Robogenoman [Part 1]

641 19 0
                                    

Title : Robogenoman [part 1]

Author : Minnia

Genre : romantic fantasy

Cast : Shin Minhyun (OC), Jung Jinyoung, Gong Chansik

Support Cast : Member B1A4 (Shin Dongwoo, Sandeul, Cha Sunwoo)

Minhyun POV

Malam ini dingin sekali. Aku malas beraktivitas. Lebih baik berduduk manis di depan televisi di temani pemanas ruangan yang ditambah aroma orange. Menarik. Keadaan menjadi komplit ketika aku memakan semangkuk ddeobokki dan menghirup segarnya aroma teh hijau hangat.

Baru saja hendak menghabiskan seluruh isi secangkir teh hijau, pintu ruang tamu rumah ini berbunyi. Seseorang mengetuknya. Aku segera mengambil syalku dan mendecak kesal karena demi apa pun juga orang itu telah mengganggu kesenangan batinku. Aku membuka pintu itu.

"Ya! Gong Chansik-ssi, mau apa kau kesini?" tanyaku ketus.

"Aku ingin bertemu ayahmu." Katanya sambil menggenggam secarik kertas.

Aku segera menggeser posisiku agar Gongchan dapat langsung menuju laboratorium milik ayahku. Ya, Gongchan adalah asisten ayahku. Ayahku seorang professor terkenal yang sering menciptakan inovasi terbaru. Ehem, itu kata orang-orang. Pasti ada objek yang mereka rangkai dan aku rasa ini sangat penting. Aku membiarkan mereka berdua hanyut dalam pemikirannya masing-masing. Aku tak ingin mengganggu mereka. Hari sudah semakin larut. Sebaiknya aku langsung tidur saja. My beddie! I'm coming!

J

Pergi ke sekolah bersama Gongchan entah mengapa menjadi sebuah keharusan bagiku. Rumahnya tidak jauh dari rumahku. Sejak dari sekolah dasar kami sudah satu sekolah hingga saat ini, ketika kami sudah menduduki bangku sekolah menengah atas.

Tapi tampaknya hari ini Gongchan terlambat. Kalau sudah memikirkan inovasi terbaru dengan ayahku, ia pasti akan begadang demi mencapai hasil yang optimal. Memang jiwa pekerja keras. Aku berangkat sendirian. Menyusuri jalan kompleks sendirian tanpa Gongchan. Dingin. Mungkin kalau ada dia aku akan merasa hangat. Tampaknya mukaku memerah. Aku menaikkan syal yang ada di leherku sampai ke hidungku, menutup semburat rona merah itu. Pipiku merasa panas. Hei ada apa ini. apa yang terjadi padaku?

Akhirnya aku sampai juga di halte bis sekolah terdekat. Aku menunggu sendirian. Masih pukul 06.00. entah kenapa hari ini aku sangat antusias bersekolah. Bertemu dengan bangunan-bangunan yang terangkai menjadi sebuah kata 'sekolah'. Itu sangat menyenangkan. Tak lama kemudian satu persatu siswa datang dan melakukan aktivitas yang sama denganku. Menunggu bis. Tapi aku tak sepenuhnya menunggu bis, aku menunggu Gongchan. Ia tak muncul-muncul juga. Ya mungkin dia akan terlambat datang. 15 menit lagi bis pasti akan datang. Aku merapikan bajuku. Dan ketika bis datang, aku mencari tempat duduk paling pojok.

Akhirnya aku sampai di sekolah. Pertama yang kulakukan adalah menghampiri kelasku lalu mampir ke kelasnya Gongchan. Mana tau ia sudah datang terlebih dahulu daripada aku. Ternyata benar. Tasnya sudah tertengger rapi di bangku miliknya. Tapi kemana dia? Isi kelas itu hanya ada beberapa siswa.

Aku kembali ke kelasku. Sebentar lagi bel pelajaran akan dimulai. Aku harus segera masuk ke kelas. Aku tidak mau terlambat masuk ke kelas hanya gara-gara seorang Gong Chansik.

J

Bel berbunyi dua kali pertanda istirahat di gelar. Aku berjalan seorang diri menyusuri lorong-lorong sekolah sambil sesekali memandang hal-hal yang tercantum pada dinding mading. Secarik kertas tak berdaya menarik perhatianku.

"Nobel untuk rumusan robot terbaru.." gumamku sambil memutarkan bola mata, mencari sesuatu. Akan aku bilang pada ayahku tentang nobel ini.

Lalu aku mengeluarkan ponsel untuk mencatat persyaratannya. Setelah selesai aku melanjutkan perjalananku. Perutku berbunyi walaupun tidak keras. Sebaiknya aku harus ke kantin sekarang. Memesan burger mungkin, atau bibimbap. Ah aku lapar sekali.

Hiruk pikuk kantin sekarang sangat ramai. Wangi makanan yang baru saja disediakan masih segar. Perutku semakin berbunyi. Aku langsung ke counter makanan jepang. Chicken yakiniku tampaknya sangat lezat. Ditambah lagi ayam filletnya yang membuatku tak sadar aku menginjak dunia.

"Ahjumma, chicken yakiniku satu porsi." Kataku sambil mengeluarkan uang 3.000 won.

"Ini. dan ini kembalinya." Kata ahjumma yang sangat ramah itu sambil memberiku 2 keping recehan.

Aku membawa nampan yang berisi satu porsi chicken yakiniku dan coklat panas. Aku mencari tempat yang bisa kutumpangi. Sepertinya semua meja sudah ditempati oleh genk-genk mayoritas sekolah ini. aku mondar mandir hanya untuk mencari tempat yang memuat aku seorang. Ya! Sepertinya disudut sana bisa memberiku tempat untuk makan.

"Emm, bolehkah aku duduk disini?" Tanyaku dengan wajah penuh senyuman kepada seorang siswi. Ia langsung menggeser tempat duduknya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Gwaenchana. Aku langsung duduk dan menikmati chicken yakiniku milikku yang hampir dingin.

Disini pun aku masih tidak menemukan Gongchan. Kemana anak itu? Seharian ini aku tidak berjumpa dengannya. Oh Tuhan, jangan bilang aku rindu padanya.

"Tidak tidak.. tidak mungkin aku rindu padanya." Gumamku membuat siswi disebelahku terperangah.

"Ya! Ada apa dengan kau?"

"Haah.. Ani, aniyo." Kataku dengan wajah yang agak memerah. Siswi itu telah selesai makan dan meninggalkanku. Ia pergi bersama teman-temannya. Kini aku sendirian di meja itu. Sekarang aku menikmati coklat panas sendirian sampai bel masuk kembali berbunyi. Saatnya kembali ke kelas.

J

Sungguh, seharian ini aku tidak bertemu dengan Gongchan. Aku rasa aku akan menunggu Gongchan di halte depan sekolah. Ia biasa pulang menunggu di halte itu. Akan kutunggu sampai bis kedua mungkin.

Bis pertama terlewatkan. Tapi Gongchan tidak kunjung datang. Aku mulai lelah menunggu dan aku ingin beristirahat dirumah.

Sudah satu jam aku menungguGongchan. Ia juga belum kunjung datang. Bis kedua juga belum datang. Panjang umur, bis kedua datang. Aku rasa aku akan pulang. Aku lelah. Aku harus beristirahat. Belum lagi dinginnya suhu membuat aku ingin cepat pulang. Ketika aku sudah berada dalam bis, ada seseorang yang memanggilku dari belakang. Aku rasa itu hanya halusinasiku mendengar suara Gongchan. Aku terus masuk kedalam bis dan mencari tempat duduk.

Aku sempat tertidur di dalam bis dan bangun ketika sudah sampai di halte dekat kompleks perumahanku. Aku segera turun dan berjalan menuju rumah.

"Minhyun-ssi!" teriak seseorang dari belakang. Aku rasa aku berhalusinasi lagi.

"Minhyun-ssi! Tunggu aku!" katanya. Aku terhenti karena ada bunyi derap sepatu mendekatiku. Aku membalikkan badan.

"Ya! Gong Chansik-ssi!" aku terkejut mendapatkan Gongchan berada di belakangku.

"Kakimu yang panjang membuatku harus memiliki tenaga ekstra untuk mengejarmu."

"Hahaha..." tawaku putus ketika melihat ada seorang namja yang menyusul Gongchan.

Gongchan masih terengah-engah membenarkan nafasnya. Lalu kembali bangkit. Menepuk-nepuk pundak namja itu. Dan hampir ia tertawa melihatku yang menganga.

"Hei! Kau kenapa, Minhyun? Wajahmu lucu sekali."

Aku menggelengkan kepala, lalu bertanya "Siapa dia?"

Robogenoman✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang