Aku tidak tahu kenapa aku ingin sekali menulis ini. Aku bahkan tidak yakin dari mana memulai. Jadi biarkan saja ini mengalir apa adanya. Bila ternyata kamu tidak memahaminya, tak apa, aku juga kadang sama, bingung dengan apa yang aku ceritakan. Haha.
-bammm-
" Apakah kamu sibuk?" Tanya Rendra rekan kerjaku.
" Tidak. Ada apa? " Jawabku
" Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu, kalau - kalau kamu pernah mendengar hal ini"
" Apa?" Tanyaku penasaran
" Apakah kamu tahu kalau beberapa rekan kita terlibat kasus?"
" Kasus? Maksud kamu?"
" Aku mendengar dari seseorang kalau sebagian rekan kita mengambil pekerjaan di luar kantor. Dan kamu tentu tahu bahwa di kantor kita ada peraturan tentang larangan mengambil pekerjaan di luar kantor."
" Aku tahu tentang larangan itu, tapi aku sebenarnya bingung, terkadang kita memang perlu tambahan pemasukan kan, aku pikir selama pekerjaan kantor tidak terganggu wajar bila kita ingin mengambil pekerjaan sampingan lainnya. " Kataku
" Rin, bukan itu masalahnya, masalahnya pekerjaan yang mereka ambil sangat beresiko, dan bila ketahuan akan membuat reputasi kantor kita hancur." Terang Rendra serius.
Aku tertegun, makin penasaran.
" Memangnya mereka mengambil pekerjaan apa?"
" Mereka melakukan Snsbsji2bwhusjwnshsnwjsis shhsnshshsbsjsuss jsjsbsjsjjs jsjsbsjsbsb sjbshsjsbs sjhsnsjsbbsbs. Amishsbsubshshshshs. Sjhsbshhshshsbsbhbahah. Gitu Rin " jelas Rendra panjang lebar
" HA!!!!!" Aku melongo, tak percaya.
Gila bagaimana bisa mereka melakukan hal itu, pikirku.
Arghttttttt Rendra sialan. Kalau tahu begini aku kan jadi penasaran. Aku makin kepo dengan siapa - siapa orang yang terlibat di dalamnya. Lebih - lebih sebelumnya memang aku sempat curiga dengan seseorang yang memiliki gelagat tidak beres.
Dan jiwa detektif Conan ku pun bangkit.