01. Tentang Jimin

914 142 12
                                    

Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang paling Seulgi  benci. Gadis bermata monolid itu meraup udara dengan rakus, dadanya kembang kempis seiring dengan usahanya untuk menetralkan napas seusai berlari.

Seulgi bersyukur dirinya bukan orang yang terakhir kali menyelesaikan lari sepuluh putaran barusan. Masih ada dua orang gadis lagi dibelakangnya.

Suara berisik para perempuan dari arah lapangan tenis membuat Seulgi penasaran. Gadis itu melangkahkan tungkainya mendekat kesana, membelah kerumunan agar dapat berdiri di barisan paling depan.

Matanya berbinar begitu mendapati seorang pria yang kini tengah bertanding tenis satu lawan satu dengan salah seorang teman sekelas Seulgi yang kalau Seulgi tidak salah ingat, temannya itu adalah anak emasnya klub tenis sekolahnya.

Mendadak Seulgi ikut antusias menonton pertandingan main-main itu, walau ada kekhawatiran akan kalahnya orang yang ia dukung mengingat betapa kuatnya sang lawan.

Mata sipit Seulgi membola begitu pukulan smash terakhir lelaki yang didukungnya membawanya pada kemenangan. Sebuah keajaiban saat si anak emas klub tenis dikalahkan oleh dia yang bahkan terlihat jarang bermain tenis dan bukanlah anggota klub tenis.

Lelaki itu memang luar biasa, Seulgi semakin mengaguminya. Ah tidak,  Seulgi sudah mencintainya bahkan sejak awal mereka bertemu Seulgi sudah mencintai Park Jimin,  teman sekelasnya.

🍬🍬🍬

Park Jimin itu defenisi dari sempurna dimata Seulgi. Wajahnya tampan, sikapnya sopan dan ramah, pintar, dan baik dalam segala hal terutama bernyanyi dan olahraga. Seulgi sudah jatuh sedalam itu pada Park Jimin tepat setelah mata mereka bertemu dan Jimin tersenyum manis padanya di upacara penyambutan murid baru dua tahun lalu.

Tadinya Seulgi pikir itu hanya perasaan sementara, tapi tidak tahunya perasaan itu masih bertahan sampai sekarang dan malah bertambah kuat. Sampai-Sampai Seulgi tega menolak para lelaki yang menyatakan perasaan padanya. Hati Kang Seulgi telah diperuntukkan pada Park Jimin seluruhnya.

Tapi sayang, Seulgi adalah pribadi yang pemalu. Berbicara sekedar saling sapa seperti umumnya teman sekelas saja seulgi tak berani, apalagi menyatakan perasaan seperti yang disarankaan sahabatnya tempo hari. Mungkin Seulgi akan memilih menenggelamkan dirinya ke segitiga bermuda jika hal itu terjadi. Dia sangat malu, dan takut ditolak tentunya.

Interaksi mereka selama dua tahun belakangan bisa dihitung dengan jari, sangat jarang.
Bahkan tawaran bantuan dari Son Seungwan sang sahabat pun ia tolak. Seulgi bilang ia nyaman dengan posisinya saat ini, mengagumi Jimin dalam diam.

Tapi pemikirannya itu berubah sejak satu minggu kemudian ia mendapati Jimin ditembak oleh seorang bahkan tiga orang gadis dalam hari yang bersamaan. Seulgi panik, dia baru sadar Jimin itu populer dan banyak disukai gadis-gadis disekolahnya. Seulgi mulai merasa posisinya harus berubah, Seulgi rasa ia harus memiliki Jimin bagaimanapun caranya.

****

Haii...
Ini first work aku diluar Jungri, bagaimana pendapat kalian?? 

Aku akan up ini mungkin selang seling sama LBA, baca yaw karena konsep ceritanya sangat baru buat aku dan demi apaa aku suka banget.

Ide? Dari komik lagi pasti nya hehe, tapi 94% berbeda dari komik aslinya.

So, aku harap respon kalian ya... Divote dan dikomen sebagai bentuk support ke aku yang udah capek ngetik dan mikir.

See ya next up guys!

Paipai~

-Himeka Chan-

Candy CharmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang