Heloooo😂 semoga masih pada suka ya huhu:') masih proses banget buat ini itunya. Maaf kalo alurnya agak gajelas:') tapi sangat di usahain biar jelas😌
Happy reading!!❤️ Semoga enjoy ya!💕.
.
.
.
.
.CEO Kai is calling....
Ale sangat terkejut akan hal itu, tidak biasanya CEO nya itu menelponnya malam-malam seperti ini. Dengan penuh keberanian Ale mengangkat telfon dari Kai.
"Halo selamat malam, Pak? Ada yang bisa saya bantu? Tumben sekali Bapak telfon malam-malam seperti ini?"
"Ah tidak, besok setelah pulang kerja bisa bertemu dengan saya?"
Ale mengernyitkan keningnya. Heran. Kenapa Kai tiba-tiba begini. Kesambet setan darimana.
"Uhm, bisa Pak. Kalau boleh tahu memangnya ada keperluan apa ya Pak? Sampai Bapak ingin bertemu saya?"
"Besok juga kamu akan tahu".
Ale semakin bingung. Bisa-bisa dia tidak bisa tidur malam ini.
"Siap, Pak. Terimakasih".
Detik itu juga Kai mematikan telfonnya.--Flashback On--
"Mam, gak bisa gitu dong! Kai gak mau punya pacar dan di suruh nyari pacar. Kai masih pengen fokus sama kerja, Mam.."
"Kau lihat adikmu, sepertinya dia sudah pacar. Jarang sekali dia di rumah". Ucap Jeaneth, Mama Kai.
"Urusan dia, Mam. Tolong jangan atur Kai masalah jodoh. Kai bisa cari sendiri".
Kai mengacak rambutnya gusar."Mama udah punya calon buat kamu. Mama gak percaya sama pilihan kamu nanti. Mama juga ngelakuin ini demi kebaikan kamu. Lagian kamu sudah waktunya untuk menikah, Kai".
Ucap Jeaneth sambil berjalan meninggalkan Kai sendiri di kamarnya."Mam.... Arghhh".
Kai frustasi, sungguh. Karena Mamanya itu jika sudah berkehendak akan sulit untuk di bantah. Jalan satu-satunya adalah Kai punya pacar dan harus di kenalkan kepada Mamanya. Tapi siapa? Selama ini Kai tidak pernah suka dengan perempuan.
Mungkin perjodohan adalah hal klise dan sangat jadul. Tapi bagi Jeaneth ini dilakukan agar Kai tidak salah arah dan masa depan Kai lebih terjamin jika mempunyai calon istri pilihan Jeaneth.
Kai memandangi layar ponselnya. Ia seperti mencari kontak seseorang di dalam ponselnya. Setelah menemukannya, ia tampak ragu.
"Apa dia aja ya yang gue kenalin buat nyokap? Kayaknya nyokap bakal suka sama dia. Tapi gue gak pernah deket sama ini cewek. Tapi cewek yang gue kenal dan tau sifatnya cuman dia doang. Hmmmm, daripada gue di teror jodoh terus sama nyokap apa salahnya mencoba. Lagian cuman di kenalin doang, gak lebih. Terpaksa".
Gumam Kai dalam hati sambil memandang layar ponselnya yang menampilkan kontak seorang perempuan.Sekretaris Alexa.
--Flashback Off--
Keesokan harinya..
"Mark, gue udah cantik belom pake ini?"
Ucap Ale yang saat ini memakai dress berwarna salem dengan rambut yang tergerai indah dan di lengkapi dengan tas selempang kecil merk Gucci berwarna abu-abu."Lo mau kemana, Kak? Bukannya lo kerja hari ini? Kok pake dress?"
"Gue mau tampil beda hari ini. Gimana menurut lo?"
Ale berputar-putar seperti anak kecil di hadapan Mark."Hmm. Iya cantik lo, Kak. Lo mau ketemu siapa sih, Kak? Perasaan lo kalo kerja gak pernah kayak gini".
"Ada lah pokoknya. Lo masih kecil gak boleh tahu. Wekk".
Ale menjulurkan lidahnya ke Mark dan bergegas menuju mobilnya."Dasar, markonah".
Sesampainya di kantor.
Ale berjalan menelusuri lorong menuju ruangannya. Tanpa di sengaja Ia berpapasan dengan Kai.
Ale membungkukan badannya, memberi salam hormat kepada Kai. Sedangkan Kai hanya mengangguk dan tersenyum singkat sebagai balasannya.Setelah sampai di ruangannya Ale melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Dan tiba-tiba telfon kantor berbunyi.
"Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"
Itu adalah Kai.
"Jangan lupa nanti pulang kerja saya tunggu di ruangan saya".
"Aduh mampus".
Ucap Ale dalam hati.
"Iya Pak".Kai mematikan telfonnya dan detik itu juga jantung Ale hampir saja hilang. Pesona seorang Kai walaupun hanya lewat telfon saja bisa membuat Ale seperti ini, apalagi nanti jika Ale dan Kai bertemu berdua saja. Semoga Ale baik-baik saja.
Mood nulis lagi acak-acakan nih:(( maaf kalo kurang panjang huhu:(( ayo dong gais semangatin acuuu:((( semoga suka yaaaa❤️
See you next part!😍
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU
Fanfiction"Aku mencintai CEO itu, sungguh." Ucapku dalam hati. Tapi disisi lain seseorang mengusik dan merubah kehidupan seorang Aku. Ya, Alexa. Bagaimana kelanjutan kisah Alexa?