Robogenoman [Part 10]

179 14 7
                                    

Title : Robogenoman [part 10—end]

Author : Minnia

Genre : Romantic Fantasy

Cast : Shin Minhyun (OC), Jung Jinyoung, Gong Chansik

Support Cast : All member B1A4 (Shin Dongwoo, Sandeul, Cha Sunwoo)

Minhyun POV

                Badanku lemas. Sebuah benda yang panas melingkari pergelangan tanganku. Tanganku kaku, pengaruh dari cuaca yang dingin. Kepalaku pusing. Aku sepertinya baru saja mati suri. Badanku sangat amat lemas. Aku mulai sadar dan menggenggam benda panas tadi. Hangat. Aku bisa merasakan sesuatu yang berbeda dengan benda ini. Aku merasa seperti ada yang memflashback otakku ke masa lalu. Makam, seorang namja, aku duduk di taman dekat makam. Namja itu menciumku. Aku tak sadarkan diri. Aku mulai mengerjap-ngerjapkan mataku dan menyebutkan sebuah nama.

                “Jinyoung-ah….”

                “Minhyun? Kau sudah sadar? Syukurlah!” Kata seseorang. Aku mengenal suara ini. Gongchan.

                “Gong…. Gongchan? Uhukk..” Aku terbatuk.

                Benda panas itu menggenggam tanganku. Erat sekali. Aku merasa nyaman. Aku mulai mengatur nafasku lagi dan otakku menyerbu untuk mengucapkan sebuah nama itu kembali, “J… Jinyoung..”

                Hening. Gongchan berdiri tegap menghadap seorang namja. Ya, namja itu. namja yang aku inginkan. Badanku masih lemah. Terlebih lagi di daerah sekitar tangan kananku merasa sedikit perih. Seperti ada luka disitu. Genggaman itu semakin erat dan menjalar keseluruh lenganku. Mataku sudah membuka hampir sempurna untuk melihat wajah itu. wajah itu mendekat. Ia bersimpuh. Aku memegang wajahnya. Meraba pipinya yang terasa panas. Aku tersenyum.

                “Jinyoung-ah.. Aku juga menyukaimu.” Aku mengatakan itu dengan suara terputus-putus. Aku melihat kearah bola matanya yang berwarna coklat tua. Bola mata itu makin lama menjadi berwarna merah. Lensa bola matanya berubah menjadi warna merah.

                Gongchan berdehem, “Sebaiknya kita cari jalan keluar dari sini. Kita terkunci.” Katanya dengan wajah yang menunduk dan nada suara yang rendah.

                Aku hendak bangkit. Tapi tak bisa. Jinyoung membantuku bangkit dari posisi tidurku. Ia menyenderkan punggungku pada lengannya yang panas. Gongchan memandang ruangan ini. Ruangan yang hampir sama dengan laboratorium. Aku dimana? Aku tak pernah ke ruang ini. Bagaimana aku bisa sampai diruangan ini? Ruangan ini lembab dan akses oksigennya sedikit. Bahkan tak ada satu pun ventilasi di ruangan ini. Nafasku makin terasa sesak. Aku mencoba untuk mencari dinding yang bisa aku sandarkan. Aku kasihan melihat Jinyoung yang sedari tadi menopang badanku yang berat.

                Gongchan memandang celah lemari ruangan ini. Ia melihat baik baik. Dan ia pun mulai mendorong lemari itu. Jinyoung membantunya. Sepertinya lemari itu sudah lama tak dibersihkan. Debu-debu itu beterbangan ketika digerakkan. Membuat nafasku semakin sesak. Sedikit demi sedikit lemari itu bergeser dan efek yang aku rasakan adalah cahaya banyak yang menyerbu ruangan ini. Aku merasa silau. Sesekali aku dan Gongchan terbatuk karena debu itu. Dibalik lemari itu ada jendela.

                Gongchan mengeret kursi besi yang letaknya tak jauh dari lemari itu. Ia menaiki kursi tersebut dan mencoba membuka terali besi yang memenjarakan kami disini. Berhasil. Terali besi itu dapat dibuka dengan gampang. Bautnya renggang. Tapi masih saja ada penghalang untuk keluar dari ruangan ini. kaca bening itu, kaca itu terletak rapi dan tak memberikan sedikitpun celah. Gongchan tak kehilangan akal. Ia melihat seseorang berlari dari rumah ini dengan membawa tangga.

Robogenoman✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang