Limabelas

5.3K 454 96
                                    

Lisa tengah gelisah. Mondar mandir entah sudah berapa kali ia melewati dua manusia yg menatapnya jengkel sekaligus terheran. Bukan apa apa, hanya sajah dua manusia itu sudah cukup pusing melihat sahabatnya yg terus berjalan kesana ke mari seperti setrikaan. Akan tetapi Lisa tidak peduli kan hal itu yg jelas saat ini kakinya merasa gatal ingin segera masuk kamar di mana istrinya yg sedang kesakitan bahkan tidak jarang suara erangan sakit terdengar jelas dari dalam kamar yg sedang di tangani oleh dua suster. Tentu sajah Lisa tidak bisa tenang dalam keadaan seperti itu apalagi mendengar rintihan pilu dari istrinya di dalam. Sungguh ia ingin sekali berada di sisi istrinya untuk memberi semangat dan kekuatan hanya sajah ia harus tahan lantaran suster melarangnya masuk. Tidak takut sama sekali dengan ucapan suster namun ia mengharagi istrinya atau lebih tepatnya demi keselamatan istri dan juga buah hatinya yg dalam proses akan di lahirkan.

"Apa kau tidak bisa diam lisa?! Sungguh kepalaku terasa berputar melihatmu seperti itu?. Aku mengerti perasaanmu tapi cobalah sedikit tenang" Ujar Seulgi dengan bersilang tangan di dada sembari nyender di dinding tembok balik kamar Lisoo

"Bagai mana ini kang? Aku benar benar khawatir pada istriku! A-aku takut" Lisa menatap Seulgi dengan mata berkaca kaca

"Yaaa...kenapa kau jadi lemah seperti ini? Istrimu akan baik baik sajah, percayalah! Jangan menangis. Dasar!" Sungut Somi menimpali melihat air mata Lisa yg jatuh satu butir

"Aaaakkhhh...!"

Lisa makin panik mendengar rintihan istrinya yg sangat jelas kesakitan.

"Kang..." Lirih Lisa menatap Seulgi dengan nada berat

"Tenanglah! Aku yakin anak dan istrimu akan baik baik sajah" Seulgi mengusap pundak Lisa yg beneran sudah terisak

Lisa beringas begitu mendengar tangisan bayi ia lantas menatap Seulgi dan Somi. Jangan lupakan dengan sibuknya menghapus air mata dan tersenyum lebar

"Kang, somi...kalian dengar? Itu anakku, anakku sudah keluar...anakku...kalian mendengarnya kan...anakku!"

Seulgi dan Somi mengerutkan dahinya atas tingkah Lisa yg begitu girang sambil menggoyang goyangkan badan Seulgi dan Somi bergantian.

"Iya iya...itu anakmu, dan stop seperti ini" Seulgi bicara kesal sambil menatap Lisa tajam

"Yeaahh! Sekarang aku jadi om...kang, kita jadi om!" Di tambah lagi dengan girangnya Somi dengan mata berbinar binar dan tak lupa cengiran konyolnya

"Ini satu lagi kenapa begini?" Seulgi hanya merapatkan bibirnya melihat kedua sahabatnya yg tengah kesenangan

*brak

Dua suster sempat mengusap dada yg jantungnya hampir copot alhasil pintu di buka kasar oleh Lisa dan di ikuti gerombolannya

Begitu di sisi ranjang pertama Lisa menatap istrinya yg tampak pucat dan lemah tak berdaya. Lisa mendekati Jisoo dengan hati hati

"S-sayang.." Ucap Lisa pelan dan mengusap keringat sang istri di keningnya setelahnya ia mendaratkan satu kecupan di sana

"Apa kau baik baik sajah?" Sambungnya sembari menggenggam tangan Jisoo lembut

Jisoo tersenyum lemah

"Aku baik baik sajah sayang" Jawab Jisoo serak

Lisa tersenyum dan mencium tangan Jisoo.

"Suster..kau harus tau bahwa aku ini adalah om dari bayi ini. Jadi bolehkah aku menggendongnya?" Salah satu suster menaikan bibir atasnya atas ucapa Somi

"Maaf nona! Tapi bayi ini harus kami bersihkan dulu..tunggu ya" Ucap suster tersenyum ramah

Somi menggaruk tengkuknya yg tidak perlu ia lakukan lantaran ia pun melihat bayi itu baru berojol dan masih penuh darah. Sedangkan Seulgi menatap Somi malas yg menurutnya bodoh. Bayi tersebut segera di urus oleh satunya dan suster satunya menyiapkan peralalatan lain.

_Robber Killer- (Jisoo×Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang