Perjalanan Ken menuju negeri dimana Ia akan belajar seni bela diri agar ia tak terlalu bergantung pada pedang suci nya masih sangat jauh, Ia harus melewati beberapa daerah terlebih dahulu .Untuk sampai ke negeri tersebut,Ken membutuhkan setidaknya 6 malam lamanya untuk sampai ke negeri itu. Setelah berjalan selama 2 hari ,Ken berhenti saat melihat sebuah pemukiman kecil yang hanya terdiri dari 10 rumah .Ken berjalan menelusuri pemukiman tersebut "Sunyi sekali pemukiman ini,tak ada orang diluar rumah". Pemukiman tersebut sangat sangat sunyi dan sepi tak ada penduduknya yang berjalan diluar rumahnya ,Tidak disangka tiba-tiba ada wanita yang keluar dari salah satu rumah dan datang menghampiri Ken ,Kemudian mulai banyak penduduk yang terlihat mengintip dari jendela-jendela rumah hal tersebut membuat Ken heran "Siapa perempuan ini?kenapa saat dia keluar para penduduk baru mulai terlihat?apa dia kepala suku atau semacamnya?"
"Hai.." Sapa wanita itu.
"Hai, Aku Ken. aku adalah pengembara yang kebetulan melintas di sini" Ucap Ken dengan sedikit memberikan senyum. Wanita tersebut langsung mendekati Ken dan menatapnya dengan tajam ,Ken mulai kebingungan siapa wanita ini?dan apa maksudnya ini?.
"Untuk apa kau kesini?" tanya wanita itu dengan mata yang memandang Ken dengan tajam
"Sudah aku bilang aku hanya kebetulan melintasi pemukiman ini dan berencana beristirahat disini " Ken tetap berbicara sambil memberikan senyuman walaupun wanita tersebut menatapnya dengan tajam.
"Oke jika itu jawabanmu." wanita tersebut mulai berhenti menatap Ken dengan tajam. Hingga akhirya iya kembali menatap Ken dengan tajam setelah melihat Ken membawa sebuah pedang,"KENAPA KAU MEMBAWA PEDANG??!!.APA KAU DARI PEMBUNUH YANG SERING DATANG KESINI DAN MEMBUNUH SAUDARA-SAUDARAKU?!" Wanita tersebut bertanya pada Ken ia curiga jika Ken berasal dari Kelompok pembunuh yang belakangan ini Menyerang pemukimannya. Tentu saja itu membuat Ken terheran sebab ia tidak tahu apa-apa soal pemukiman ini dan yang pastiya Ken saja tak pernah keluar desa nya sehingga membuatnya tak mengetahui tentang duni luar.
"Ha?Apa maksudmu?Aku saja tak tahu tentang apapun mengenai dunia luar selain kampung halamanku. Jangan menuduh seseorang jika kau baru melihatnya." Ken menanyakan wanita tersebut akan maksud perkataannya yang menuduh Ken
"Jangan berbohong!!." Jawab wanita tersebut yang tak percaya pada Ken
"Untuk apa aku berbohong? Dan juga apa penampilanku serta wajahku menyerupai pembunuh yang menyerang pemukiman ini?" Ken mencoba meyakinkan wanita tersebut supaya percaya padanya bahwa Ken bukan berasal dari kelompok pembunuh itu. Wanita itu terdiam karena memang dari penampilan nya saja Ken sudah jauh berbeda dari kelompok pembunuh itu dan ditambah lagi Ken datang dengan ramah. "Yaa..Mungkin benar dari penampilan,Kau berbeda dari kelompok pembunuh itu tetapi,aku masih belum mempercayai kau adalah orang baik." Wanita tersebut masih belum bisa mempercayai bila Ken merupakan orang baik. "Apa yang harus ku buktikan bahwa aku ini baik?" Ken bertanya apa yang bisa membuat dirinya dipercayai, "Baiklah ,JIka kau ingin membuktikannya kau bisa bermalam di dalam hutan itu " Wanita tersebut memberikan sayarat agar Ken dapat dipercayai. "Kenapa harus di hutan itu?apa yang membuat aku harus bermukim di hutan tersebut?". Tiba-tiba datang seorang kakek-kakek yang keluar dari salah satu rumah dan menghampiri Ken "Itu adalah Hutan mematikan, Dari sanalah datangnya pembunuh-pembunuh itu. Kami warga desa meyakini bahwa disanalah kelompok pembunuh tinggal". Sang kakek itu memberitahukan bahwa hutan itu adalah Hutan kematian yang diyakini sebagai markas kelompok pembunuh ,"Hutan kematian? Jadi disana Kelompok pembunuh itu tinggal?" Ken bertanya kepada kakek tersebut,"Ya. Apakah setelah mengetahui hal ini kau mengurungkan niat mu dan pergi dari desa ini?" tanya sang kakek."Tidak. Oke aku akan bermalam disana malam ini." Ken langsung berjalan menuju hutan tersebut.
Setelah Ken berjalan pergi menuju Hutan kematian ,Para penduduk mulai keluar dan mendatangi kakek dan wanita yang baru saja berbicara dengan ken. "Apa dia akan baik-baik saja?" Tanya salah satu penduduk ,"Mungkin dia akan baik-baik saja" jawab wanita itu. Tak lama kemudian Ken balik lagi dan menemui wanita tersebut "Hai aku belum sempat bertanya,Siapa nama mu?" ternyata Ken kembali hanya untuk menanyakan nama wanita itu. "Sakura." Nama wanita itu adalah Sakura. "Ohh Sakura..Nama yang bagus" Ken tersenyum pada nya. "Kenapa kau kesini lagi?apa kau takut disana?" tanya Sakura dengan tatapan tajamnya, " Hahahaha tentu saja iya, Apa kau menghawatirkanku? Jadi kau ingin menemaniku? Hahahaa" Ken tertawa sangat kencang dan membuat Sakura marah , Sakura menendang kaki Ken dengan kencang " Cih. Untuk apa aku menghawatirkanmu?Jangan terlalu percaya diri" . "aduududud sakit hahaha iya maaf, Tapi jika kau ingin Menghawatirkanku tidak apa-apa kok" Ken masih saja membercandainya ,"Aku kesini hanya untuk menanyakan namamu dan aku ingin meminta makanan sebab bekal ku habis hehehe" Hal tersebut membuat Sakura sedikit tertawa pelan "Ha?Kau tertawa?Kau suka padakukan?hahaha" . "Hahaha aku hanya heran saja sosok pengembala bisa mengabiskan bekalnya,dasar bodoh " Sakura akhirnya tertawa dan tak berbicara dengan dingin lagi dengan Ken , "Heii aku hanya membawa bekal sedikit dan aku menghabiskannya karena aku kelelahan usai melawan 2 Mummy yang berpakaian zirah . "Mummy berzirah?Hahahah kau pandai merangkai cerita ya" Sakura tertawa karena menyangka Ken hanya mengada-ada saja "Cih dasar kau!!" Ken sedikit kesal karena dibilang merangkai cerita. Ken pun menjelaskan siapa mummy tersebut dan apa pedang yang dibawanya, hal itu membuat Sakura terkejut dan menanyakan banyak hal ,Bertemu dengan pemegang pedang suci sangatlah hal yang langka, Sakura pun membawa Ken ke Kepala desa. Ternyata Kepala desanya itu adalah kakek-kakek yang berbicara dengan Ken namanya saru.
YOU ARE READING
Ken no Bouken : the 7 world
Adventurekisah yang menceritakan petualangan pria berumur 18 tahun yang tinggal di desa kishi yang bernama Ken. Ken yang ditakdirkan menjadi pelidung dunia dari kehancuran yang akan datang yang sesuai dari ramalan kuno di kuil kuil tua di hampir seluruh penj...