Bab 83 - Tinggal Sedikit Lagi Ke Kota Osen

309 14 2
                                    

Sekarang adalah hari keempat perjalanan kami menuju kota Osen. Selagi kami mengatur peralatan kemah, Floyd melihat seorang pria mendekati tempat ini. Aku menghentikan tanganku dan mengalihkan perhatianku ke pria itu. Dia berjalan ke sini dengan santai dan berhenti pada titik di mana serangan masing-masing bisa mencapai.

Begitu dia semakin mendekat, aku bisa lihat dia mengenakan pakaian seringan mungkin, celana hijau ketat dan pedang pendek di pinggangnya, perasaan muak datang dari mata sipitnya, meski wajahnya cukup tampan. Aku ingin tahu apakah itu adalah kebiasaannya memainkan poni. Selagi berprilaku begitu, dia melihat kami dengan mata menilai.

「Kalian juga datang untuk Itu? Apa kalian pikir kalian bisa menang?」

「Apanya yang itu....?」 (Wazu)

「Aree~? Apa kau pura-pura bodoh? Aku tahu, Tuh? Kau juga penantang, bukan? Dengan kata lain kalian adalah rivalku, ngerti?」

Untuk sekarang ini, aku pengen sekali saja memukulnya.

「Apanya yang "penantang"....?」 (Wazu)

Ketika aku menanyakan soal apa sebenarnya itu semua, sebuah respon datang dari Grave-san.

「Kau tidak tahu Wazu? Haosui-chan sang pahlawan utara yang saat ini tinggal di kota sumber air panas --Osen, telah bersumpah menjadi pengantin untuk pria yang bisa menang melawannya. Maka dari itu, mereka yang percaya diri dengan kekuatannya di seantero benua telah datang untuk menantang Haosui-chan, tapi tak seorang pun yang bisa menang meski banyak orang sudah menantangnya sejauh ini」 (Grave)

「Jadi begitu....」 (Wazu)

Haosui belum pernah kalah sejauh ini. Ia cukup kuat, kurasa?

「Jadi~, dengan kata lain~, kalian datang untuk hal seperti itu~, kan?」

Aku ingin bilang sesuatu seperti apa adanya. Seketika aku melupakan dia, atau lebih tepatnyanya apa kau masih di sini? Enyah sana!!

「Seperti yang kubilang~ Kalian semua tidak punya kesempatan~ Karena aku akan mengalahkan Haosui~ Aku akan melakukannya!! Ngerti? Jadi, bisa kalian memberiku uang? Ngerti」

(TL : Beginilah cara dia bicara, dan juga ada beberapa bagian yang aku tidak yakin maknanya)

Orang ini ngeselin, ya!!

Intinya, dia berprilaku seperti yang bandit lakukan, bukan? Menargetkan para penantang, Aku ingin tahu apakah dia cukup kuat? Meski aku tidak bisa menilainya. Apalagi, di pihak sini ada aku, Grave-san yang petualang S-rank, dan Floyd seorang butler palsu.

Aku tidak berpikir kami bakal kalah, kecuali untuk Floyd. Namun, pemikiran seperti itu tidak menyebar ke pria tersebut.

Pria di depan kami sambil tetap memutar-mutar rambutnya, mengeluarkan pedang pendek dengan tangannya yang bebas dan mengarahkan ujungnya pada kami.

Kupikir aku bakal langsung membereskan ini, tapi Floyd menyela sebelum aku bisa melangkah maju.

「Orang ini, tidak ada gunanya bagi Wazu-sama untuk melayangkan tangannya kepada dia, hohon serahkan ini pada saya」 (Floyd)

「Hmm? Tidak, aku tidak keberatan. Karena aku bakal membereskannya dalam sekejap」 (Wazu)

「Ma~, tunggu saja Wazu. Mari kita serahkan orang ini pada Floyd. Aku sudah lihat kekuatan Wazu di kapal beberapa waktu lalu, tapi aku belum pernah lihat kekuatan bertarung Floyd」 (Grave)

Tentu.... Aku tidak ingat pernah melihat Floyd bertarung dengan kekuatan penuh. Oh, aku mulai tertarik sekarang.

「Kalau begitu, aku serahkan dia padamu」 (Wazu)

Sono Mono Nochi Ni Nahato Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang