Robogenoman [Part 3]

175 8 0
                                    

Title : Robogenoman [part 3]

Author : Minnia

Genre : Fantasy romantic

Cast : Shin Minhyun (OC), Gong Chansik, Jung Jinyoung

Support Cast : Member B1A4 (Shin Dongwoo, Sandeul, Cha Sunwoo)

Minhyun POV

            Aku hanya menaikkan alis melihat ayahku berkelakuan seperti itu. Aku bingung. Air mukanya tidak jelas menggambarkan apa. Senang, sedih, atau bahkan marah. Hanya datar saja. Aku melepas bootku dan kupinggirkan. Ayahku masih berkacak pinggang-ria. Aku menunduk.

            “Minhyun-ah..” panggil ayahku. Aku mendongak.

            “Ne, appa?”

            Ayahku mengacak rambutku yang basah. Ia tersenyum, “Kau sudah besar ternyata.”

            Aku terhenyak, “Umurku sudah 16 tahun, appa. Jangan menganggapku kecil terus.”

            Ia tersenyum lagi, “Yang tadi itu Namja-chingu mu?”

            “He? Aniyo! Aku tak punya namja-chingu.”

            “Jika punya juga tak apa. Kau kan sudah besar,” Ia membenarkan kacamatanya, “ganti bajumu. Appa sudah buatkan coklat panas.”

            Aku hanya mengangguk antusias.

            Setelah mengganti baju, aku langsung ke ruang keluarga untuk menikmati coklat panas special buatan ayahku. Nikmat sekali rasanya. Hening. Kami larut dalam pikiran dan secangkir coklat panas. Sesekali ayahku bergerak membenarkan kacamata bulatnya, dan terkadang ia menoleh ke jendela disebelahnya untuk melihat rintikan hujan.

            “Disaat seperti ini, aku merindukan ibumu.”

            Hening. Aku tak berbicara. Aku memberikan kesempatan kepada ayahku  bercerita panjang lebar.

            “Kau mirip sekali dengan ibumu. Aku ingat pertama kali bertemu dengannya. Waktu itu hujan. Seorang yeoja menunggu ditaman kota. Ia basah kuyup, tetapi ia tetap berada diposisi semulanya,” ia membenarkan nafasnya yang terasa sesak, “Aku berjalan melewati taman itu. Aku iba terhadapnya. Lalu kupayungi dia dari belakang.”

            Hening, “lalu dia menoleh kearahku. Dan tersenyum. Senyumnya sangat manis. Lalu aku bertanya untuk apa ia berhujan-hujan-ria ditaman. Ternyata ia menunggu temannya. Tetapi temannya tak kunjung datang. Akhirnya aku mengantarnya pulang sampai kerumah. Dari saat itu aku mulai dekat dengan dia. Disaat kami tumbuh menjadi dewasa, benih cinta itu tidak hilang sampai kau lahir.”

            Aku menelan ludah. Mendengar cerita ayahku, aku jadi ingin menangis. Aku tak pernah melihat ibuku. Ia meninggal saat melahirkanku. Ayah menepuk-nepuk pundakku pelan.

            “Jika kau menyukainya, katakan saja.” Sambung ayahku.

            “He? Apa? Apa maksudnya?”

            “Ani. Lupakan. Cepat habiskan coklatmu. Nanti jadi dingin.”

            Aku meneguk habis coklat itu.

J

            Aku berjalan menuju halte. Suhu hari ini tidak seburuk kemarin tapi masih terasa dingin. Aku berjalan sendirian. Aku larut dalam pemikiranku. Kemana perginya Gongchan? Ia memberiku surat tapi tak datang. Baru kali ini ia mengingkari janji. Aku jadi bingung. Apa yang harus kulakukan?

Robogenoman✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang