BAB 118 - Demi Menyelamatkan Deizu

428 9 0
                                    

Seorang wanita yang mengakui dirinya sendiri sebagai Dewi muncul di depan mataku.

Kau bercanda, kan? Atau begitulah menurutku, tetapi aura suci menyelimuti dirinya, dan situasi saat ini di mana semua orang selain diriku meniarapkan diri mereka.... (Oh, Haosui berdiri sekarang....) sepertinya dia memang beneran dewi.

Dia beralih ke sini dan tersenyum bahagia sebelum mengatakan sepatah kalimat padaku.

「Ini pertama kalinya kita bertemu dalam situasi seperti ini」 (Dewi)

「Yah.... itu.... eng, apa anda beneran Dewi?」 (Wazu)

「Tentu saja, aku dewi asli」 (Dewi)

「Be-Benar? Ka-Kalau begitu, kenapa dewi datang ke sini?」 (Wazu)

「Tentu saja, aku ke sini untuk memenangkan cinta Wazu-san, ♪tehe♪」 (Dewi)

Tidak ada satu pun titik keraguan di matanya saat dia berkata begitu kepadaku. Eh? Serius? Percakapan mereka di kartu guild-ku itu serius?

Lebih penting lagi, Haosui bereaksi terhadap ucapan Dewi dan mengarahkan mata penuh haus darah ke sini....

A-Ada apa? Matamu menyeramkan, lo? Aku menggeser pandanganku ke arah Sarona-san dan kelompoknya yang berada di dekat Haosui, aku merasa dingin mengalir di tulang belakangku....

Aku akan mengabaikan mereka untuk sekarang. Karena Dewi di sini sekrang, pembicaraannya jadi cepat. Mari bertanya cara menyelamatkan Deizu.

「Ada sesuatu yang ingin kupinta dari Dewi-sama, boleh?」 (Wazu)

「Gimana ya? Kuharap aku bisa mengatakan sesuatu yang memberi lebih banyak---」 (Dewi)

「Pria di sebelah sana adalah Deizu. Aku ingin menyelamatkannya tetapi.... bisakah anda melakukan sesuatu tentang itu?」 (Wazu)

「---baam~!!」 (Dewi)

Mirip Dewi banget, sekarang aku beneran percaya bahwa dia adalah Dewi yang sama dengan yang dari kartu guild-ku. Aku merasa pusing, dia seperti halnya Floyd, aku tidak bisa mempertahankan percakapan yang layak dengan dirinya. Lupakan, ayo terus bercakap.

「Jadi, bagaimana?」 (Wazu)

「Eee~!! Ayo saling mengakrabkan diri~!! Padahal kita akhirnya dapat saling bertemu~!! Boo~ Boo~!!」 (Dewi)

*Kesel*
(TN: lu taukan, muncul otot di kepala ketika sedang marah)

Nggak guna. Ini terasa kayak bicara dengan bocah.

「Iya. Iya. Aku mengerti.... Aku hanya perlu memeriksanya,kan....? Boo~!!」 (Dewi)

Dewi-sama mengalihkan matanya ke arah Deizu, *fun-fun* kemudian mulai mengangguk. Dia mengalihkan matanya kepadaku lagi ketika dia selesai memeriksa setelah mengangguk beberapa kali.

「Dia bisa diselamatkan!!」 (Dewi)

「Sungguh!?」 (Wazu)

「Ya, tetapi itu mengambil segalanya dariku hanya untuk berwujud di tempat ini, jika ada orang lain yang bisa menyelamatkan dia, orang itu adalah Wazu-san」 (Dewi)

「Aku....?」 (Wazu)

「Ya!!」 (Dewi)

Eh? Bisakah aku menyelamatkannya? Aku tidak berpikir bisa melakukan itu sih.... Selagi aku memikirkan hal itu, Dewi-sama bertahap mendekatiku dan kemudian berbisik.

「Kamu hanya perlu menggunakan "Pendewaan"」 (Dewi)

「Eh?」 (Wazu)

Aku mundur sedikit ketika Dewi mengatakan itu dengan senyum cerah.

Sono Mono Nochi Ni Nahato Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang