Etto..., Disini belum ada yang 18+ nya, (yaaaah, penonton ketjewaa!!)
Mataku membulat.
Nafasku memburu, "dasar tolol" gumamku. Aku berlari menuruni tangga keramik itu, hingga menimbulkan suara decitan sepatu di tengah sunyi di waktu senja sekolah.
"Dasar Goblok!" Aku meninggikan suaraku sambil terus berlari kearahnya. Sepertinya Seseorang yang tengah berada di tengah Lapangan Basket itu tak menghiraukan teriakanku.
Aku merebut benda itu dari tangannya lalu melemparnya ke segala arah hingga menimbulkan suara yang cukup keras, darah terus menetes dari pergelangan tangannya, "apa sih yang lo pikirin? HAH!". nafasku memburu,
"JAWAB GUE BANGSAT", aku membentak tepat di depannya, sedetik berikutnya aku terdiam. Aku memperburuk kondisinya.
Aku takut darah.
Dengan tangan yang bergetar, aku berusaha memberikan pertolongan pertama. Membersihkan dan segera menutup luka yang ada di tangannya.
"Lo itu tolol ya?" Aku menghembuskan nafas panjang, menepis jarak diantara kami, mendekapnya erat, memeluknya erat.
"Gu.. gue.. g. Gu." Suaranya tersendat,
"Ga ada yang peduli sama gue! Ga ada yang sayang sama gue! Kenapa semua orang selalu ngehina gue! Ngebully gue! A-""Gue sayang sama lo! Gue selalu mencoba buat peduli sama lo! Gue sahabat lo! Aku memberi jeda. "Kalau lo ingat, sih". Suaraku melirih.
*****
WARNING!! MULAI PART 2 ADA 18+ NYA, SAYA NGGAK TANGGUNG JAWAB KALAU ADA APA-APA.
.
Sekian, vote jika kalian suka dengan part ini, langsung swipe aja kalau nggak suka, dan kita ketemu lagi di part selanjutnya.💕
KAMU SEDANG MEMBACA
(18+) BODO AMAT!! GELAP EUY!!
RomanceWARNING!! jadi, cerita ini untuk 18+, SAYA UDAH NGASIH TAHU YA!! . . "terimakasih, maaf aku selalu membuatmu repot" kata seseorang di depanku, Ia membungkukkan tubuhnya sebagai tanda permintaan maaf, lalu pergi. Aku menahan tangannya. "tapi aku belu...