KEEMPAT

47 1 1
                                    

Pagi ini, aku bergegas membersihkan diri lalu aku shalat subuh berjamaah dengan Alfi di masjid. Selesai shalat Subuh aku pun pergi ke dapur untuk mempersiapkan sarapan.
"Assalamualaikum Syifa"
"Waalaikumsalam umi"aku pun mencium tangan umi
"Mau buat sarapan apa pagi ini?"
"Mau buat bubur kacang hijau mi"
"Mau Umi bantu"tanya umi
"Tidak usah umi, biar Syifa saja"
"Ya sudah baiklah, Alfi dimana?"
"Alfi sedang di kamar Umi"
"Yasudah, umi mau berkeliling pesantren dulu, sekalian umi mau ke dapur melihat bahan makanan"
"Iya umi"
"Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam umi" umi pun pergi meninggalkan aku sendiri di dapur, aku pun melanjutkan memasak.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang memelukku dari belakang,aku pun terkejut dan langsung membalikan badan melihat siapa yang memelukku.
"Alfi!!"
"Kenapa sayang?"
"Aku kaget, kamu suka banget datang tiba-tiba"
"Kamu lucu kalo lagi marah-marah"
"Alfi!stop kamu ngegoda aku terus ya"aku pun tersenyum melihat Alfi yang juga tersenyum.
"kenapa pipi kamu merah?"
"Tau ah, udah sana kamu bersih bersih, aku mau lanjut masak, terus nanti temenin aku ke pasar beli bahan untuk di dapur santri"
"Iya sayang"Alfi pun meninggalkan ku.

Akhi aku mencintaimu, maafkan aku yang masih menyembunyikan rasa cintaku.

***

Aku dan keluarga pun sudah menyelesaikan sarapan pagi ini, aku dan Alfi pun pergi ke pasar untuk membeli bahan dasar pokok untuk di pondok.
Sesampai di pasar aku pun mengandeng tangan Alfi. Nyaman, sangat nyaman pikir ku.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilku.
"hey Syifa, Apa kabar kamu?panjang banget hijab kamu sekarang sayang"dia pun menyentuh hijabku.
"Alhandulillah baik, maaf jangan sentuh aku kita bukan mahram, tolong hargai suamiku"
"Sejak kapan kamu manggil aku ke diri kamu sendiri?biasa juga lo gue"
"Raka, ingat ya kamu itu cuman masa lalu aku, stop kamu ganggu aku"
"Galak banget sih kamu cantik"Raka mencolek dagu ku.
"astaghfirullahaldzim, hey jangan macam macam kamu dengan istri saya, kamu bukan mahram dia"
"Selo dong lo, Istri lo ni udah sering gue pake"
"Astaghfirullah, fitnah macam apa ini?"jawab ku, Alfi pun pergi meninggalkan ku. Aku pun mengejar Alfi.
"Syifa, lo tu milik gue, lo bakal bertekuk lutut untuk minta balik sama gue"teriak Raka.

***

"Assalamualaikum umi"salam Alfi.
"Waalaikumsalam, Kamu kenapa Fi?
"Assalamualaikum umi"Aku pun masuk rumah dan mencium tangan umi, dan langsung lari mengejar Alfi.
"Waalaikumsalam"
Umi pun bingung dengan kami berdua. Tetapi umi hanya bisa berdoa dan tidak ikut campur dengan urusan anak muda.
Aku pun langsung memasuki kamar dan melihat Alfi yang terduduk temenung di kasur.
"Alfi maafin aku, itu cuman fitnah, aku sama sekali gak ada ngelakuin perbuatan zina itu"
"Sayang aku tidak marah dengan mu, aku tau itu hanyalah fitnah"
"Terus kenapa kamu ninggalin aku?"
"Iya maaf ya sayang, Allah melarang kita untuk berdebat masalah hal yang tidak penting, menurut ku itu tidaklah penting, dan aku takut setan semakin menggodaku dan aku terpancing emosi jadi lebih baik aku meninggalkan perdebatan ini"Alfi pun memeluk ku. Aku pun membalas pelukan Alfi.
"Fi, Ana uhibbukka fillah"
"Ahabbakilladzii ahbabtani ilahuu"
"Terima kasih Fi sudah mempercayaiku sebagai istrimu"
"Sama-sama sayang"
"uek...uek...uek"
"Kamu kenapa sayang?"
"Gak tau Fi, mual banget bentar mau ke kamar mandi"Aku pun berlari ke kamar mandi.
"Aneh mual banget"aku pun keluar dan melihat Alfi yang sangat mencemaskan ku"
"Kamu gapapa kan sayang?"
"gak gapapa, cuman pusing sedikit"
"Aku bawa kerumah sakit ya sayang"
"Gak usah Fi, cuman pusing doang kok"
"Tunggu tunggu"
"Kenapa sayang" tanyaku
"Kamu udah telat berapa bulan?"tanya Alfi
"3 bulan, kenapa?"
"Masyaallah, alhamdulillah"
"Kamu kenapa sih Fi?"
Alfi pun berlari dan menuruni anak tangga, dia menemui umi dan abi.
"Umi Abi"
"hey kamu kenapa sih lari lari?"tanya umi
"Umi Abi, Syifa hamil" aku pun yang mendengarnya shock.
"Alhamdulillah"jawab mereka serentak
"aku hamil?"tanyaku
"Iya sayang kamu hamil"jawab umi
"Biar lebih percaya periksakan saja di dokter kandungan"jawab abi
"Ide bagus tu bi, sekalian lihat perkembangan anak Alfi"
Aku pun bahagia melihat mereka bahagia. Terima kasih Yaa allah kau telah memberikanku keluarga yang sangat baik.

***

Aku dan Alfi pun sampai di rumah sakit, kita langsung mendaftar dan memasuki ruangan, di sana ada Dr. Maisya. Dr.Maisya pun meriksa kandungan ku, dan ternyata anak ku kembar, aku sangat bahagia. Alfi yang melihatnya pun ikut bahagia.
"Alhamdulillah bayinya sehat, usia kadungannya sudah 13 minggu"
"Alhamdulillah"jawab Alfi

Aku dan Alfi pun pergi, sebelumnya aku ingin melanjutkan berbelanja di pasar.
Sesampai di pasar aku pun memimilih sayuran, selesai membeli sayuran aku pun membawa belanjaan, Alfi yang melihatku pun langsung membawakan belanjaanku.
"Kamu lagi hamil jangan bawa yang berat berat, kasihan calon anak kita, kasihan juga uma nya"
"Kamu lebay deh Fi, udah sini aku aja yang bawa belanjaannya"
"Uma si kembar cape,tuh si kembar nya cape"sambil menirukan suara anak bayi
"Haha kamu ada ada aja, yaudah ini"aku pun memberikan belanjaanku.

Sesampai di rumah, umi yang melihat ku pun tersenyum.
"Assalamualaikum" aku mencium tangan umi
"Waalaikumsalam, gimana kandungannya sehat?"
"Alhamdulillah sehat mi, usia kandungannya 13 minggu"
"Alhamdulillah, jaga kesahatannya terus Syifa biar gak ke capean"
"Iya umi"
"Ini belanjaan untuk bahan makanan pondok kan, sini umi yang antar ke dapur"
"Iya mi, Biar Alfi aja mi"jawab Alfi
"Yasudah, udah mau siang juga umi masak dulu untuk kita makan siang"
"Iya umi, mau Syifa bantu?"
"gak usah sayang, kamu istirahat saja, pasti kamu capek kan habis belanja"
"gak umi, sudah sini Syifa bantu"
"Kamu gak kasihan sama calon anak kamu, lebih baik istirahat saja"
"baik umi"

***

-
-
-

Assalamualaikum wr.wb
Hallo readers anak sudah lanjut ceritanya
jangan lupa Voment

Jazakillah Khairan Khatsiran

-
-
-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dalam Diam AkhiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang