Part 5: Fear

867 118 71
                                    

Semenjak Kevin mengembalikan buku milik Hyunjoon, ia jadi semakin penasaran dengan Hyunjoon. Jadi malam hari ini Kevin memutuskan untuk kembali datang mengunjungi anak itu. Ia tidak menyangka ternyata Hyunjoon bisa berbicara banyak juga.

"Changmin, apa kau pernah berbicara dengan Hyunjoon sebelumnya?" tanya Kevin yang tengah berbaring di atas kasurnya.

"Hmm tidak pernah, aku hanya pernah berinteraksi dengannya ketika sedang bersih-bersih taman, ia membantuku lalu aku berterima kasih padanya. Tapi ia hanya mengangguk lalu pergi begitu saja, jarang sekali ada pasien yang pernah berbicara dengan anak itu".

Kevin mencerna jawaban Changmin, kemudian ia bangkit dari kasurnya dan berjalan ke arah pintu.

"Baiklah, aku pergi dulu sebentar".

"Mau kemana lagi kau?" Changmin terduduk dari posisi berbaring ketika melihat teman sekamarnya akan keluar malam-malam lagi.

"Ada urusan sebentar, bye".

"Ya hati-hati, jangan sampai ketahuan petugas" pria berlesung pipi itu pun kembali, merebahkan tubuhnya.

Seperti sebelumnya, Kevin memantau situasi di sekitarnya siapa tau tiba-tiba ada petugas yang sedang berpatroli. Saat dia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan pengawas ia melesat menuruni anak tangga.

Sesampainya di depan pintu kamar Hyunjoon, pemuda Moon itu mengetuk pintu kamar tiga kali.

Tidak ada jawaban.

Ia mengetuknya dua kali lagi, masih tidak ada jawaban. Kevin melipat kedua tangannya di depan dada, 'apa anak itu sudah tidur?' pikirnya.

Tiba-tiba tangan kurus pucat membuyarkan lamunan Kevin, tangan itu memutar kenop pintu, sontak Kevin melihat ke arah si empunya. Si empunya menatap datar orang yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya sesaat, lalu ia membuka pintu kamarnya.

"Boleh aku masuk?"

Hyunjoon mengangguk kecil lalu membukakan pintu lebih lebar mempersilahkan Kevin masuk.

"Kau tadi dari mana?" tanya Kevin sambil menarik kursi yang ada di depannya.

Si lawan bicara tidak langsung menjawab pertanyaan itu, ia menatap Kevin sinis
"Bukan urusanmu."

Kevin terhenyak mendengar jawaban Hyunjoon. Atmosfer di ruangan itu pun seketika menjadi sangat canggung.

Hyunjoon duduk di atas ranjangnya, menatap Kevin yang terdiam di hadapannya.
"Ada urusan apa kemari?"

"Tidak ada, aku hanya ingin mengobrol denganmu" jawab Kevin enteng.

Mendengar jawaban Kevin membuat Hyunjoon memutar kedua bola matanya malas.

"Besok jadwalmu di kantin kan? Kau bisa menyembunyikan makanan ke dalam saku bajumu" percayalah pemuda Moon ini memutar otaknya dengan keras agar suasana di ruangan itu tidak canggung lagi.

"Aku tidak mau ambil risiko" jawab Hyunjoon singkat.

"Tapi kau nanti kelaparan".

"Aku sudah terbiasa dengan itu".

Kevin menjadi sedikit geram mendengar Hyunjoon yang terus menentangnya. Tangannya pun terulur menarik pergelangan tangan Hyunjoon.
"Lihat tanganmu, kau harusㅡ".

Belum selesai Kevin menyelesaikan kalimatnya, Hyunjoon menarik paksa tangannya yang dipegang oleh Kevin, wajahnya berubah menjadi pucat pasi.

"Keluar..." ujar Hyunjoon pelan hampir tak terdengar sama sekali.

"Hah kau bilㅡ"

"KELUAR" Hyunjoon berteriak dengan suara yang bergetar, bahkan tubuhnya pun ikut bergetar. Ia mundur sambil gemetaran lalu memeluk kedua lututnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light Of Hope (KevHwall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang