Seoul, 6 Maret 2019
Aki memandang ke arah luar dari jendela ruangan tempat berdirinya saat ini. Sesekali ia tersenyum melirik figura berisi fotonya dan Taehyung yang sengaja ia simpan di atas lemari buku.
“Nuna, sampai kapan kau akan melamun seperti itu?” tanya seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
“Kau mengejutkanku, Jungkookie.” Aki kembali duduk di kursinya.
“Jadi desain gaun seperti apa yang akan kau buat?” tanya orang yang bernama Jungkook tadi sambil menyerahkan beberapa map yang harus ditandatangani di atas meja kerjanya.
Ya. Setelah kelulusannya di pertengahan tahun lalu dengan persetujuan ayahnya mereka menjual rumah dan pindah ke Korea. Sejak saat itu ia mulai meniti karir di Seoul, bahkan sudah memiliki butik yang cukup terkenal. Ayahnya juga ikut mengelola butik Aki sesekali. Sedangkan Jungkook adalah seorang mahasiswa magang dari universitas ternama Seoul yang bekerja untuk beberapa bulan kedepan.
“Entahlah aku sedang tidak bisa berpikir,” jawabnya sambil tertawa hambar.
“Tumben sekali.” Jungkook menyipitkan matanya.
“Jangan bertanya lagi, atau kau pergi saja dan ganti posisimu dengan teman magangmu yang satunya,” ancam Aki.
“Hoseokie hyung? Tidak mungkin. Aku masih belajar membuat pola, nuna. Aku belum semahir Hoseok hyung yang lebih senior dariku.” Jungkook menggeleng.
“Kalau begitu diamlah.” Aki memejamkan matanya sebentar sambil menyandarkan punggungnya ke belakang kursi.
“Bagaimana kalau kau, aku, dan Hoseokie hyung pergi keluar sebentar? Kurasa musim semi pertama di Seoul hari ini akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik,” tawar Jungkook. Perkataannya membuat Aki membuka matanya cepat dan menatap lurus pria muda di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐡𝐞𝐫𝐫𝐲 𝐁𝐥𝐨𝐬𝐬𝐨𝐦 [end]
KurzgeschichtenBerawal dari Akizakura Kim (Aki) , wanita imut keturunan Korea-Jepang yang amat menyukai musim semi dan juga amat menyukai kekasihnya Kim Taehyung si calon violinist terkenal berkewarganegaraan Korea Selatan. Bagi Aki, musim semi adalah musim yang p...