Part 3: Quasimodo

756 135 15
                                    

Sudah tiga hari semenjak kejadian perisakan di kantin. Kevin tidak pernah lagi melihat aksi perisakan lainnya yang dilakukan oleh anak berbadan besar bernama Dongmin. Hari-harinya pun berjalan seperti biasa, makan, tidur, konsultasi dan mendengarkan ceramah.

Belum ada satu minggu ia tinggal di sini, tapi Kevin merasa sudah sangat jenuh. Saat pertama kali ia konsultasi ia ditanyai beberapa pertanyaan seputar kecenderungan untuk menyakiti makhluk hidup lain. Ia menceritakan kronologis pada hari itu, hari di mana ia baru pulang dari kampus lalu menemukan seekor anjing malang yang disiksa sampai ia akhirnya berakhir harus masuk ke tempat ini, tempat yang ia sebut sebagai penjara.

Namun, Dokter yang menangani Kevin hanya mendengarkan Kevin bercerita tanpa bereaksi atau pun memotongnya, hingga akhir cerita pun Dokter itu tetap setia mendengarkan Kevin.

"Selain kecenderungan menyakiti makhluk hidup lain, kau juga mengalami halusinasi, nak. Datang ke ruangan 107 jam empat sore nanti".

Mendengar pernyataan Dokter itu membuat Kevin tidak habis pikir. Ia hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah Dokter itu. Tidak mungkin ia berontak, mungkin ia akan dibius hingga tidak sadarkan diri.

Pukul empat kurang Kevin keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruangan yang dimaksud Dokter tadi.

Saat membuka pintu ruangan tersebut, Kevin mendapati beberapa orang anak sudah duduk di dalam ruangan itu. Tatapan mereka kosong menatap ke layar proyektor yang berada di depan ruangan. Pemuda Moon itu ngeri sendiri melihat betapa 'mati'nya tatapan orang-orang di dalam sini.

Seorang petugas di sana masuk ke dalam ruangan lalu menyalakan proyektornya.

"Jangan ada yang keluar sampai selesai" ujar petugas itu, setelahnya petugas itu pergi meninggalkan ruangan.

Pada layar proyektor sedang diputar video tentang kekejaman yang terjadi di dunia ini. Contohnya seorang murid yang belajar mati-matian untuk mendapatkan nilai bagus saat ujian namun pada akhirnya hanya mendapatkan nilai pas-pasan, sementara salah satu murid lainnya yang menyontek saat ujian malah mendapat nilai nyaris sempurna.

Video ini pasti ditujukan untuk orang-orang yang berhalusinasi agar dapat menerima kenyataan yang pahit, batin Kevin.

Sudah sekitar satu jam Kevin duduk di ruangan itu bersama orang-orang sakit di sana. Petugas tadi tidak memberi tahu berapa lama mereka harus menghabiskan waktu di dalam sana. Kevin bosan, sangat. Matanya perlahan-lahan mulai terpejam hingga akhirnya ia benar-benar terlelap.

Kriiiing

Bunyi alarm makan malam membangunkan Kevin dari tidurnya. Ia melihat keadaan sekitar dan tidak menemukan siapa pun lagi di sana, kemudian dia berjalan ke luar ruangan menuju kantin.

*

Hari Minggu pun tiba, para pasien di tempat rehabilitasi itu dijadwalkan untuk membersihkan pekarangan sekitar bangunan itu. Tugas para pasien dibagi menjadi dua bagian, membersihkan pekarangan depan dan pekarangan bagian belakang. Kevin dan Changmin mendapat bagian membersihkan daerah belakang.

Mereka berdua pun mencabuti rumput-rumput liar di sekitar sana.

"Changmin, apakah kegiatan seperti ini rutin dilakukan setiap minggu?" tanya Kevin.

"Ya, selama tiga bulan aku di sini kegiatan seperti ini sudah menjadi rutinitas" jawab Changmin sambil terus mencabuti rumput liar.

"Hanya pada saat begini kita bisa keluar gedung, ya walaupun hanya sebatas sampai pekarangan ini saja" lanjut Changmin. Kevin hanya mengangguk-angguk sebagai respon.

Light Of Hope (KevHwall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang