Okinawa, 6 Maret 2018
Seperti perasaan kagum sang Rosetta si peri taman yang sedang mengamati mekarnya cherry blossom pertama di Okinawa pada bulan Maret.
Begitupun sama halnya dengan perasaan Akizakura Kim atau terbiasa dipanggil Aki, yaitu seorang wanita imut keturunan Korea-Jepang yang sedang terhipnotis dengan permainan biola sang kekasih di pagi hari ini. Surai kecokelatan yang mempesona ditambah dengan background taman yang sepi dipenuhi dengan pohon-pohon bunga sakura yang baru saja mekar menunjukkan keindahannya di musim semi tahun ini.
Ah, Aki menyukai musim semi. Oh, mungkin juga ia menyukai kekasihnya yang semakin hari membuatnya jadi mengetahui alasan mengapa ia hidup sampai hari ini. Tidak. Aki rasa ia menyukai keduanya. Musim semi dan kekasihnya. Ia bertanya-tanya bagaimana bisa kekasihnya begitu tampan jika berdiri di antara pohon-pohon bunga sakura khas Okinawa dengan setelan putih santai ditambah jas hitam sebagai pemanis.
"Bola matamu akan copot kalau memandangiku seperti itu," ucapnya sambil menghentikan permainan biolanya. Ia tersenyum lalu menghampiri wanita ber-coat coklat yang sedang menyenderkan tubuhnya di sebuah tiang lampu taman.
"Aku bahkan rela jika itu benar-benar terjadi. Tuhan terlalu baik kepadaku, Kim Taehyung," Jawab Akizakura sambil menyodorkan kotak makan untuk sang kekasih.
"Maksudmu?" Taehyung memiringkan kepalanya tanda tidak mengerti.
Ya. Kim Taehyung adalah nama dari lelaki yang sudah berperan sebagai kekasihnya selama 3 tahun terakhir. Taehyung adalah seorang warga negara Korea Selatan yang mengemban pendidikan kuliahnya di Jepang. Ia dan Aki bertemu saat awal kuliah di perkumpulan mahasiswa Korea Okinawa Prefectural University of Art, mengingat Aki juga memiliki darah keturunan Korea dari ibunya.
Saat ini Taehyung yang berada di jurusan musik semester akhir sedang sibuk dengan latihan untuk mempersiapkan diri sebagai violinist profesional. Berbeda dengan Aki yang berada di jurusan fashion design membuatnya tidak sesibuk Taehyung. Bahkan ia seringkali hanya mengikuti Taehyung untuk sekedar menemaninya berlatih.
"Kau selalu terlihat sempurna. Jadi aku tidak pernah bosan untuk memandangimu seperti tadi." Aki tertawa kecil dan duduk di kursi taman diikuti Taehyung.
"Kau selalu saja berlebihan." Taehyung mengusak pelan surai panjang milik kekasihnya lalu beralih pada kotak makanan. Aki memang biasa membawakan sarapan untuknya sebelum berangkat kuliah.
"Aku hanya berusaha untuk jujur." Aki tersenyum.
"Baiklah. Kita lihat makanan apa yang kau buat untuk sarapanku hari ini ...." Taehyung antusias untuk membuka kotak makannya.
"Satu porsi makanan favorit spesial yang dibuat untuk orang yang spesial." Aki menyangga dagunya dengan tangan sambil memperhatikan Taehyung.
"Wahh ... sepagi ini kau membuat omurice? Tidakkah repot?" tanya Taehyung sambil mengerutkan keningnya melihat makanan yang Aki buat.
"Tidak sama sekali. Kenapa harus repot?" Aki menggeleng kecil kemudian mengedikkan bahunya.
"Maksudku, kau bisa membuatkanku yang lebih mudah. Seperti sushi misalnya?" Tanya Taehyung lagi.
"Kalau kau tidak mau, aku bersedia untuk makan itu." Wajah Aki berubah datar sambil menunjuk kotak makan yang sedang Taehyung pegang.
"Aku hanya tidak ingin membuatmu kerepotan Aki-chan. Aku senang sekali. Arigatou. Kamsahamnida." Taehyung menjadi gemas melihat perubahan ekspresi di wajah Aki. Ia tahu bahwa kekasihnya itu sedang kesal karena pertanyaan-pertanyaan yang terus ia lontarkan. Taehyung menyimpan kotak makannya di pangkuan dan mulai mencubit kedua pipi kekasihnya yang menurutnya sangat imut.
"Sakit! Hentikan itu Taehyung-san!" Aki mulai memukuli lengan Taehyung. Bahkan ia tidak berhenti tertawa melihat wajah kesal Aki. Setelah Taehyung melepas cubitannya, Aki mulai mengusap-usap pipinya yang terasa berdenyut.
"Hahaha ...." Taehyung tertawa lagi.
"Apa? Kenapa?" tanya Aki sambil memelototi Taehyung.
"Pipimu seperti kepiting rebus." Taehyung menunjuk ke kedua pipi Aki.
"Semua karenamu tahu!" Bentak Aki kesal.
"Ya ampun, kau marah ya? Baiklah, sebagai permintaan maafku bagaimana jika kita makan ini berdua?" tanya Taehyung sambil memandang Aki lembut. Pandangannya memang selalu membuat Aki luluh, itu salah satu alasan kenapa ia begitu menyukainya.
"Baiklah." Aki mengangguk sambil tersenyum malu. Mungkin pipinya akan terlihat semakin memerah dan benar-benar berubah menjadi kepiting rebus seperti apa yang Taehyung katakan.
Jika Rosetta mengijinkan, Aki ingin sekali saja meminjam kekuatan perinya. Ia hanya ingin membuat Okinawa tidak pernah berubah musim. Ia ingin tetap berada di tengah-tengah taman sakura yang bermekaran di musim semi. Ia tak ingin meminjam kekuatan Tinkerbell, Silvermist, Iridessa, atau yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐞𝐫𝐫𝐲 𝐁𝐥𝐨𝐬𝐬𝐨𝐦 [end]
KurzgeschichtenBerawal dari Akizakura Kim (Aki) , wanita imut keturunan Korea-Jepang yang amat menyukai musim semi dan juga amat menyukai kekasihnya Kim Taehyung si calon violinist terkenal berkewarganegaraan Korea Selatan. Bagi Aki, musim semi adalah musim yang p...