Part 2: Sculpture

793 138 5
                                    

Si penghuni baru yang baru saja mendapat tempat yang akan menjadi tempat istirahatnya setiap malam sedang melihat-lihat ruangan itu. Ada dua buah kasur berukuran single, dua buah lemari serta dua buah meja dan kursi. Ruangan yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar untuk ditinggali oleh dua orang, ukurannya pas.

Pemuda Moon itu meletakkan tas bawaannya di atas kasur dan membiarkan kopernya tetap di dekat pintu. Ia melihat ada sebuah boneka ajah di atas kasur seberangnya, ternyata ia tidak sendirian di sini. Kevin berharap semoga teman sekamarnya tida se'sakit' yang ia bayangkan. Walaupun ini bukan rumah sakit, tapi tempat rehabilitasi berisi orang-orang sakit bukan?

Ah kecuali dirinya, Kevin tidak berpikir dirinya sakit. Ayahnya lah yang sakit karena mengirimkannya ke sini.

Ia memutuskan untuk membereskan barang-barangnya, dimulai dari memindahkan pakaiannya ke lemari kemudian menyusun beberapa barang pribadi yang ia bawa. Tidak perlu memakan waktu lama untuk Kevin membereskan barang-barangnya karena ia tidak begitu banyak membawa barang.

Setelah selesai beres-beres, pemuda itu merebahkan dirinya di atas kasur. Sambil menatap langit-langit memikirkan kira-kira seperti apa teman sekamarnya nanti dan alasan apa yang membawanya kemari.

Tanpa disadari karena kebanyakan berpikir Kevin pun akhirnya terlelap.

Krek

Terdengar suara pintu dibuka. Seorang pemuda masuk ke dalam kamar di mana Kevin tengah terlelap. Pemuda itu memperhatikan orang yang sedang merebahkan dirinya di atas kasur. Terlihat sangat tidak nyaman, bagaimana tidak jika badan orang itu berada di atas kasur sementara kakinya di atas lantai.

Pemuda itu pun tidak tega melihatnya, ia berjalan mendekati Kevin yang sedang tertidur. Tangan pemuda itu menepuk pelan lengan Kevin hingga ia terbangun. Terlihat Kevin sedikit terlonjak saat ia terbangun.

"Maaf tapi sepertinya posisimu tidak nyaman" ujar pemuda itu.

Kevin kemudian membenarkan posisinya, ia duduk di atas kasurnya.
"Ah terimakasih" ucapnya setengah sadar. Kevin menatap dinding dengan tatapan kosong sambil mengumpulkan nyawanya.

"Aku lupa memperkenalkan diri, namaku Kevin Moon penghuni baru kamar ini" Kevin mengalihkan pandangannya ke arah lawan bicaranya. Lalu ia mengulurkan tangannya, semoga kali ini uluran tangannya tidak diabaikan lagi.

"Namaku Ji Changmin, penghuni lama kamar ini. Senang berkenalan denganmu Kevin" pemuda Ji itu pun menjabat uluran tangan Kevin. Kevin merasa bahagia di dalam hati karena akhirnya tangannya tidak diabaikan.

"Jadi, apa yang membuatmu bisa masuk ke sini?" tanya Kevin tanpa basa-basi.

KRIIIINGG

Tiba-tiba suara alarm berbunyi. Changmin yang tadinya ingin menjawab pertanyaan Kevin mengurungkan niatnya. Sementara Kevin memasang wajah bingung, alarm ini pertanda apa?

Changmin yang menangkap maksud dari ekspresi Kevin pun memberikan penjelasannya padanya
"Itu suara alarm pertanda sudah jam makan siang, ayo kita ke kantin".

Kemudian Kevin yang masih sedikit kebingungan mengikuti Changmin yang sudah keluar kamar. Kenapa seperti penjara saja ada harus makan siang di kantin dan dipanggil menggunakan alarm?

*

Sesampainya di kantin, kedua teman sekamar itu melihat ada sedikit keributan di sana.

"Haha lihat itu si patung berjalan" ucap salah seorang anak laki-laki dengan badan yang agak besar sambil menunjuk ke arah anak laki-laki yang tengah mengantri makanan.

Light Of Hope (KevHwall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang