Savialan itu...

0 0 0
                                    

"Assalamualaikum putri cantik datangg bersama bunda ratuu."
Begitulah salam Savia ketika sampai di 'istana' nya.

"apaan si de. Jelek gitu sok bilang cantik." ledek sang abang pada savia.

"ih abanggg. Savia cantik begini masa dibilang jelek sih."
Karna kesal pada abangnya, dia pun menjitak abangnya tersebut.

Pletak!

"aww." Savia pun berlari menuju kamarnya.

"ahahahahahaha" memang sangat menyenangkan bagi Savia apabila abangnya terkena usilannya.

"Dasar Savialan! Awas aja nanti abang bales!" Mendengar hal tersebut membuat Savia langsung mengunci pintu kamarnya.

"ahahahaha si abang kesel tuh sama aku hahaha." Savia benar-benar senang.

'savialan apa ya?' gumam Savia dalam kamar.

~~~

"Saviaaa ayo turun. Makan malem sekarang. Ayah nungguin kamu nih" teriak bunda kepada Savia yang sedari tadi hanya di kamar.

"Saviaaa"

"Saviaaaa"

Tiga kali panggilan dia tidak menyahut. Bundanya pun menyusulnya di kamar. Namun sebelum menaiki tangga, Zifga menghentikan langkah sang bunda. Dia mempunyai ide untuk membalas ade nya tersebut.

"bun, biar abang aja yang nyusul dia. Aku minta kunci cadangan kamar dia aja. Palingan dia lagi ngebo kecapean."

"yaudah nih" bunda pun kembali menuju meja makan.

Zifga segera menuju kamar Savia. Ia langsung membuka kamar tersebut. Namun, dia tidak langsung membangunkannya. Ia pergi ke kamar mandi, ia berencana akan mengguyur ade nya.

'mampus lo' pikir sang abang.

Byurrr

Satu...

Dua...

Tiga...

"abangggggggggg" teriakan Savia begitu menggelegar di seluruh penjuru rumah.

Setelahnya, Zifga sang abang pun lansung berlari menuju meja makan.

"hahahaha" Zifga tertawa bahagia.

"kamu apain sih bang ade kamu itu? Pusing ayah denger dia teriak gitu" ucap Muhas, sang ayah.

"hehehe. Aku guyur yah. Abis dia kebo sih."

Tak lama dari itu, Savia pun sampai di meja makan dengan cemberutnya. Dia langsung duduk tanpa bicara, langsung mengambil nasi serta lauknya. Begitupun yang lainnya, tak ada yang memulai percakapan di meja makan.

Setelah selesai, Savia langsung menuju kamar abangnya untuk tidur dan langsung menguncinya dari dalam. Dia tau kalo abangnya tadi membalasnya, namun bukan Savia namanya kalau tidak langsung membalas abangnya.

Dia sengaja buru-buru makan agar bisa langsung menguasai kamar abangnya, karna kasurnya basah akibat abangnya.

Dor dor dor

"Savia heh, abang tau kamu di dalem. Buka weh, ini kamar abang. Ngapain kamu?" abangnya pun menggedor-gedor pintu kamarnya.

"abang tidur aja di kamar aku, suruh siapa kamarku di basahin? Atau tidur di sofa aja sana. Hahaha kasiannya bang Zifga bobo di sofa." Savia sangat bangga dirinya mampu mengerjai abangnya itu.

'dasar Savialan, Savia sialan' batin Zifga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVIALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang