BINTANG GANTARA

12 0 0
                                        

" Oke! Gue bakal pergi!" dengan membentak 

"Nggak! kamu gak boleh pergi. ini rumah kamu. Memangnya kamu mau pergi kemana, ini udah malam nak..." kata perempuan yang sebenarnya sudah mulai menua, tapi tetap masih terlihat muda. 

"Nggak ma, Bintang gak bisa tinggal disini kalau laki-laki itu masih ada disini!" katanya dengan menunjuk laki-laki yang saat ini berada tak jauh darinya. Yaaa siapa lagi kalu bukan papanya sendiri.

"Kurang ajar banget ya kamu, siapa yang ngajarin kamu kayak gitu" suaranya meninggi "kalau sikap kamu masih kayak gini terus, kamu harus papa pindahkan ke luar negeri biar kamu belajar disana!" ujar sang papa.

"Peduli apa papa. Terus ngerti apa papa sama kehidupanku. Orang yang lebih mentingin kerjaanya daripada keluarganya sendiri sampe-sampe gangerti perkembangan anaknya sendiri. sekarang dengan mudahnya ngomong mau mindahin aku ke luar negeri segala. Ck ck ck" bintang berdecak miris.

"Papa kerja itu juga buat keluarga kita Bintang. Kalau papa nggak kerja, kamu nggak bakal dapetin fasilitas yang sekarang kamu miliki tau gak?!"

"Terus apa sulitnya si pah, luangin waktu dikiit aja buat keluarga kita, ha!" nadanya mulai meninggi. "ya gamungkin jugalah. papa kan udah buta ama pekerjaan"dengan nada mengejek

"Terserah kamu mau ngomong apa, papa udah capek ngadepin kamu" ucap papanya menyerah sambil berlalu dari ruangan itu.

Yaaa itulah yang hampir setiap harinya terjadi di rumah keluarga cowok yang biasa dipanggil Bintang. Bintang Gantara. Anak tunggal dari CEO perusahaan terkenal di Jakarta. Bintang memiliki paras rupawan yang tidak lain turunan dari papanya. Memiliki alis tebal penuh dengan iris mata yang berwarna coklat dan garis pipi yang tegas apalagi dengan warna kulitnya yang kebule-bulean makin menambah kerupawanannya.

Namun sayang, dia merupakan orang yang introvert dalam bergaul. sangat dingin, sedingin kutub utara. Walaupun dia termasuk anak yang tidak suka bergaul, tapi ia termasuk most wanted di SMA Pertiwi. Memiliki banyak fans yang ia anggap hanya cewek-cewek kurang kerjaan yang menganggu setiap harinya.

Namun, berbeda dengan satu cewek yang sama sekali tidak tertarik padanya. Ia penasaran dengan cewek itu. Tapi ia tidak tau bagaimana cara mencari informasi tentang cewek itu. Apalagi dia termasuk anak introvert. Namun, ia juga tidak ambil pusing dengan itu semua, biar semua mengalir dengan sendirinya.

****

"ngapain si tu cewek-cewek kurang kerjaan" Batinnya. "mending gue pergi"

Namun saat ia berjalan dengan sedikit berlari ia tak sengaja menabrak cewek. "Shit" umpatnya dalam hati. Dia bingung harus bagaimana.

"cewek ini?" batinnya dalam hati. "Sorry" ucapnya langsung pergi.

****

" Kenapa tadi gue gak bantuin dia berdiri si. Gila bodoh banget gue". Rutuknya. "Padahal tadi tu kalau gue bantuin dia gue bisa kenalan ama tu cewek. Shit". Frustasi dengan kebodohannya

Disini dia sekarang, tempat ternyaman kala Bintang frustasi. Rooftop. Suatu hari waktu bintang ke rooftop dia menemukan terdapat sofa yang bisa dibilang masih memungkinkan untuk di pakai. Lalu juga ada meja kecil. Dia menatanya dan jadilah tempatnya saat ingin sendiri. 

"Ah udahlah. Gak penting juga" tenangnya. "Tapi........ arrrggghhhhhhh ngapain si gue mikirin cewek gak penting itu" sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan. " Gue tadi kan juga udah minta maaf. So, udah clear kan?!" tanyanya pada diri sendiri.

akhirnya dia pergi turun ke kelasnya karena sudah waktunya untuk pembelajaran selanjutnya. IPA 2, kelasnya. Walaupun dia banyak punya masalah, tapi Bintang tidak lupa dengan kewajibannya yaitu belajar. Bintang juga termasuk murid berprestasi di SMA Pertiwi. Duhhh makin komplit aja nih. 

****

Kringg....
Waktu istirahat yang ditunggu akhirnya berbunyi. Para murid segera berhamburan ke kantin untuk memenuhi perut mereka yang mulai berdemo. Tak terkecuali Bintang.
Namun, saat menuju ke kantin ia dihentikan oleh seseorang

"Eh lo". Panggil cewek itu. "Iya elo, cowok angkuh sombong. Gak tau ya cara minta maaf kek gimana ha?!" cerocosnya.
Bintang yang merasa diomeli langsung menarik cewek itu. Kemana?

Disini dia sekarang di tengah lapang. Ya tengah lapangan, tak tau apa yang menggerakkannya sehingga berfikir seperti ini. Tapi bodoh amat dengan itu semua. " mulai sekarang lo jadi cewek gue!" tegasnya.

What?!! Wait!!
Cewek didepannya hanya berdiri mematung mencoba mencerna apa yang barusan cowok didepannya katakan. Namun ia segera sadar. "Maksut lho apa?!" bentaknya. "Lho juga siapa, gue aja gk kenal ama lho. Dengan entengnya lho bilang gue sekarang jadi cewek lho?! Bangun dong mas" cerocosnya.

"Sssttt,, gue Bintang" bisiknya. "Denger semuanya mulai detik ini, cewek ini jadi milik gue" dengan suara yang ngebass dan mimik menakutkan. "Kalau ada yang berani nyakitin dia, lho tau berurusan sama siapa!"

Cewek didepannya hanya diam tanpa bergerak, bernapas gak ni?!

"Gue belum tau nama lo" tanya bintang
"V- ve -vea" jawabnya terbata. "Oke, nanti pulsek gue jemput" ucap bintang sambil berlalu.

Vea hanya mematung tanpa bergerak. Lalu ia ingat untuk bernapas.
"Shit!" umpatnya. "Gue cuma mau dia minta maaf. Kok malah jadi gini si?!" jengkelnya pada keadaan. "Terus napa gue tadi diem aja, gak ngelawan apa gimana?! Aduh akuuu!!!!" menggila nih.

"Au ah, gelap!" kesalnya sambil berlalu.

Tatapan aneh langsung tertuju padanya. Dari setiap siswa SMA Pertiwi.



Oke guyss jangan lupa votmentnya yaaa
Sorry kalo gaje. Aku aja yg nulis ngerasa aneh. Moga aja suka
😂😂😂





Bintang VeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang