Part 2 (a)

358 21 1
                                    

  

  Jungkook sudah tiba di sekolah sejak beberapa menit yang lalu, sekarang pukul 06.27 jelas belum banyak yang datang termasuk kekasihnya.

"Hari ini sangat cerah" gumam Jungkook.

  Pikirnya pun melayang ketika sebelum datang ke sekolah. Banyak yang harus dilalui, seperti berjalan kaki ke sekolah yang sangat jauh dari rumahnya. Sebenarnya dia bisa saja menaiki bus tetapi kartu busnya hilang tadi pagi dan dia tidak memiliki cukup uang untuk membeli lagi.

  Jungkook kembali menghela nafas, aktifitasnya dari tadi. Berniat untuk jalan- jalan dulu sambil melihat siswa siswi yang baru datang.

"Dimana ka Taehyung?" Bertanya dengan diri sendiri sambil mengedarkan pandangan berharap menemukan yang dicari. Sekarang sudah menunjukan pukul 07.29. Bahkan dia tak sadar berkeliling selama itu.

"Ka Taehyung?" Beonya sambil melihat kepada sepasang manusia yang berjalan bergandengan.

JUNGKOOK POV

Deg

Deg

Kenapa rasanya masih sesakit ini tuhan?

Apakah ini memang kewajibanku melihat ia dengan orang yang berbeda- beda setiap harinya?

Bahkan dia tidak menatapku sama sekali .

Seharusnya aku terbiasa dengan ini.

  Aku berjalan ingin menemuinya. Dan yaa dengan senyum yang selalu ku berikan kepadanya.

  Disetiap langkahku, aku berusaha keras menahan sesak yang ada. Bertanya sampai kapan aku bisa tetap bertahan?


"Ka Taehyung udah sampai?" Tanyaku setiba didepannya.
Aku melihat dia tersenyum. Kalau kalian mengira itu untuk ku, jelas salah. Dia sedang tersenyum untuk wanita cantik disebelahnya. Ah, sesak ini semakin terasa.

  Ku alihkan pandanganku, antisipasi untuk menghindari pemandangan menyakitkan lainnya.

   Seperti sekarang dia dengan tenang mengecup dahi si wanita, bahkan aku masih disini melihat dengan ujung mataku.


"Kamu duluan yaa, aku masih ada urusan" kata Taehyung sambil mengelus kepala si wanita. Yang ku ketahui namanya Bae Irene.

"Ih, emang kamu ada urusan apa?" Tanyanya dengan setia bergelayut di tangan kekasihku.
Dia sekali- kali melempar tatapan tidak suka kepadaku.


  Seharusnya aku yang seperti itu, aku yang harusnya tidak menyukai keberadaanmu dengan lancang menempeli Taehyungku.


  Jika kalian bertanya- tanya bagaimana penampilanku. Aku berkacamata dan poni rambutku sengaja ku turunkan karna aku tidak memiliki gell seperti mereka laki- laki lain.



"Duluan sana" ulang Taehyung dengan tersenyum. Jika saja senyumnya hanya untukku. Aku ingin serakah.

"Ihh sebel" kesal Irene sambil menghentakkan kaki kemudian hilang di perempatan selasar kelas.





"Kenapa Jung?" Tanya Taehyung setelah berdiam diri dengan memandang lelaki yang lebih muda didepannya.

  Tidak ada senyum, kata- kata lembut, atau usapan kepala seperti yang diberikannya tadi kepada wanita barunya.

Aku iri.



Sesak sekali rasanya.


"Jungkook?" Panggil Taehyung.



"Ah, itu anu, ka Taehyung kemarin kenapa gak datang waktu kita janjian?" Tanyaku dengan pelan- pelan mulai mengangkat kepala untuk melihat betapa tidak wajarnya ketampanan kekasihku.



  Sebenarnya aku tidak terlalu berani secara terang- terangan menatap ka Taehyung. Dikarenakan aura dominannya yang kuat, dan juga karna rasa sesak itu masih ada. Aku masih belum siap menatapnya takut- takut jika air mata yang ku tahan meluncur dengan bebasnya.


"Ah itu karna gua sibuk kemarin,Jung" jawab Taehyung enteng.


  Aku tau alasannya, kalau tidak karna wanita barunya apalagi?


  Taehyung memang tidak memakai aku- kamu sepertiku . Dia bilang dia tidak terbiasa. Jadi aku bisa apa selain terima saja?



"Ohh, emang kemarin sibuk ngapain ka?" Tanyaku lagi.

  Aku melihat dia mulai tak nyaman dengan pertanyaanku. Dilihat dari ekspresinya yang mulai keruh dan terlihat risih.


Maaf aku hanya ingin tau seberapa jauh kamu membohongiku.


"Kok lu banyak nanya?" Tanyanya sedikit menaikan nada suara.


"Kan aku cuman nanya emang ka Taehyung sibuk apa sampai janji yang satu minggu lalu kita bikin dibatalin?" Ulangku sambil menatap matanya.


  Aku tidak tau kenapa rasanya akhir- akhir ini emosi ku tidak terkendali. Rasanya aku hanya ingin mengeluarkannya.


"Jungkook, gua kemarin bantuin mamah belanja itu aja, ok? Gua duluan ya daripada disini bikin emosi" kata Taehyung sambil berjalan meninggalkan ku tanpa berbalik sama sekali.


Kamu bohong lagi ka.



Mau sampai kapan kamu bohongin aku kaya orang bodoh yang gak tau apa- apa?


Harus sejauh apa lagi jarak yang kamu buat?




Kringgg

Kringgg

  Seluruh siswa siswi berlarian memasuki kelas karna sekarang adalah proses belajar mengajar dimulai.

  Jungkook berjalan dengan lesu ke kelasnya, menundukkan kepalanya menyembunyikan tetetasan air mata yang terjun bebas.















Sampai kapan aku berjuang? Rasanya lelah sekali.














Tbc-

Oke ini aku bakal bagi jadi part 2 (a) dan part 2 (b) karna aku tiba2 kehilangan alurnya jadi aku bagi biar sambil ngingat2 dan juga ngerasa ini kepanjangan nanti kalian bosen tapi ceritaku emang bosenin sih wkwkwkkw.

Terimakasih sudah membaca.
  

My Ex - Vkook, TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang