tanpa Fate Breaker, kau bukanlah apa-apa"

*Swiiing....

"Tanpa kekuatan pemberian dewa, kau juga bukan apa-apa, Hizama!"

Raut wajah Hizama berubah serius mendengar perkataan Hiruto.

"pemberian dewa?"

Hiruto menghentikan serangannya, dengan nafas yang terengah-engah, ia meneruskan membicaraannya.

"ya, benar.. Aku yakin, tanpa campur tangannya. kau bukanlah apa-apa, nasibmu tak jauh berbeda sepertiku sebelumnya" tambah Hiruto seraya tersenyum hadapan Hizama.

"Code breaker: Silent"

Hizama menatap tajam Hiruto. dalam waktu beberapa saat saja, tubuh Hiruto akhirnya kaku dan tak dapat digerakan.

"apa yang terjadi?!!" ujar Hiruto panik dan tak bisa apa-apa. dengan keadaan Hiruto saat ini, Kini ia hanya terdiam dan tak sanggup berbicara.

"nasib kita berbeda! Hiruto. Tanpa kekuatan dewa sekalipun, derajatku masih lebih tinggi dibanding dirimu" sahut Hizama datar seraya menatap sendu Hiruto yang terdiam kaku didepannya.

Sebuah lingkaran sihir muncul dihadapan Hiruto, Sepuluh belati bercahaya keluar dari sana seraya berterbangan dihadapan Hizama. Raut wajah serius Hizama membuat Hiruto berkeringat dingin.

"masih ingat apa yang ku katakan sebelumnya?, saat kita bertemu lagi, kematian akan menghampirimu"

"??!!!"

Black Reaper: Hidden mission [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang