Tidak ada deskripsi, hanya menjalani tanpa diketahui. Hanya melakukan yang terbaik demi...
•Gaozhan Itzak Zaccheo•
°°°
Madu mencengkram kaos Gaozhan erat. Peluh sudah mengalir deras dari pelipisnya. Gaozhan masih santai sambil mencomoti pop corn di tangan nya. Sesekali melirik ke arah Madu yang sudah tegang luar biasa.
Ya, hari ini Gaozhan mengajak Madu menonton bioskop. Pertama kali, Madu menginjakkan kaki di ruangan gelap berpuluh-puluh kursi kosong.
Madu berekspektasi bahwa pria yang ia anggap Kakak ini akan mengajak nya menonton film romance, setidaknya mentok-mentok menonton film Avanger End Game atau apapun itu genre Action lainnya. Bukannya malah diajak nonton film Horror, terlebih bukan horror! Tapi pembunuhan. Karena Madu penakut.
"Jangan tarik-tarik terus," ucap Gaozhan santai melepas cengkraman tangan Madu.
"Pulang yuk, Kak!" ajak Madu lagi-lagi menarik kaos Gaozhan yang membuat si empunya menghela nafas panjang, "Bentar lagi selesai, 45 menit lagi kita balik,"
Madu malah merengut kesal dan terus mengumpati Gaozhan. Gaozhan yang melihat hanya menatap datar sebelum berkata, "Gak sopan ngumpet dibelakang!"
"Lagian, ayok balik. Nonton yang lain aja dirumah." rengeknya lagi.
"Madu yang cantik, adik gue tercinta iya nanti pulang bentar lagi pinter," sahut Gaozhan sambil menyumpalkan beberapa pop corn kedalam mulut Madu yang masih mencebik.
Tetapi dengan senang hati ia membuka mulutnya, "Yaudah!"
Gaozhan tersenyum lalu memberikan pop corn nya kepada Madu. Madu menariknya sedikit kasar membuat Gaozhan menghela napas panjang, "Yaudah, gausah ngambek. Pundungan dasar."
Madu tidak menanggapi, masih dengan mencebikkan bibirnya Ia memasukan pop cornnya tanpa memandang adegan didepannya.
Setelah itu terjadi keheningan, hanya suara teriakan penonton lain yang beradu dengan suara adegan didepannya. Madu hanya memakani popcorn nya sampai habis. Masih malas berbicara dengan Gaozhan yang santai saja menikmati film didepan mereka.
45menit berlalu, Madu berjalan duluan didepan Gaozhan. Gaozhan lagi-lagi menghela napas dalam-dalam, "Madu.."
Tidak mengindahkan terus saja berjalan dengan muka masam.
"Madu.." panggilnya lagi ditengah-tengah orang banyak. Tetap saja tidak diindahkan.
"Madu!" itu bukan panggilan, bukan seruan, melainkan bentakan!
KAMU SEDANG MEMBACA
GAOZHAN
Novela JuvenilSi Pria Temperament, Tidak sabaran dan paling tidak suka dibantah! Si Tampan berhati dingin. Berhati Batu bagaikan bangunan tak berbentuk. Berjiwa monoton seperti tak bernyawa. Dia.. Gaozhan. Gaozhan Itzak Zaccheo. Si Pria aneh yang tak pernah men...